Showing posts with label kepribadan. Show all posts
Showing posts with label kepribadan. Show all posts

Feb 8, 2013

Mengenal Perkembangan Individu


Pendahuluan

Setiap organisme tentunya akan mengalami perkembangan selama hidupnya, dimana perkembangan individu ini sangat luas dan kompleks.  Dalam pembahasan ini kami membatasi masalah yang akan kami sampaikan kedalam subbahasan untuk menyederhanakan tentang perkembangan individu yang luas ini, diantaranya:
(a)  Pengertian perkembangan; (b) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu; (c) Ciri dan tahap perkembangan.
Bahasan yang pertama berusaha mencari jawaban tentang inti atau hakekat perkembangan,  bahasan kedua berusaha mencari jawaban terhadap persoalan-persoalan tentang hal-hal yang mendasari terjadinya perkembangan, sedangkan bahasan ketiga menyampaikan beberapa ciri dan tahapan perkembangan menurut beberapa ahli.   Didalam makalah ini kami hanya memaparkan secara dasar-dasarnya saja, sedangkan untuk permasalahan atau pembahasan selanjutnya akan di sampaikan oleh kelompok lain.





KONSEP DASAR PERKEMBANGAN


Pengertian perkembangan


Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya (maturity) yang berlangsung secara sistematik (Lefrancois, 1975:197) progresif (Witherington, 1952:57) dan berkesinambungan (Hurlock, 1956:7), baik mengenai fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).
Lafrancois (1975:80) berpendapat bahwa konsep perkembangan mempunyai makna yang luas, mencakup segi-segi kuantitatif dan kualitatif serta aspek-aspek fisik-psikis seperti yang terkandung dalam istilah-istilah pertumbuhan, kematangan dan belajar atau pendidikan dan latihan.
MC. Leod. Berpendapat bahwa perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju.  Pertumbuhan berarti tahap peningkatan sesuai dengan jumlah, ukuran, dan arti pentingnya.
Menurut kamus besar, perkembangan adalah prihal berkembang (menjadi besar, luas, dan banyak serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan dsb.)
Menurut Drs. Muhibbin Syah, perkembangan yaitu rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju ke arah yang lebih maju dan sempurna.
Diatas merupakan beberapa arti perkembangan menurut beberapa ahli, yang pada dasarnya mengarah kepada pengertian yang sama.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu


Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu adalah pembawaan (keturunan/heredity), lingkungan (environment), dan kematangan (maturation).

1.         keturunan.
Keturunan merupakan faktor utama dalam mempengaruhi perkembangan individu.  Keturunan ini dapat diartikan sebagai potensi yang dimiliki individu sejak dalam masa konsepsi (masa pembuahan ovum oleh seperma).
Penurunan sifat-sifat dari suatu generasi ke generasi berikutnya adalah melalui prinsip-prinsip :
a.    Reproduksi, yaitu bahwa penurunan sifat itu hanya berlangsung dengan melalui sel benih, artinya bahwa manusia akan menurunkan manusia.
b.    Komformitas, yaitu proses penurunan sipat itu mengikuti pola dari jenis (spesies) generasi sebelumnya, misalnya manusia menurunkan sifat-sifat manusia pada anaknya.
c.    Variasi, yaitu bahwa proses penurunan sifat-sifat itu akan terjadi beraneka ragam. Antara kakak dengan adik akan terdapat perbedaan, meskipun berasal dari orang tua yang sama.
d.   Regresi filial, yaitu bahwa penurunan sifat atau ciri itu cenderung ke arah rata-rata.  Misalnya Indonesia berkulit sawo matang.

