Jun 12, 2011

Kepribadian Ganda (Multiple Personality Disorder)

Mungkin tidak ada orang yang benar-benar bisa memahami masalah kepribadian ganda. Sebelum abad ke-20, gejala psikologi ini selalu dikaitkan dengan kerasukan setan. Namun, para psikolog abad ke-20 yang menolak kaitan itu menyebut fenomena ini dengan sebutan Multiple Personality Disorder (MPD). Berikutnya, ketika nama itu dirasa tidak lagi sesuai, gejala ini diberi nama baru, Dissociative Identity Disorder (DID).


DID atau kepribadian ganda dapat didefinisikan sebagai kelainan mental dimana seseorang yang mengidapnya akan menunjukkan adanya dua atau lebih kepribadian (alter) yang masing-masing memiliki nama dan karakter yang berbeda.

Mereka yang memiliki kelainan ini sebenarnya hanya memiliki satu kepribadian, namun si penderita akan merasa kalau ia memiliki banyak identitas yang memiliki cara berpikir, temperamen, tata bahasa, ingatan dan interaksi terhadap lingkungan yang berbeda-beda.

Walaupun penyebabnya tidak bisa dipastikan, namun rata-rata para psikolog sepakat kalau penyebab kelainan ini pada umumnya adalah karena trauma masa kecil.

Untuk memahami bagaimana banyak identitas bisa terbentuk di dalam diri seseorang, maka terlebih dahulu kita harus memahami arti dari Dissociative (disosiasi).

Disosiasi
Pernahkah kalian mendapatkan pengalaman seperti ini: Ketika sedang bertanya mengenai sesuatu hal kepada sahabat kalian, kalian malah mendapatkan jawaban yang tidak berhubungan sama sekali.

Jika pernah, maka saya yakin, ketika mendapatkan jawaban itu, kalian akan berkata "Nggak nyambung!".

Disosiasi secara sederhana dapat diartikan sebagai terputusnya hubungan antara pikiran, perasaan, tindakan dan rasa seseorang dengan kesadaran atau situasi yang sedang berlangsung.

Dalam kasus DID, juga terjadi disosiasi, namun jauh lebih rumit dibanding sekedar "nggak nyambung".

Proses terbentuknya kepribadian ganda
Ketika kita dewasa, kita memiliki karakter dan kepribadian yang cukup kuat dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan. Namun, pada anak yang masih berusia di bawah tujuh tahun, kekuatan itu belum muncul sehingga mereka akan mencari cara lain untuk bertahan terhadap sebuah pengalaman traumatis, yaitu dengan Disosiasi.

Dengan menggunakan cara ini, seorang anak dapat membuat pikiran sadarnya terlepas dari pengalaman mengerikan yang menimpanya.

Menurut Colin Ross yang menulis buku The Osiris Complex (1995), proses disosiasi pada anak yang mengarah kepada kelainan DID terdiri dari dua proses psikologis. Kita akan mengambil contoh pelecehan seksual yang dialami oleh seorang anak perempuan.

Proses Pertama: anak perempuan yang berulang-ulang mengalami penganiayaan seksual akan berusaha menyangkal pengalaman ini di dalam pikirannya supaya bisa terbebas dari rasa sakit yang luar biasa. Ia bisa mengalami "out of body experience" yang membuat ia "terlepas" dari tubuhnya dan dari pengalaman traumatis yang sedang berlangsung. Ia mungkin bisa merasakan rohnya melayang hingga ke langit-langit dan membayangkan dirinya sedang melihat kepada anak perempuan lain yang sedang mengalami pelecehan seksual. Dengan kata lain, identitas baru yang berbeda telah muncul.

Proses Kedua, sebuah penghalang memori kemudian dibangun antara anak perempuan itu dengan identitas baru yang telah diciptakan.

Sekarang, sebuah kesadaran baru telah terbentuk. Pelecehan seksual tersebut tidak pernah terjadi padanya dan ia tidak bisa mengingat apapun mengenainya.

Apabila pelecehan seksual terus berlanjut, maka proses ini akan terus berulang sehingga ia akan kembali menciptakan banyak identitas baru untuk mengatasinya. Ketika kebiasaan disosiasi ini telah mendarah daging, sang anak juga akan menciptakan identitas baru untuk hal-hal yang tidak berhubungan dengan pengalaman traumatis seperti pergi ke sekolah atau bermain bersama teman.

