Mar 4, 2012

contoh proposal skripsi

BAB I
PERMASALAHAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia melakukan kegiatannya sehari-hari sebagai cara untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan sehari-hari ini merupakan bagian dari interaksi sosial seseorang yang pada umunya dapat diamati dari perilakunya sehari-hari dalam melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya.
W.A. Gerungan 2004 dalam bukunya yang berjudul Psikologi Sosial, mengatakan bahwa pribadi manusia tidak dapat dirumuskan sebagai suatu keseluruhan atau kesatuan an sich tanpa sekaligus meletakan hubungannya dengan lingkungan sosialnya. Hubungan yang terjadi antara pribadi manusia dengan lingkungannya tersebut disebut sebagai sebuah interaksi sosial. Didalam interaksi sosial tersebut terdapat berbagai hal yang dapat mengungkapkan karakter masing-masing pribadi manusia atau invidividu.
Interaksi sosial terjadi pada setiap pribadi manusia atau invidividu, namun dalam kehidupan sehari-hari banyak yang menjadi sorotan public adalah interaksi sosial pada remaja. Hal ini dapat disebabkan karena pada saat remaja terjadi banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, juga pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Salah satunya adalah dimensi perkembangan sosial.
Syamsu Yusuf (2004: 122) menyatakan, perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial dan dapat juga dimaknakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Sedangkan menurut Abin Syamsuddin Makmun (2003: 105), perkembangan sosial dimaknakan sebagai sequence dari perubahan yang berkesinambungan dalam perilaku individu untuk menjadi makhluk sosial yang dewasa.
Teori diatas menggambarkan bahwa setiap individu melakukan interaksi sosial dengan lingkungannya. Didalam interaksi sosial tersebut remaja berusaha untuk melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya. Remaja melakukan penyesuaian gaya bicara, gaya berpenampilan bahkan melakukan imitasi kepribadian terhadap teman sebayanya didalam lingkungan tempat ia melakukan interaksi sosial.
Siswa pada jenjang smp/mts dan sma/ma masih termasuk kedalam masa remaja. Karena rata-rata suai siswa smp dan sma berada dalam jenjang 11-14 tahun untuk smp dan untuk 15 – 18 tahun untuk siswa sma/ma. Hal ini sejalan dengan konopka ( pikunas dalam yusuf, 2004 : 184 ) yang mengklasifikasikan masa remaja menjadi tiga bagian, yaitu : a) remaja awal 12-15 tahun, b) remaja madya 15-18 tahun, dan c) remaja akhir 18-22 tahun.
Combs dan Slaby (Budd, 1985: 24) menemukan, hubungan teman sebaya yang baik secara konsisten terkait langsung dengan dimensi keramahan, pengayoman (nurturance), kemurahan hati, dan responsif dalam interaksi teman sebaya. Di samping itu, remaja yang banyak melibatkan dirinya dengan teman sebayanya juga dapat memperoleh kesempatan untuk membangun rasa percaya diri sosial (social self-confidence). Mereka akan memupuk kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri untuk mencapai tujuan interpersonalnya, sehingga tidak akan mudah merasa kecewa dengan pasang-surutnya interaksi sosial dan akhirnya akan berimplikasi terhadap kemampuan penyesuaian sosial di kemudian hari.


Hartup (1992: 11) mengidentifikasi empat fungsi hubungan teman sebaya dalam kehidupan remaja sebagai berikut :
1. hubungan teman sebaya sebagai sumber emosi (emotional resources), baik untuk memperoleh rasa senang maupun untuk beradaptasi terhadap stress;
2. hubungan teman sebaya sebagai sumber kognitif (cognitive resources) untuk pemecahan masalah dan perolehan pengetahuan;
3. hubungan teman sebaya sebagai konteks di mana keterampilan sosial dasar (misalnya keterampilan komunikasi sosial, keterampilan kerjasama dan keterampilan masuk kelompok) diperoleh atau ditingkatkan;
4. hubungan teman sebaya sebagai landasan untuk terjalinnya bentuk-bentuk hubungan lainnya (misalnya hubungan dengan saudara kandung) yang lebih harmonis.