2.         Lingkungan.

Lingkungan adalah segala hal yang merangsang atau mempengaruhi individu, sehingga individu tersebut terlibat/terpengaruh karenanya.  Lingkungan ini sangat mempengaruhi perkembangan individu tersebut karena dari lingkungan individu akan mendapatkan mutu makanan, suasana dalam keluarga sikap-sikap orang sekitarnya, dan suasana pendidikan baik formal maupun nonformal, dimana kesemuanya itu akan mempengaruhi perkembangan individu tersebut.
Terhadap dua faktor di atas (keturunan dan lingkungan), terdapat perbedaan pendapat para ahli, mengenai faktor mana yang paling mempengaruhi perkembangan individu.  Perbedaan pendapat tersebut adalah :

a.    Nativisme (nativus = pembawaan)
Bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh sesuatu yang telah ada didalam individu tersebut yang dibawa sejak lahir (pembawaan).  Menurut pendapat ini lingkungan tidak mempunyai peranan terhadap perkembangan individu tersebut. Tokohnya yaitu Schoupenhowr (Jerman).

b.    Empirisme (empiri = pengalaman)
Bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh lingkungan.  Tokohnya yaitu Jhon Locke (Inggris), dengan teorinya yang disebut “Tabula rasa”, yaitu yang menganggap, bahwa anak yang dilahirkan itu bagaikan kertas putih bersih, yang belum kena coretan apapun.

c.    Konvergensi
Bahwa pembawaan dan lingkungan merupakan dua faktor yang sama kuat menentukan perkembangan individu. Tokohmya yaitu Wiliam Stern (Jerman).

3.         Kematangan

Kematangan merupakan faktor yang ketiga yang mempengaruhi perkembangan individu.  Kematangan ini dapat diartikan sebagai berikut, yaitu siapnya suatu fungsi kehidupan, baik fisik maupun fisikis untuk berkembang dan melakukan tugasnya.
Secara singkatnya, keterkaitan antara ketiga faktor tersebut dapat dilihat pada pormula berikut:

P (I) = f (H.E.T/M)


Artinya bahwa persons (individu) merupakan hasil (fungsi) dari interaksi antara faktor-faktor Hereditas, Empirotment (lingkungan), dan Time/Maturation (kematangan).


Ciri dan tahap perkembangan


Dibawah ini merupakan ciri dan tahap perkembangan menurut beberapa ahli yaitu :

a.       Aristoteles (384-233 SM)
Ia membagi masa perkembangan individu sampai menginjak dewasa dalam tiga septima berdasarkan perubahan ciri fisik tertentu.

Nama tahapan                       Waktu                        Indikator
(1)  Masa kanak-kanak         0,0-7,0                        Pergantian gigi
(2)  Masa anak sekolah         7,0-14,0                      Gejala pubertas
(3)  Masa remaja                   14,0-21,0                    (ciri-ciri primer dan sekunder)

b.      Hurlock (1952)
Ia membagi fase-fase perkembangan individu secara lengkap sebagai berikut.

Nama tahapan                      Waktu                                 Indikator
(1)   Prenatal                    conception-280 days                Perubahan-perubahan 
(2)   Infancy                     0-10 to 14 days                         psikofisis
(3)  Babyhood                 2 weeks-2 years                
(4)  Childhood                 2 years-adolevcence
(5)  Adolescence             13(girls)-21 years
                                        14(boys)-21 years
(6)  Adulthood                21-25 years
(7)  Middle age                25-30 years
(8)  Old age                     30 years-death

c.       Piaget (1961)
Dengan mengobservasi aspek perkembangan intelektual, piaget mengembangkan model pentahapan perkembangan individu sebagai berikut.

      Stage                                                   Age
(1)  Sensorimotor                                  0-2 years
(2)  Preoperational                                2-7 years
       (a)  Preconceptual                          2-4 years
       (b)  Intuitive                                  4-7 years
(3)  Concrete operations                       7-11 years
(4)  Formal opertions                            11-15 years

d.      Erikson (1963)
Ia mengamati beberapa segi perkembangan kepribadian dan mengembangkan model tahapan perkembangan tanpa menunjukkan batas umur yang jelas atau tegas, namun menunjukkan komponen yang menonjol pada setiap fase perkembangan.