Salah satu kasus kepribadian ganda yang ternama, yaitu Sybil, disebut memiliki 16 identitas yang berbeda.

Menurut psikolog, jumlah identitas berbeda ini bisa lebih banyak pada beberapa kasus, bahkan hingga mencapai 100. Masing-masing identitas itu memiliki nama, umur, jenis kelamin, ras, gaya, cara berbicara dan karakter yang berbeda.

Setiap karakter ini bisa mengambil alih pikiran sang penderita hanya dalam tempo beberapa detik. Proses pengambilalihan ini disebut switching dan biasanya dipicu oleh kondisi stres.

Ciri-ciri pengidap kepribadian ganda
Ketika membaca paragraf-paragraf di atas, mungkin kalian segera teringat dengan salah seorang teman sekolah kalian yang suka mengubah-ubah penampilannya. Bagi kalian, sepertinya ia memiliki identitas yang berbeda.

Atau mungkin kalian teringat dengan salah seorang teman kalian yang biasa tersenyum, namun secara tiba-tiba bisa dikuasai oleh emosi. Ketika amarahnya meledak, kalian bisa melihat wajahnya tiba-tiba berubah menjadi seperti "serigala". Bagi kalian, sepertinya identitas baru yang penuh amarah telah menguasainya.

Apakah mereka pengidap DID?

Bagaimana cara kita mengetahuinya?

Jawabannya adalah pada identitas yang menyertai perubahan penampilan atau emosi tersebut.

Misalkan teman kalian yang suka mengubah penampilan atau sering mengalami perubahan emosi tersebut bernama Edward. Jika ia mengubah penampilan atau mengalami perubahan emosi dan masih menganggap dirinya sebagai Edward, maka ia bukan penderita DID.


Untuk mengerti lebih dalam bagaimana cara membedakannya, lihat empat ciri di bawah ini. Jika di dalam diri seseorang terdapat empat ciri ini, maka bisa dipastikan kalau ia mengidap DID atau kepribadian ganda.

Ciri-ciri tersebut adalah:

  1. Harus ada dua atau lebih identitas atau kesadaran yang berbeda di dalam diri orang tersebut.
  2. Kepribadian-kepribadian ini secara berulang mengambil alih perilaku orang tersebut (Switching).
  3. Ada ketidakmampuan untuk mengingat informasi penting yang berkenaan dengan dirinya yang terlalu luar biasa untuk dianggap hanya sebagai lupa biasa.
  4. Gangguan-gangguan yang terjadi ini tidak terjadi karena efek psikologis dari substansi seperti alkohol atau obat-obatan atau karena kondisi medis seperti demam.
Dari empat poin ini, poin nomor 3 memegang peranan sangat penting.

98 persen mereka yang mengidap DID mengalami amnesia ketika sebuah identitas muncul (switching). Ketika kepribadian utama berhasil mengambil alih kembali, ia tidak bisa mengingat apa yang telah terjadi ketika identitas sebelumnya berkuasa.

Walaupun sebagian besar psikolog telah mengakui adanya kelainan kepribadian ganda ini, namun sebagian lainnya menolak mengakui keberadaannya.

Mereka mengajukan argumennya berdasarkan pada kasus Sybill yang ternama.

Kasus Sybil Isabel Dorsett
Salah satu kasus paling terkenal dalam hal kepribadian ganda adalah kasus yang dialami oleh Shirley Ardell Mason. Untuk menyembunyikan identitasnya, Cornelia Wilbur, sang psikolog yang menanganinya dan menulis buku mengenainya, menggunakan nama samaran Sybil Isabel Dorsett untuk menyebut Shirley.

Dalam sesi terapi yang dilakukan oleh Cornelia, terungkap kalau Sybil memiliki 16 kepribadian yang berbeda, diantaranya adalah Clara, Helen, Marcia, Vanessa, Ruthi, Mike (Pria), Sid (Pria) dan lain-lain. Menurut Cornelia, 16 identitas yang muncul pada diri Sybil berasal dari trauma masa kecil akibat sering mengalami penyiksaan oleh ibunya.

Kisah Sybil menjadi terkenal karena pada masa itu kelainan ini masih belum dipahami sepenuhnya. Bukunya menjadi best seller pada tahun 1973 dan sebuah film dibuat mengenainya.

Namun, pada tahun-tahun berikutnya, keabsahan kelainan yang dialami Sybil mulai dipertanyakan oleh para psikolog.

