Feb 8, 2013

Mengenal Perkembangan Individu


Pendahuluan

Setiap organisme tentunya akan mengalami perkembangan selama hidupnya, dimana perkembangan individu ini sangat luas dan kompleks.  Dalam pembahasan ini kami membatasi masalah yang akan kami sampaikan kedalam subbahasan untuk menyederhanakan tentang perkembangan individu yang luas ini, diantaranya:
(a)  Pengertian perkembangan; (b) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu; (c) Ciri dan tahap perkembangan.
Bahasan yang pertama berusaha mencari jawaban tentang inti atau hakekat perkembangan,  bahasan kedua berusaha mencari jawaban terhadap persoalan-persoalan tentang hal-hal yang mendasari terjadinya perkembangan, sedangkan bahasan ketiga menyampaikan beberapa ciri dan tahapan perkembangan menurut beberapa ahli.   Didalam makalah ini kami hanya memaparkan secara dasar-dasarnya saja, sedangkan untuk permasalahan atau pembahasan selanjutnya akan di sampaikan oleh kelompok lain.





KONSEP DASAR PERKEMBANGAN


Pengertian perkembangan


Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya (maturity) yang berlangsung secara sistematik (Lefrancois, 1975:197) progresif (Witherington, 1952:57) dan berkesinambungan (Hurlock, 1956:7), baik mengenai fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).
Lafrancois (1975:80) berpendapat bahwa konsep perkembangan mempunyai makna yang luas, mencakup segi-segi kuantitatif dan kualitatif serta aspek-aspek fisik-psikis seperti yang terkandung dalam istilah-istilah pertumbuhan, kematangan dan belajar atau pendidikan dan latihan.
MC. Leod. Berpendapat bahwa perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju.  Pertumbuhan berarti tahap peningkatan sesuai dengan jumlah, ukuran, dan arti pentingnya.
Menurut kamus besar, perkembangan adalah prihal berkembang (menjadi besar, luas, dan banyak serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan dsb.)
Menurut Drs. Muhibbin Syah, perkembangan yaitu rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju ke arah yang lebih maju dan sempurna.
Diatas merupakan beberapa arti perkembangan menurut beberapa ahli, yang pada dasarnya mengarah kepada pengertian yang sama.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu


Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu adalah pembawaan (keturunan/heredity), lingkungan (environment), dan kematangan (maturation).

1.         keturunan.
Keturunan merupakan faktor utama dalam mempengaruhi perkembangan individu.  Keturunan ini dapat diartikan sebagai potensi yang dimiliki individu sejak dalam masa konsepsi (masa pembuahan ovum oleh seperma).
Penurunan sifat-sifat dari suatu generasi ke generasi berikutnya adalah melalui prinsip-prinsip :
a.    Reproduksi, yaitu bahwa penurunan sifat itu hanya berlangsung dengan melalui sel benih, artinya bahwa manusia akan menurunkan manusia.
b.    Komformitas, yaitu proses penurunan sipat itu mengikuti pola dari jenis (spesies) generasi sebelumnya, misalnya manusia menurunkan sifat-sifat manusia pada anaknya.
c.    Variasi, yaitu bahwa proses penurunan sifat-sifat itu akan terjadi beraneka ragam. Antara kakak dengan adik akan terdapat perbedaan, meskipun berasal dari orang tua yang sama.
d.   Regresi filial, yaitu bahwa penurunan sifat atau ciri itu cenderung ke arah rata-rata.  Misalnya Indonesia berkulit sawo matang.

2.         Lingkungan.

Lingkungan adalah segala hal yang merangsang atau mempengaruhi individu, sehingga individu tersebut terlibat/terpengaruh karenanya.  Lingkungan ini sangat mempengaruhi perkembangan individu tersebut karena dari lingkungan individu akan mendapatkan mutu makanan, suasana dalam keluarga sikap-sikap orang sekitarnya, dan suasana pendidikan baik formal maupun nonformal, dimana kesemuanya itu akan mempengaruhi perkembangan individu tersebut.
Terhadap dua faktor di atas (keturunan dan lingkungan), terdapat perbedaan pendapat para ahli, mengenai faktor mana yang paling mempengaruhi perkembangan individu.  Perbedaan pendapat tersebut adalah :

a.    Nativisme (nativus = pembawaan)
Bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh sesuatu yang telah ada didalam individu tersebut yang dibawa sejak lahir (pembawaan).  Menurut pendapat ini lingkungan tidak mempunyai peranan terhadap perkembangan individu tersebut. Tokohnya yaitu Schoupenhowr (Jerman).

b.    Empirisme (empiri = pengalaman)
Bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh lingkungan.  Tokohnya yaitu Jhon Locke (Inggris), dengan teorinya yang disebut “Tabula rasa”, yaitu yang menganggap, bahwa anak yang dilahirkan itu bagaikan kertas putih bersih, yang belum kena coretan apapun.

c.    Konvergensi
Bahwa pembawaan dan lingkungan merupakan dua faktor yang sama kuat menentukan perkembangan individu. Tokohmya yaitu Wiliam Stern (Jerman).