   Developmental Stages                            Basic Components
I.     Infancy                                          Trust and mistrust
II.    Early cildhood                              Autonomy vs shame, doubt
III.   Preschool age                               Iniative vs guilt
IV.   School age                                    Industry vs inferiority
V.    Adolescence                                 Identity vs identity confusion
VI.   Young adulthood                         Intimacy vs isolation
VII.  Adulthood                                   Generativity vs stagnation
VIII. Senescence                                  Ego integrity vs despair 

e.       Witherington (1952)
Mengobservasi penonjolan aspek perkembangan psikofisik yang selaras dengan jenjang praktik pendidikan, ia membagi tahap yang lamanya masing-masing tiga tahun perkembangan individu sampai menjelang dewasa.

    Stage                                                   Indikator
(1)  0,0-3,0                                       Perkembangan fisik yang pesat
(2)  3,0-6,0                                       Perkembangan mental yang pesat
(3)  6,0-9,0                                       Perkembangan sosial yang pesat
(4)  9,0-12,0                                     Perkembangan sikap individualis (II)
(5)  12,0-15,0                                   Awal penyesuaian sosial
(6)  15,0-18,0                                   Awal pilihan kecenderungan pola hidup yang akan diikuti sampai dewasa




Implikasi perkembangan individu terhadap bimbingan dan konseling



Dengan mempelajari dan memahami perkembangan individu, maka seorang konselor dapat mengarahkan konselinya sesuai dengan tahapan perkembangan atau sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya.  Tugas-tugas perkembangan antara siswa SD, SLTP dan SMU serta Perguruan Tinggi, berbeda-beda.  Jadi dengan pemahaman perkembangan individu tersebut, seorang konselor dapat menjadikan tugas-tugas perkembangan tersebut sebagai tolok ukur atau panduan dalam mengarahkan konselinya ke arah yang sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya.  Dan dengan memahami perkembangan individu tersebut, konselor dapat menentukan apa yang akan dilakukan, misalnya teknik yang digunakan, pendekatan yang dilakukan dan sebagainya, serta seorang konselor tidak akan memaksakan konselinya untuk mencapai kematangan diatas tahapan perkembangannya.

Mar 9, 2012

Cara Cepat Menghuiangkan stres di Tempat Kerja

Beban kerja, kesibukan atau seabrek masalah di kantor tak jarang membuat kita dilanda stres. Namun semua itu bisa diatasi, asal tahu caranya. Jangan sampai stres yang melanda justru membuat kinerja Anda menurun. Ada beberapa cara untuk menghilangkan stres yang dirasakan di kantor. Ini dia! 1. Tarik nafas panjang Cara ini adalah cara paling mudah untuk menenangkan diri. Telah banyak penelitian yang membuktikan, menarik nafas panjang dapat membuat aliran darah serta oksigen di otak kembali teratur. Sehingga saat menarik nafas panjang, seseorang akan merasakan kenyamanan dan rasa rileks. Berhentilah sejenak dari pekerjaan, lalu tariklah nafas panjang selama 5-10 menit. Anda akan merasa lebih tenang, dan stres yang melanda akan mereda. 2. Bergerak Beranjaklah dari kursi Anda, lalu berjalan-jalanlah sejenak. Jika memungkinkan, keluarlah dari gedung kantor sesaat untuk menikmati terpaan angin dan sinar matahari. Bergerak akan membantu otot-otot Anda yang kaku menjadi lebih santai dan rileks. Hal itu juga bisa membantu menghilangkan stres. 3. Tertawa Tertawa bisa merangsang hormon endorfin atau lebih dikenal dengan hormon "bahagia". Dengan tertawa, segala beban Anda akan terasa lebih ringan. Melihat video lucu, membaca buku humor atau bersenda gurau sesaat dengan rekan kerja dapat menjadi pilihan Anda. 4. Gunakan sandal jepit Ini terkesan sederhana, namun dengan sedikit bergaya santai, Anda akan merasa lebih tenang. Tak perlu memakai sandal jepit dari rumah, cukup ganti sepatu Anda dengan sandal yang telah Anda sediakan di kantor. Anda akan merasa lebih rileks. 5. Ganti suasana Jika memungkinkan, coba minta izin dengan atasan Anda untuk bekerja dari tempat lain. Misalnya kedai kopi yang nyaman. Suasana yang berbeda akan membuat pikiran Anda lebih terbuka. Selamat mencoba!

