Feb 22, 2011

Renungan untuk persahabatan

ika seorang menangis di hadapan mu,

Itu berarti dia tak dapat menahan nya lagi

Jika kamu memegang tangan nya saat dia menangis,

Dia akan tinggal bersama mu sepanjang hidup mu

Jika kamu membiarkan nya pergi,

Dia tidak akan pernah kembali lagi menjadi diri nya yang dulu

Selamanya..............

Seorang seseorang tidak akan menangis dengan mudah,

Kecuali di depan orang yang amat dia sayangi

Dia menjadi lemah

Seorang seseorang tidak akan menangis dengan mudah,

Hanya jika dia sangat menyayangi mu,

Dia akan menurunkan rasa egois nya

kawan,

Jika seorang pernah menangis karena mu,

Tolong pegang tangan nya dengan pengertian

Dia adalah orang yang akan tetap bersama mu sepanjang hidup mu

teman,

Jika seorang menangis karena mu,

Tolong jangan menyia-nyiakan nya

Mungkin karena keputusan mu,

Kau merusak kehidupan nya

sahabat,

Saat dia menangis di depan mu,

Saat dia menangis karena mu,

Lihat lah mata nya........

Dapat kah kau lihat dan rasakan sakit yang dirasakan nya?

Pikirkan...........

siapa lagikah yang akan menangis dengan murni, penuh rasa sayang,

Di depan mu dan karena mu......

Dia menangis bukan karena dia lemah

Dia menangis bukan karena dia menginginkan simpati atau rasa kasihan

Dia menangis,

Karena menangis dengan diam tidak lah memungkinkan lagi

teman, kawan, rekan dan lawan,

Pikirkanlah tentang hal itu

Jika seorang menangisi hati nya untuk mu,

Dan semua nya karena diri mu

Ini lah waktu nya untuk melihat apa yang telah kau lakukan untuk nya,

Hanya kau yang tahu jawaban nya

Pertimbangkanlah

Karena suatu hari nanti

Mungkin akan terlambat untuk menyesal,

Mungkin akan terlambat untuk mengatakan "MAAF!"

Wish U where here


Dan saat ini apa yang sedang aku rasakan, nampaknya sudah tidak penting untuk memahami apa yang ada dalam benak pikiranku ini. Aku saat ini tak lebih dari sebuah boneka yang tertuntun oleh garis nasib kehidupan, tak berhak bicara hanya menerima dan tidak ada kata protes yang tepat untuk menolak.

Ada apa dengan semua ini, ini bukan aku, ini bukan kehidupanku. Ini bukan otakku ini bukan aku. Ini bukan aku. Ini bukan aku. Aku tidak seperti ini.

Ah sudahlah jangan terlalu banyak bicara, kau hanya menipu dirimu sendiri dengan pertanyaan bodoh dan konyol yang terlontar dari mulut mu.

Aku tidak mengerti, mengapa aku konyol dan mengapa aku bodoh. Kau tau? Klo begitu coba sebutkan alasan semua ini terjadi pada seorang aku.

Sudah tak ada gunanya kamu bertanya. Semua sudah terjadi. Tinggal kamu nikmati sisa masa yang masih bisa kamu nikmati.

sku tidak mau.

Itulah kenapa aku bilang kmu bodoh.

Apa?

Sesuatu yang kau ketahui namun enggan untuk kamu akui.

Tentang apa?

Tanya hatimu.

Aku tidak mengerti, dan semakin tidak bisa mengerti apa yang kau utarakan. Tolong jelaskan.

Kamu memang bodoh, kamu tidak akan mengerti.

Ya, baiklah aku memang bodoh dan aku tidak mengerti, bersediakah kau jelaskan semua nya kepadaku.

Tidak, sudah cukup semua yang terlihat.

Apa itu dan tentang apa? Kumohon jelaskan padaku

Sudahlah, sampai kapanpun kamu tidak akan mengerti. Sudah, pegang saja tanganku dengan erat, jangan kau lepaskan dan keluarkan semua keluhan mu.

Tapi untuk apa melakukan itu.

Jangan banyak bertanya, lakukan saja.

Baiklah, seperti ini.

Ya,

Lalu?

Pegang yang erat, dan banyangkan bahwa aku adalah penopang dari segala masalahmu.

Baiklah.

Apa yang kamu rasakan sekarang?

Engga tau,

Peganglah lebih erat dan rebahkan peluhmu dipundakku.

Sudah.

Apa yang kau rasakan sekarang.

Tenang, damai dan sangat nyaman.

Ya.

Lalu apa artinya semua ini.

Sudahlah, jangan selalu bertanya.

Baiklah.

Apa yang kau lakukan hari kemarin.

Tidak ada, hanya diam dirumah bersama mamah.

Lalu apa yang akan kau lakukan besok?

Aku tidak tahu.

Bukan itu jawabannya.

Lalu apa?

Apa yang akan kau lakukan besok?

Aku ingin pergi.

Kemana kamu ingin pergi.

Aku ingin ke bukit yang tinggi, melihat awan yang berarak-arakan, melihat pemandangan indah dari bukit yang tinggi, melihatnya hijaunya gunung-gunung yang menjulang dan melihat lembah yang indah.

Seandainya kamu sudah disana apa yang akan kamu lakukan.

Aku akan menikmati semuanya itu, itu yang kuinginkan.

Setelah semua itu terjadi apa yang akan kamu lakukan?

Entahlah, aku tidak ingin meninggalkan semua itu.

Itu bukan jawabannya.

Kenapa?

Jangan bertanya, jawab saja.

Aku bingung.

Jangan bingung, kamu bisa menjawabnya. Cobalah jawab lagi.

Aku tidak ingin meninggalkan semua itu, tapi hari telah senja, dan aku akan bersiap untuk turun bukit dan pulang kembali kerumah.

Apa yang bisa kamu dapatkan setelah itu?

Aku bertemu ayahku dan ibuku.

Apa yang ingin kau ucapkan kepada mereka?

Ayah, ini anakmu kembali kepadamu. Ibu, aku anakmu, aku mohon maafkan aku.

Kemarilah, biarkan aku mendekapmu.

Ya.

Sekarang kamu boleh bertanya.

Tidak aku tidak ingin bertanya. Aku sudah mengerti sekarang.

Ya, aku harap kamu lebih baik saat ini.