Uraian diatas menunjukan betapa pentingnya melakukan interaksi sosial bagi individu terutama remaja. Dan bagaimana keterlibatan mereka dapat memberikan sebuah stimulus yang positif bagi perkembangan remaja sehingga dapat merangsang perkembangannya secara optimal.
Hasil penelitian Siti Rohimah (2009), Fiani Janisa (2008), dan Fitriyah (2010) menunjukan bahwa ada keragaman tingkat kemampuan menjalin relasi siswa SMP, SMA dan Mahasiswa. Keragaman ini dalam aspek inisiatif, menyangkal pernyataan negatif, pengungkapan diri, dukungan emosional dan manajemen konflik.
Tiga penelitian tersebut menunjukan hal yang sama, masing-masing untuk tingkat SMP, SMA dan Mahasiswa. Gambaran relasi pertemanan tersebut akan sangat bermanfaat bagi dunia bimbingan konseling. Karena dalam menangani sebuah kasus seorang konselor harus memiliki dasar atau gambaran terlebih dahulu mengenai karakter dari konseli yang akan di tanganinya.
Bertitik tolak dari pemaparan diatas, diperlukan adanya gambaran mengenai gambaran karakter atau profile siswa setiap jenjang untuk menambah kekayaan ilmu dunia bimbingan dan koseling. Penelitian sebelumnya yang telah ada menggambaran karakter atau profile siswa SMP, MTS, SMA dan Mahasiswa. Untuk melengkapi gambaran atau profile disetiap jenjang pendidikan penelitian ini diberi judul “Profile Kemampuan Menjalin Relasi Pertemanan Siswa Madrasah Aliyah (Penelitian Deskriptif Siswa Madrasah Aliyah Negeri Se-Bandung Raya)”

B. TUJUAN dan MANFAAT
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penelitian ini secara umum bertujuan untuk menggambarkan profile kemampuan siswa Madrasah Aliyah Negeri se bandung raya dalam menjalin relasi pertemanan.
Lebih spesifik tujuan ini untuk mengungkap dan menggambarkan tentang Profile Kemampuan Menjalin Relasi Pertemanan Siswa Madrasah Aliyah
dengan penjabaran sebagai beriku.
1. Memperoleh gambaran umum Profile Siswa Madrasah aliyah Negeri se Bandung raya.
2. Memperoleh gambaran umum Kemampuan Menjalin Relasi Pertemanan Siswa Madrasah Aliyah Negeri se Bandung raya.
Manfaat dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :
a. Bagi bimbingan dan konseling dengan dilakukannya penelitian diharapkan penggunaan genogram ini akan membantu para praktisi dibidang bimbingan dan konseling dalam melakukan gambaran terhadap analisi kebutuhan sosial untuk para siswa.
b. Bagi sekolah dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan pihak sekolah terutama guru BP/BK dpat memanfaatkan hasil penelitian ini dalam membantu proses bimbingan dan konseling terhadap siswa.
c. Bagi praktikan dengan dilakkukannya penelitian ini, praktikan memperoleh pengetahuan dan pengalaman lebih terutama dalam bidang pribadi dan sosial dalam upaya bimbingan dan konseling.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan fenomena yang digambarkan dalam latar belakang masalah maka penelitian adalah untuk menggambarkan mengenai kemampuan siswa MAN se-Bandung raya dalam menjalin relasi pertemanan.

D. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
a. pengertian Profile

Profil adalah suatu penyajian grafis skor, berupa garis-garis kurva atau satu seri histogram atau batang-batang balok. ( Kamus Lengkap Psikologi, JP, Chaplin. 2005).
Menurut Hamidi, ( 2007 ) Profile adalah gambaran menurut ukuran, table dan perumpamaan mengenai suatu gejala.
Pengertian diatas menunjukan bahwa profile adalah suatu gambaran yang meyajikan suatu fenomena atau gejala dalam bentuk garis atau kurva dan dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian.
b. Pengertian Kemampuan Menjalin Relasi Pertemanan

The essentials of friendship are reciprocity and commitment between individuals who see themselves more or less as equals. ( Having Friends, Making Friends, and Keeping Friends: Relationships as Educational Contexts. ERIC Digest )
Relasi adalah satu situasi ketergantungan antara dua variabel sedemikian rupa hingga yang satu merupakan kondisi andesen ( bagian yang mendahului ) bagi yang lainnya. Relasi adalah sebarang koneksi atau pertalian antara dua variabel yang sedemikian rupa hingga variasi pada satu variabel akan disertai variasi pada variabel lainnya. ( Kamus Lengkap Psikologi, JP. Chaplin. 2005 )
Dua pengertian diatas jika digabungkan akan memiliki arti bahwa kemampuan menjalin relasi pertemanan adalah suatu hubungan diantara dua atau lebih individu yang memiliki saling keterkaitan diantara satu denga lainnya.
c. Pengertian Madrasah Aliyah
Kata madrasah dalam bahasa Arab berarti tempat atau wahana untuk mengenyam proses pembelajaran. Dalam bahasa Indonesia madrasah disebut dengan sekolah yang berarti bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pengajaran. ( Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. 1996 )
Dari pengertian di atas maka jelaslah bahwa madrasah adalah wadah atau tempat belajar ilmu-imu keislaman dan ilmu pengetahuan keahlian lainnya yang berkembang pada zamannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa istilah madrasah bersumber dari Islam itu sendiri.

E. ASUMSI
Yang menjadi asumsi perlunya penelitian ini diteliti adalah :
a. Perencanaan karier merupakan usaha seseorang berdasarkan pada pemahaman diri dan lingkungannya untuk memasuki tata kehidupan dalam masayarakat yang selalu berubah ke arah perkembangan. (E. Lahope, 1988; Noerhasanah, 1999).
b. bahwa banyak keinginan anak merupakan gambaran dari keinginan orang tuanya, karena bagi anak adalah sesuatu yang mudah untu menerima keyakinan orang tua tanpa kritik; baik yang berbentuk agama, filsafat hidup, nilai-nilai, sikap, tujuan dan aspirasi. (Witherington, dalam Dhio Margareta, 1992).

F. HIPOTESIS
Dari asumsi tersebut di atas maka dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
“Genogram merupakan alat yang efektif dalam membantu perencanaan karier remaja.”

















BAB II
PENDEKATAN MASALAH

i. METODA dan PENDEKATAN MASALAH
Penelitian ini menggunakan metoda deskriptif yaitu mengumpulkan data yang diperoleh dari lapangan yang dilakukan oleh peneliti secara langsung, lalu dianalisis dan kemudian ditarik kesimpulan. (Drs. Wahyu, Ms., 1992: 21)
Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif sebagai pendekatan ilmiah didisain untuk menjawab pertanyaan penelitian atau hipotesis secara spesifik dengan penggunaan statistik.
Tujuannya agar dapat menggambarkan dan menganalisis peristiwa yang sedang berlangsung pada saat ini melalui data-data yang akurat, sehingga daapat ditarik suatu kesimpulan terhadap proses yang sedang diamati.

a. OBJEK PENELITIAN
Objek dari penelitian ini adalah siswa Madrasah Aliyah Negeri Se- Bandung Raya.

b. RENCANA PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
2. Observasi sebagai studi pendahuluan
3. Angket
4. Kajian literatur atau dokumentasi

c. TEKNIK ANALISIS DATA
Data yang telah diperoleh kemudian akan dianalisis berdasarkan tahapan berikut ini :
a. Verifikasi data