Jun 14, 2011

10 Perubahan Setelah Pria Menikah

ANDA mungkin terlalu menghibur diri jika menganggap suami tak berubah setelah menikah. Pria manapun pasti akan berubah meskipun Anda mengenalnya sebagai pria yang baik selama masih pacaran.

Perubahan yang dimaksud yakni kebiasaannya setelah menikah, seperti:

1. Mereka enggan bertelepon lama

Bukankah ini juga terjadi saat masa berpacaran? Well, ini berbeda. Jika dulu saat PDKT dengan Anda, ia rela menelepon berjam-jam hanya untuk memastikan Anda sudah makan atau sudah sampai di rumah. Setelah beberapa lama berpacaran ia akan enggan bertelepon lama.

Bagaimana setelah menikah? Kebiasaan ini tidak berubah, malah ia juga enggan bertelepon lama dengan keluarga Anda.

2. Mereka ternyata suka gosip
Siapa bilang pria tak suka bergosip. Anda akan mengetahui kebiasaan mereka yang satu ini setelah menikah. Salah satu contoh adalah cerita tentang sahabatnya sendiri.

3. Mereka tak mengenal multitasking
Oh, baiklah. Tak banyak pria yang bisa membantu tugas rumah (bahkan mereka cenderung mengacaukannya). Untuk itulah wanita lebih sering ngomel saat meninggalkan setumpuk cucian piring yang masih tak berubah posisinya.

4. Alat pendengaran mereka masih baik kok, tapi mengapa mereka jarang mau mendengarkan?
"Sayang, kurangi dong merokoknya. Masih ingat kan minggu lalu kamu batuk keras?"

Coba tebak apa jawaban si dia saat kita mengingatkannya dengan lembut. Ya! Mereka seolah tak mendengarkannya, bahkan lupa saat mengeluh dadanya sakit dan berbaring lemah tak berdaya.

5. Perlu diingatkan dalam segala hal

Bahkan saat Anda berulang tahun, Anda harus mengingatkannya beberapa kali. Padahal, saat berpacaran dulu, tepat jam 12 malam ia rela berdiri di depan rumah sambil membawa bunga dan kue tart cantik. Bye-bye romance!

6. Sangat manja saat sakit
Dulu ia selalu menunjukkan bahwa tubuhnya lebih kuat dari Superman, bahkan Spiderman. Sekarang? Ia akan meringkuk di atas sofa menonton acara sepakbola kesayangannya sambil meminta untuk dipijit, diambilkan remote TV atau snack.

7. Inisiatif, sepertinya mereka lupa akan kata tersebut
Saat berpacaran, tanpa diminta ia akan melakukan hal yang Anda suka. Namun, jangan terlalu berharap ia akan melakukannya. Ia akan menunggu untuk disuruh, Anda ngomel atau bertengkar terlebih dahulu untuk melakukan sesuatu (pertengkaran seperti ini jangan sering-sering dilakukan ya! Don't do this at home)

8. Less ASK, more ACTION

Masih ingat saat jaman berpacaran, ingin melakukan sesuatu ia akan bermanja-manja bertanya pada Anda (meskipun untuk sekedar tahu pendapat Anda). Hal itu akan menjadi hal yang cukup langka dilakukan olehnya, terkecuali itu adalah masalah penting yang menyangkut keluarga.

Jadi, jangan keburu marah apabila tiba-tiba sudah ada seperangkat kail pancing canggih, sementara Anda sudah mendambakan mengganti lemari es Anda.

9. Mereka jarang peduli pada penampilan Anda
Dan biasanya, sibuk memperhatikan penampilan wanita lain. Dalam hati Anda ingin berteriak kencang melampiaskan kekesalan Anda.