Menurut Dr.Herbert Spiegel yang juga menangani Sybil, 16 identitas yang berbeda tersebut sebenarnya muncul karena teknik hipnotis yang digunakan oleh Cornelia untuk mengobatinya. Bukan hanya itu, Cornelia bahkan menggunakan Sodium Pentothal (serum kejujuran) dalam terapinya.

Dr.Spiegel percaya kalau 16 identitas tersebut diciptakan oleh Cornelia dengan menggunakan hipnotis. Ini sangat mungkin terjadi karena Sybil ternyata seorang yang sangat sugestif dan gampang dipengaruhi. Apalagi ditambah dengan obat-obatan yang jelas dapat membawa pengaruh kepada syarafnya.

Kasus ini mirip dengan penciptaan false memory dalam pengalaman alien abduction yang pernah saya posting sebelumnya.

Pendapat Dr.Spiegel dikonfrimasi oleh beberapa psikolog dan peneliti lainnya.

Peter Swales
, seorang penulis yang pertama kali berhasil mengetahui kalau Sybil adalah Shirley juga setuju dengan pendapat ini. Dari hasil penyelidikan intensif yang dilakukannya, ia percaya kalau penyiksaan yang dipercaya dialami oleh Sybil sesungguhnya tidak pernah terjadi. Kemungkinan, semua ingatan mengenai penyiksaan itu (yang muncul karena sesi hipnotis) sebenarnya hanyalah ingatan yang ditanamkan oleh sang terapis, Cornelia Wilbur.

Jadi, bagi sebagian psikolog, DID tidak lain hanyalah sebuah false memory yang tercipta akibat pengaruh terapi hipnotis yang dilakukan oleh seorang psikolog. Tidak ada bukti kalau pengalaman traumatis bisa menciptakan banyak identitas baru di dalam diri seseorang.

Menurut Dr.Philip M Coons:

"Hubungan antara penyiksaan atau trauma masa kecil dengan Multiple Personality Disorder sesungguhnya tidak pernah dipercaya sebelum kasus Sybil"
Pengetahuan mengenai kepribadian ganda banyak disusun berdasarkan kasus Sybil. Jika kasus itu ternyata hanya sebuah false memory, maka runtuhlah seluruh teori dissosiasi dalam hubungannya dengan kelainan kepribadian ganda. Ini juga berarti kalau kelainan kepribadian ganda sesungguhnya tidak pernah ada.

Perdebatan ini masih terus berlanjut hingga saat ini dan saya percaya kedua pihak memiliki alsan yang sama kuat. Jika memang DID benar-benar ada dan hanya merupakan gejala psikologi biasa, mengapa masih ada hal-hal yang masih belum bisa dijelaskan oleh para psikolog?

Misteri Dalam DID
Misalnya, ketika sebuah identitas muncul, perubahan biologis juga muncul di dalam tubuh sang pengidap. Kecepatan detak jantungnya bisa berubah, demikian juga suhu tubuhnya, tekanan darah dan bahkan kemampuan melihat.

Lalu, identitas yang berbeda bisa memiliki reaksi yang berbeda terhadap pengobatan. Kadang, pengidap yang sehat bisa memiliki identitas yang alergi. Ketika identitas itu menguasainya, ia benar-benar akan menjadi alergi terhadap substansi tertentu.

Lalu, misteri lainnya adalah yang menyangkut kasus Billy Milligan yang dianggap sebagai kasus DID yang paling menarik. Kisah hidupnya pernah dituangkan ke dalam sebuah buku berjudul "24 wajah Billy".

Billy adalah seorang mahasiswa yang dihukum karena memperkosa beberapa wanita. Dalam sesi pemeriksaan kejiwaan, ditemukan 24 identitas berbeda dalam dirinya.

Identitas yang mengaku bertanggung jawab atas tindakan pemerkosaan itu adalah seorang wanita. Identitas lain bernama Arthur yang merupakan orang Inggris dan memiliki pengetahuan luas.

Dalam interogasi, Arthur ternyata bisa mengungkapkan keahliannya dalam hal medis, padahal Billy tidak pernah mempelajari soal-soal medis. Menariknya, Arthur ternyata lancar berbahasa Arab. Bahasa ini juga tidak pernah dipelajari oleh Billy. Identitas lain bernama Regan bisa berbicara dalam bahasa Serbia Kroasia. Billy juga tidak pernah mempelajari bahasa ini.