Verifikasi data ini digunakan untuk menyeleksi dan memilih data yang terkumpul sehingga dapat diketahui siswa yang tidak mengsisi alat pengumpul data secara lengkap dan benar

b. Penyekoran data

Setelah terkumpul data-data yang diperlukan, selanjutmya yaitu melakukan penyekoran dari butir-butir item terhadap sampel secara keseluruhan.
Pengolahan data
Berdasarkan pernyataan dantujuan penelitian peneliti melaksanakan langkah-langkah:
• Mengukur gambaran umum tiap variabel
• Pengujian asumsi statistik melalui tahp-tahap: uji normalitas distribusi, uji korelasi, menghitung koefisien determinan













BAB III
RENCANA GARIS-GARIS BESAR SKRIPSI

Skripsi ini terdiri dari empat bab yang garis besar isinya seperti dikemukakan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, mengemukakan mengenai latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, anggapan dasar, tujuan dan manfaat penelitian, pendekatan, metode dan teknik.
BAB II : Tinjauan Pustaka, yang akan mengungkap kajian-kajian teoritis baik secara literatur maupun penelitian terdahulu tentang definisi kemampuan relasi pertemanan dan perkembangan sosial remaja serta karakter remaja Madrasah Aliyah.
BAB III : Pengumpulan dan Pengolahan Data, yang akan mengungkap tentang proses pengumpulan data penelitian, proses pengolahan data penelitian dan hasil pengolahan data penelitian.
BAB IV : Kesimpulan, pembahasan dan implikasi hasil penelitian, yang akan mengungkap tentang kesimpulan hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan implikasi.








Profile Kemampuan Menjalin Relasi Pertemanan
Siswa Madrasah Aliyah
(Penelitian Deskriptif Siswa Madrasah Aliyah Negeri Se-Bandung Raya)




PROPOSAL SKRIPSI


















Oleh
Fredy
054435










PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2010

DAFTAR ISI



DAFTAR ISI
BAB I PERMASALAHAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN DAN MANFAAT
C. KERANGKA ACUAN KONSEPTUAL
D. FOKUS KAJIAN
E. ASUMSI
F. HIPOTESIS

BAB II PENDEKATAN MASALAH
A. METODE DAN PENDEKATAN MASALAH
B. SUBJE DAN OBJEK PENELITIAN
C. RENCANA PENGUMPULAN DATA
D. TENIK ANALISIS DATA
E. AGENDA KEGIATAN

BAB III RENCANA GARIS-GARIS BESAR SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA








Jadwal Kegiatan
No. Agenda Kegiatan Tahun 2010
3 4 5 6
1 Draft proposal
2 BAB I
3 Studi literature
4 Bimbingan
5 BAB II
6 Perizinan penelitian
7 Pembuatan Instrumen
8 Pengumpulan data
9 Analisis data
10 BAB III
11 BAB IV
12 BAB V
13 Penggandaan
14 Pengajuan Sidang
15 Sidang Skripsi


LEMBAR PENGESAHAN

PROFIL KEMAMPUAN MENJALIN RELASI PERTEMANAN SISWA MADRASAH ALIYAH
( Studi Deskriptif Terhadap Siswa Madrasah Aliyah Negeri Se-Bandung Raya 2009-2010 )






Fredy
054435


Disetuji dan Disahkan Oleh :
Dewan Skripsi



Prof. Furqon, Ph.D.
NIP. 19571002.198803.1.001


Pembimbing I Pembimbing II



Drs. Nurhudaya, M.Pd. Dadang Sudrajat, M.Pd.
NIP. 19600725.198601.1.001 NIP. 19680828.199802.1.001

Mengetahui :
Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia



Dr. Suherman, M.Pd.
19590331.198603.1.002

No comments:

Post a Comment

Ayo semua...

jadikan hidup kita lebih berarti dan bermanfaat bagi kita
bagi dunia kita...

salam selalu untuk Kalian...