Pada beberapa kasus, melirik wanita lain adalah hal yang wajar dilakukan oleh pria. Selama lirikan itu hanya terjadi karena wanita itu menarik, dan ia tak berniat mencari tahu dan berkenalan dengan wanita tersebut.

Masih ingin terlihat kusut di balik daster yang Anda pakai itu?

10. Apa itu romantis?
Mereka seolah lupa apa itu romantis, bagaimana menggandeng tangan Anda saat berjalan di mall, atau mencium kening di pagi hari. Pada umumnya, setelah menikah mereka merasa aman, dan tak perlu melakukan hal romantis untuk memenangkan hati Anda.

Ingin si dia berubah? Let's make love, not war


Sumber : Metrotvnews.com

Jun 12, 2011

Tips Berhenti Negative Thinking (Prasangka Buruk)

Dalam teori law of attraction, apapun yang anda pikirkan maka hal tersebut akan datang kepada anda. Jika berpikir positif maka hal positif yang akan datang namun jika berpikir negatif maka hal negatiflah yang akan datang.

Sayangnya, untuk sebagian besar dari kita, berpikir negatif mungkin sudah menjadi bagian dari diri. Ketika hal-hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa melihat sisi baik dari kejadian tersebut…

Berpikiran negatif tidak membawa kemana-mana, kecuali membuat perasaan tambah buruk, yang lalu akan berakibat performa kita mengecewakan. Hal ini bisa menjadi lingkaran yang tidak berujung.

Jessica Padykula menyarankan sembilan teknik untuk mencegah dan mengatasi pikiran negatif yang adalah sebagai berikut:

1. Pikirkan hidup di saat ini.
Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.

2. Katakan hal positif pada diri sendiri
Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.

3. Percaya pada kekuatan pikiran positif
Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.

4. Jangan berdiam diri.
Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.

5. Fokus pada hal-hal positif.
Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti ‘hari ini cerah’ atau ‘makan sore hari ini menakjubkan’. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.

6. Bergeraklah
Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.

7. Hadapi rasa takutmu
Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.

8. Coba hal-hal baru
Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan ya pada kehidupan Anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran ‘ya, tapi…’. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.

9. Ubah cara pandang
Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.

Sumber : yasir master
situsdunia.tk

Kepribadian Ganda (Multiple Personality Disorder)

Mungkin tidak ada orang yang benar-benar bisa memahami masalah kepribadian ganda. Sebelum abad ke-20, gejala psikologi ini selalu dikaitkan dengan kerasukan setan. Namun, para psikolog abad ke-20 yang menolak kaitan itu menyebut fenomena ini dengan sebutan Multiple Personality Disorder (MPD). Berikutnya, ketika nama itu dirasa tidak lagi sesuai, gejala ini diberi nama baru, Dissociative Identity Disorder (DID).


DID atau kepribadian ganda dapat didefinisikan sebagai kelainan mental dimana seseorang yang mengidapnya akan menunjukkan adanya dua atau lebih kepribadian (alter) yang masing-masing memiliki nama dan karakter yang berbeda.

Mereka yang memiliki kelainan ini sebenarnya hanya memiliki satu kepribadian, namun si penderita akan merasa kalau ia memiliki banyak identitas yang memiliki cara berpikir, temperamen, tata bahasa, ingatan dan interaksi terhadap lingkungan yang berbeda-beda.

Walaupun penyebabnya tidak bisa dipastikan, namun rata-rata para psikolog sepakat kalau penyebab kelainan ini pada umumnya adalah karena trauma masa kecil.

Untuk memahami bagaimana banyak identitas bisa terbentuk di dalam diri seseorang, maka terlebih dahulu kita harus memahami arti dari Dissociative (disosiasi).

Disosiasi
Pernahkah kalian mendapatkan pengalaman seperti ini: Ketika sedang bertanya mengenai sesuatu hal kepada sahabat kalian, kalian malah mendapatkan jawaban yang tidak berhubungan sama sekali.