Bagaimana Billy bisa berbicara dalam semua bahasa itu jika ia tidak pernah mempelajarinya?

Misteri ini belum terpecahkan hingga hari ini.

Kecuali tentu saja kalau kita menganggap Billy hanya mengalami kasus kerasukan setan dan tidak menderita DID.

(wikipedia, medicinenet.com, minddisorders.com, skepdic.com, http://xfile-enigma.blogspot.com)

Tanda-tanda orang mau bunuh diri

Bunuh diri, pemikiran untuk bunuh diri atau percobaan bunuh diri biasanya disertai dengan gangguan kesehatan mental atau sedang depresi. Kenali tanda-tanda orang yang bisa nekat melakukan aksi bunuh diri.

Hasil penelitian menemukan bahwa pria banyak meninggal karena bunuh diri. Tapi wanita lebih sering mencoba bunuh diri daripada pria karena secara keseluruhan memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi.

Banyak wanita yang menderita kesehatan mental yang serius seperti depresi seringkali merenungkan atau mencoba bunuh diri.

Dikutip dari situs kesehatan mental epigee.org, Selasa (3/7/2010), berikut ini adalah tanda-tanda bunuh diri yang mungkin terjadi:

1. Bicara mengenai kematian: Bicara tentang keinginan menghilang, melompat, menembak diri sendiri atau ungkapan membahayakan diri.

2. Baru saja kehilangan: kematian, perceraian, putus dengan pacar atau kehilangan pekerjaan, semuanya bisa mengarah pada pemikiran bunuh diri atau percobaan bunuh diri.

Kehilangan lainnya yang bisa menandakan bunuh diri termasuk hilangnya keyakinan beragama dan hilangnya ketertarikan pada seseorang atau pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati.

3. Perubahan kepribadian: seseorang mungkin memperlihatkan tanda-tanda kelelahan, keraguan atau kecemasan yang tidak biasa.

4. Perubahan perilaku: kurangnya konsentrasi dalam bekerja, sekolah atau kegiatan sehari-hari, seperti pekerjaan rumah tangga.

5. Perubahan pola tidur: tidur berlebihan, insomnia dan jenis gangguan tidur lainnya bisa menjadi tanda-tanda dan gejala bunuh diri.

6. Perubahan kebiasaan makan: kehilangan nafsu makan atau bertambahnya nafsu makan. Perubahan lain bisa termasuk penambahan atau penurunan berat badan.

7. Berkurangnya ketertarikan seksual: perubahan seperti ini bisa mencakup impotensi, keterlambatan atau ketidakteraturan menstruasi.

8. Harga diri rendah: gejala bunuh diri ini bisa diperlihatkan melalui emosi seperti malu, minder atau membenci diri sendiri.

9. Ketakutan atau kehilangan kendali: seseorang khawatir akan kehilangan jiwanya dan khawatir membahayakan dirinya atau orang lain.

10. Kurangnya harapan akan masa depan: tanda bunuh diri lainnya adalah seseorang merasa bahwa tidak ada harapan untuk masa depan dan segala hal tidak akan pernah bertambah baik.

Beberapa tanda bunuh diri lainnya meliputi pernah mencoba bunuh diri, memiliki riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol, belanja berlebihan, hiperaktivitas, kegelisahan dan kelesuan.

Apa yang harus dilakukan?

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan gejala-gejala bunuh diri di atas, segeralah mencari bantuan.

Jika Anda berencana bunuh diri, segera cari bantuan dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Bicara dengan orang yang dikasihi: datangi orang yang Anda cintai dan katakan padanya tentang apa yang Anda alami dan rasakan.

2. Cari bantuan ahli: bicaralah dengan konselor, psikiater, psikolog, terapis, dokter keluarga Anda, atau kunjungi pusat pencegahan bunuh diri dan masa genting: bicara dengan ahli adalah langkah penting untuk pulih.

Ketahuilah bahwa pertolongan ada disana dan jika merasa saat ini mungkin rasanya tidak ada harapan, Anda tidak sendirian dalam perjuangan Anda.

Jika seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda bunuh diri atau telah mempercayai Anda tentang pemikiran bunuh diri mereka, ikutilah satu atau lebih dari langkah-langkah berikut:

1. Jangan pernah bersumpah untuk kerahasiaan teman yang akan bunuh diri
Ketika ada teman, keluarga atau kekasih Anda mengatakan ingin bunuh diri mereka pasti menuntut Anda agar menjaga rahasianya.