3.         Kematangan

Kematangan merupakan faktor yang ketiga yang mempengaruhi perkembangan individu.  Kematangan ini dapat diartikan sebagai berikut, yaitu siapnya suatu fungsi kehidupan, baik fisik maupun fisikis untuk berkembang dan melakukan tugasnya.
Secara singkatnya, keterkaitan antara ketiga faktor tersebut dapat dilihat pada pormula berikut:

P (I) = f (H.E.T/M)


Artinya bahwa persons (individu) merupakan hasil (fungsi) dari interaksi antara faktor-faktor Hereditas, Empirotment (lingkungan), dan Time/Maturation (kematangan).


Ciri dan tahap perkembangan


Dibawah ini merupakan ciri dan tahap perkembangan menurut beberapa ahli yaitu :

a.       Aristoteles (384-233 SM)
Ia membagi masa perkembangan individu sampai menginjak dewasa dalam tiga septima berdasarkan perubahan ciri fisik tertentu.

Nama tahapan                       Waktu                        Indikator
(1)  Masa kanak-kanak         0,0-7,0                        Pergantian gigi
(2)  Masa anak sekolah         7,0-14,0                      Gejala pubertas
(3)  Masa remaja                   14,0-21,0                    (ciri-ciri primer dan sekunder)

b.      Hurlock (1952)
Ia membagi fase-fase perkembangan individu secara lengkap sebagai berikut.

Nama tahapan                      Waktu                                 Indikator
(1)   Prenatal                    conception-280 days                Perubahan-perubahan 
(2)   Infancy                     0-10 to 14 days                         psikofisis
(3)  Babyhood                 2 weeks-2 years                
(4)  Childhood                 2 years-adolevcence
(5)  Adolescence             13(girls)-21 years
                                        14(boys)-21 years
(6)  Adulthood                21-25 years
(7)  Middle age                25-30 years
(8)  Old age                     30 years-death

c.       Piaget (1961)
Dengan mengobservasi aspek perkembangan intelektual, piaget mengembangkan model pentahapan perkembangan individu sebagai berikut.

      Stage                                                   Age
(1)  Sensorimotor                                  0-2 years
(2)  Preoperational                                2-7 years
       (a)  Preconceptual                          2-4 years
       (b)  Intuitive                                  4-7 years
(3)  Concrete operations                       7-11 years
(4)  Formal opertions                            11-15 years

d.      Erikson (1963)
Ia mengamati beberapa segi perkembangan kepribadian dan mengembangkan model tahapan perkembangan tanpa menunjukkan batas umur yang jelas atau tegas, namun menunjukkan komponen yang menonjol pada setiap fase perkembangan.


   Developmental Stages                            Basic Components
I.     Infancy                                          Trust and mistrust
II.    Early cildhood                              Autonomy vs shame, doubt
III.   Preschool age                               Iniative vs guilt
IV.   School age                                    Industry vs inferiority
V.    Adolescence                                 Identity vs identity confusion
VI.   Young adulthood                         Intimacy vs isolation
VII.  Adulthood                                   Generativity vs stagnation
VIII. Senescence                                  Ego integrity vs despair 

e.       Witherington (1952)
Mengobservasi penonjolan aspek perkembangan psikofisik yang selaras dengan jenjang praktik pendidikan, ia membagi tahap yang lamanya masing-masing tiga tahun perkembangan individu sampai menjelang dewasa.

    Stage                                                   Indikator
(1)  0,0-3,0                                       Perkembangan fisik yang pesat
(2)  3,0-6,0                                       Perkembangan mental yang pesat
(3)  6,0-9,0                                       Perkembangan sosial yang pesat
(4)  9,0-12,0                                     Perkembangan sikap individualis (II)
(5)  12,0-15,0                                   Awal penyesuaian sosial
(6)  15,0-18,0                                   Awal pilihan kecenderungan pola hidup yang akan diikuti sampai dewasa




Implikasi perkembangan individu terhadap bimbingan dan konseling



Dengan mempelajari dan memahami perkembangan individu, maka seorang konselor dapat mengarahkan konselinya sesuai dengan tahapan perkembangan atau sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya.  Tugas-tugas perkembangan antara siswa SD, SLTP dan SMU serta Perguruan Tinggi, berbeda-beda.  Jadi dengan pemahaman perkembangan individu tersebut, seorang konselor dapat menjadikan tugas-tugas perkembangan tersebut sebagai tolok ukur atau panduan dalam mengarahkan konselinya ke arah yang sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya.  Dan dengan memahami perkembangan individu tersebut, konselor dapat menentukan apa yang akan dilakukan, misalnya teknik yang digunakan, pendekatan yang dilakukan dan sebagainya, serta seorang konselor tidak akan memaksakan konselinya untuk mencapai kematangan diatas tahapan perkembangannya.

No comments:

Post a Comment

Ayo semua...

jadikan hidup kita lebih berarti dan bermanfaat bagi kita
bagi dunia kita...

salam selalu untuk Kalian...