Jika pernah, maka saya yakin, ketika mendapatkan jawaban itu, kalian akan berkata "Nggak nyambung!".

Disosiasi secara sederhana dapat diartikan sebagai terputusnya hubungan antara pikiran, perasaan, tindakan dan rasa seseorang dengan kesadaran atau situasi yang sedang berlangsung.

Dalam kasus DID, juga terjadi disosiasi, namun jauh lebih rumit dibanding sekedar "nggak nyambung".

Proses terbentuknya kepribadian ganda
Ketika kita dewasa, kita memiliki karakter dan kepribadian yang cukup kuat dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan. Namun, pada anak yang masih berusia di bawah tujuh tahun, kekuatan itu belum muncul sehingga mereka akan mencari cara lain untuk bertahan terhadap sebuah pengalaman traumatis, yaitu dengan Disosiasi.

Dengan menggunakan cara ini, seorang anak dapat membuat pikiran sadarnya terlepas dari pengalaman mengerikan yang menimpanya.

Menurut Colin Ross yang menulis buku The Osiris Complex (1995), proses disosiasi pada anak yang mengarah kepada kelainan DID terdiri dari dua proses psikologis. Kita akan mengambil contoh pelecehan seksual yang dialami oleh seorang anak perempuan.

Proses Pertama: anak perempuan yang berulang-ulang mengalami penganiayaan seksual akan berusaha menyangkal pengalaman ini di dalam pikirannya supaya bisa terbebas dari rasa sakit yang luar biasa. Ia bisa mengalami "out of body experience" yang membuat ia "terlepas" dari tubuhnya dan dari pengalaman traumatis yang sedang berlangsung. Ia mungkin bisa merasakan rohnya melayang hingga ke langit-langit dan membayangkan dirinya sedang melihat kepada anak perempuan lain yang sedang mengalami pelecehan seksual. Dengan kata lain, identitas baru yang berbeda telah muncul.

Proses Kedua, sebuah penghalang memori kemudian dibangun antara anak perempuan itu dengan identitas baru yang telah diciptakan.

Sekarang, sebuah kesadaran baru telah terbentuk. Pelecehan seksual tersebut tidak pernah terjadi padanya dan ia tidak bisa mengingat apapun mengenainya.

Apabila pelecehan seksual terus berlanjut, maka proses ini akan terus berulang sehingga ia akan kembali menciptakan banyak identitas baru untuk mengatasinya. Ketika kebiasaan disosiasi ini telah mendarah daging, sang anak juga akan menciptakan identitas baru untuk hal-hal yang tidak berhubungan dengan pengalaman traumatis seperti pergi ke sekolah atau bermain bersama teman.

Salah satu kasus kepribadian ganda yang ternama, yaitu Sybil, disebut memiliki 16 identitas yang berbeda.

Menurut psikolog, jumlah identitas berbeda ini bisa lebih banyak pada beberapa kasus, bahkan hingga mencapai 100. Masing-masing identitas itu memiliki nama, umur, jenis kelamin, ras, gaya, cara berbicara dan karakter yang berbeda.

Setiap karakter ini bisa mengambil alih pikiran sang penderita hanya dalam tempo beberapa detik. Proses pengambilalihan ini disebut switching dan biasanya dipicu oleh kondisi stres.

Ciri-ciri pengidap kepribadian ganda
Ketika membaca paragraf-paragraf di atas, mungkin kalian segera teringat dengan salah seorang teman sekolah kalian yang suka mengubah-ubah penampilannya. Bagi kalian, sepertinya ia memiliki identitas yang berbeda.

Atau mungkin kalian teringat dengan salah seorang teman kalian yang biasa tersenyum, namun secara tiba-tiba bisa dikuasai oleh emosi. Ketika amarahnya meledak, kalian bisa melihat wajahnya tiba-tiba berubah menjadi seperti "serigala". Bagi kalian, sepertinya identitas baru yang penuh amarah telah menguasainya.

Apakah mereka pengidap DID?

Bagaimana cara kita mengetahuinya?

Jawabannya adalah pada identitas yang menyertai perubahan penampilan atau emosi tersebut.

Misalkan teman kalian yang suka mengubah penampilan atau sering mengalami perubahan emosi tersebut bernama Edward. Jika ia mengubah penampilan atau mengalami perubahan emosi dan masih menganggap dirinya sebagai Edward, maka ia bukan penderita DID.


Untuk mengerti lebih dalam bagaimana cara membedakannya, lihat empat ciri di bawah ini. Jika di dalam diri seseorang terdapat empat ciri ini, maka bisa dipastikan kalau ia mengidap DID atau kepribadian ganda.

Ciri-ciri tersebut adalah:

  1. Harus ada dua atau lebih identitas atau kesadaran yang berbeda di dalam diri orang tersebut.
  2. Kepribadian-kepribadian ini secara berulang mengambil alih perilaku orang tersebut (Switching).
  3. Ada ketidakmampuan untuk mengingat informasi penting yang berkenaan dengan dirinya yang terlalu luar biasa untuk dianggap hanya sebagai lupa biasa.
  4. Gangguan-gangguan yang terjadi ini tidak terjadi karena efek psikologis dari substansi seperti alkohol atau obat-obatan atau karena kondisi medis seperti demam.
Dari empat poin ini, poin nomor 3 memegang peranan sangat penting.

98 persen mereka yang mengidap DID mengalami amnesia ketika sebuah identitas muncul (switching). Ketika kepribadian utama berhasil mengambil alih kembali, ia tidak bisa mengingat apa yang telah terjadi ketika identitas sebelumnya berkuasa.

Walaupun sebagian besar psikolog telah mengakui adanya kelainan kepribadian ganda ini, namun sebagian lainnya menolak mengakui keberadaannya.

Mereka mengajukan argumennya berdasarkan pada kasus Sybill yang ternama.

Kasus Sybil Isabel Dorsett
Salah satu kasus paling terkenal dalam hal kepribadian ganda adalah kasus yang dialami oleh Shirley Ardell Mason. Untuk menyembunyikan identitasnya, Cornelia Wilbur, sang psikolog yang menanganinya dan menulis buku mengenainya, menggunakan nama samaran Sybil Isabel Dorsett untuk menyebut Shirley.

Dalam sesi terapi yang dilakukan oleh Cornelia, terungkap kalau Sybil memiliki 16 kepribadian yang berbeda, diantaranya adalah Clara, Helen, Marcia, Vanessa, Ruthi, Mike (Pria), Sid (Pria) dan lain-lain. Menurut Cornelia, 16 identitas yang muncul pada diri Sybil berasal dari trauma masa kecil akibat sering mengalami penyiksaan oleh ibunya.

Kisah Sybil menjadi terkenal karena pada masa itu kelainan ini masih belum dipahami sepenuhnya. Bukunya menjadi best seller pada tahun 1973 dan sebuah film dibuat mengenainya.

Namun, pada tahun-tahun berikutnya, keabsahan kelainan yang dialami Sybil mulai dipertanyakan oleh para psikolog.

Menurut Dr.Herbert Spiegel yang juga menangani Sybil, 16 identitas yang berbeda tersebut sebenarnya muncul karena teknik hipnotis yang digunakan oleh Cornelia untuk mengobatinya. Bukan hanya itu, Cornelia bahkan menggunakan Sodium Pentothal (serum kejujuran) dalam terapinya.

Dr.Spiegel percaya kalau 16 identitas tersebut diciptakan oleh Cornelia dengan menggunakan hipnotis. Ini sangat mungkin terjadi karena Sybil ternyata seorang yang sangat sugestif dan gampang dipengaruhi. Apalagi ditambah dengan obat-obatan yang jelas dapat membawa pengaruh kepada syarafnya.

Kasus ini mirip dengan penciptaan false memory dalam pengalaman alien abduction yang pernah saya posting sebelumnya.

Pendapat Dr.Spiegel dikonfrimasi oleh beberapa psikolog dan peneliti lainnya.

Peter Swales
, seorang penulis yang pertama kali berhasil mengetahui kalau Sybil adalah Shirley juga setuju dengan pendapat ini. Dari hasil penyelidikan intensif yang dilakukannya, ia percaya kalau penyiksaan yang dipercaya dialami oleh Sybil sesungguhnya tidak pernah terjadi. Kemungkinan, semua ingatan mengenai penyiksaan itu (yang muncul karena sesi hipnotis) sebenarnya hanyalah ingatan yang ditanamkan oleh sang terapis, Cornelia Wilbur.

Jadi, bagi sebagian psikolog, DID tidak lain hanyalah sebuah false memory yang tercipta akibat pengaruh terapi hipnotis yang dilakukan oleh seorang psikolog. Tidak ada bukti kalau pengalaman traumatis bisa menciptakan banyak identitas baru di dalam diri seseorang.

Menurut Dr.Philip M Coons:

"Hubungan antara penyiksaan atau trauma masa kecil dengan Multiple Personality Disorder sesungguhnya tidak pernah dipercaya sebelum kasus Sybil"
Pengetahuan mengenai kepribadian ganda banyak disusun berdasarkan kasus Sybil. Jika kasus itu ternyata hanya sebuah false memory, maka runtuhlah seluruh teori dissosiasi dalam hubungannya dengan kelainan kepribadian ganda. Ini juga berarti kalau kelainan kepribadian ganda sesungguhnya tidak pernah ada.

Perdebatan ini masih terus berlanjut hingga saat ini dan saya percaya kedua pihak memiliki alsan yang sama kuat. Jika memang DID benar-benar ada dan hanya merupakan gejala psikologi biasa, mengapa masih ada hal-hal yang masih belum bisa dijelaskan oleh para psikolog?

Misteri Dalam DID
Misalnya, ketika sebuah identitas muncul, perubahan biologis juga muncul di dalam tubuh sang pengidap. Kecepatan detak jantungnya bisa berubah, demikian juga suhu tubuhnya, tekanan darah dan bahkan kemampuan melihat.

Lalu, identitas yang berbeda bisa memiliki reaksi yang berbeda terhadap pengobatan. Kadang, pengidap yang sehat bisa memiliki identitas yang alergi. Ketika identitas itu menguasainya, ia benar-benar akan menjadi alergi terhadap substansi tertentu.

Lalu, misteri lainnya adalah yang menyangkut kasus Billy Milligan yang dianggap sebagai kasus DID yang paling menarik. Kisah hidupnya pernah dituangkan ke dalam sebuah buku berjudul "24 wajah Billy".

Billy adalah seorang mahasiswa yang dihukum karena memperkosa beberapa wanita. Dalam sesi pemeriksaan kejiwaan, ditemukan 24 identitas berbeda dalam dirinya.

Identitas yang mengaku bertanggung jawab atas tindakan pemerkosaan itu adalah seorang wanita. Identitas lain bernama Arthur yang merupakan orang Inggris dan memiliki pengetahuan luas.

Dalam interogasi, Arthur ternyata bisa mengungkapkan keahliannya dalam hal medis, padahal Billy tidak pernah mempelajari soal-soal medis. Menariknya, Arthur ternyata lancar berbahasa Arab. Bahasa ini juga tidak pernah dipelajari oleh Billy. Identitas lain bernama Regan bisa berbicara dalam bahasa Serbia Kroasia. Billy juga tidak pernah mempelajari bahasa ini.

Bagaimana Billy bisa berbicara dalam semua bahasa itu jika ia tidak pernah mempelajarinya?

Misteri ini belum terpecahkan hingga hari ini.

Kecuali tentu saja kalau kita menganggap Billy hanya mengalami kasus kerasukan setan dan tidak menderita DID.

(wikipedia, medicinenet.com, minddisorders.com, skepdic.com, http://xfile-enigma.blogspot.com)