Menurut ahli itu justru sikap yang salah, memang teman, keluarga atau kekasih Anda mungkin merasa dikhianati jika Anda menceritakan pada orang lain tentang keinginan untuk bunuh dirinya. Tapi tidak melakukan apapun hanya akan menempatkan hidupnya dalam bahaya. Ceritakan segera pada terapis atau dokter tentang keadaan teman Anda tersebut.

2. Ambil tindakan: jauhkan dari segala obat-obatan atau benda berbahaya dari rumah teman Anda, seperti pil, racun, pisau atau senjata api.

3. Berterusteranglah: bicaralah secara terbuka pada teman Anda tentang perilakunya. Jangan menghakimi atau menceramahinya. Jika teman Anda mempercayai Anda, berpura-pura terkejut pada keinginannya melakukan bunuh diri hanya akan menyebabkan pengasingan yang lebih baginya. (Sandika Dwi Putri)

Sumber : infopenting.com
situsdunia.tk

Jika YellowStone Meledak, apa yang terjadi???

Taman Nasional Yellowstone di negara bagian Wyoming, Montana, dan Idaho, Amerika Serikat berada tepat di bawah puncak salah satu gunung api terbesar di dunia, Yellowstone. Sebuah supervulkano atau gunung api super.


Yellowstone-Park
Para ahli mengkhawatirkan, gunung yang masih aktif ini bakal meletus. Apalagi, kaldera Yellowstone menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas sejak tahun 2004 lalu.  Apa yang terjadi jika Yellowstone meletus? Jawabannya, tragedi. Kekuatan erupsinya diperkirakan ribuan kali lebih kuat dari letusan gunung St Helena pada tahun 1980.

Yellowstone akan memuntahkan lava ke langit, sementara abunya yang panas akan mematikan tanaman dan mengubur wilayah sekitarnya hingga radius 1.000 mil atau lebih dari 1.600 kilometer.

Tak hanya itu, dua per tiga wilayah Amerika Serikat bisa jadi tak bisa dihuni karena udara beracun yang berhembus dari kaldera. Ribuan penerbangan terpaksa dibatalkan, jutaan orang menjadi pengungsi.

Ini adalah mimpi buruk yang diprediksi para ilmuwan, jika Yellowstone kembali meletus untuk kali pertamanya dalam 600.000 tahun. Berita buruknya, ini mungkin terjadi di masa depan.

Penelitian menunjukkan, kaldera Yellowstone telah meletus tiga kali dalam kurun waktu 2,1 juta tahun.

Kekhawatiran para ahli bukannya tanpa dasar. Peningkatan terekam sejak tujuh tahun lalu. Juga, dalam tiga tahun terakhir, lantai gunung naik tiga inchi per tahun. Ini tingkat peningkatan tercepat sejak pencatatan yang dimulai tahun 1923.

Namun, kurangnya data tak memungkinkan para ilmuwan memprediksi kapan gunung super itu bakal meletus.

Ahli vulkanologi dari University of Utah, Bob Smith mengatakan, pengangkatan itu luar biasa karena meliputi wilayah yang cukup luas.

Awalnya, tambah dia, para ilmuwan khawatir peningkatan itu bisa mengarah ke letusan. Untungnya, "kami melihat magma berada di kedalaman sepuluh kilometer, kami tidak begitu khawatir," kata dia, seperti dimuat Daily Mail, Selasa 25 Januari 2011.

Lain halnya jika magma berada di kedalaman dua atau tiga kilometer, para ahli bakal panik.

Sementara, Robert B. Smith, profesor geofisika di University of Utah, mengatakan, ruang magma gunung super itu terisi batu yang mencair.

"Tapi kita tidak tahu berapa lama proses ini berlangsung sebelum akhirnya terjadi letusan, atau sebaliknya aliran batu cair berhenti dan kaldera kembali rata."

Para ilmuwan yang memantau Yellowstone percaya, ruang penyimpanan magma atau reservoir yang membengkak di kedalaman enam mil di bawah tanah mungkin menyebabkan pengangkatan itu.

Para ilmuwan juga mengamati gumpalan seperti kue panekuk yang terbentuk dari  batuan cair seukuran kota Los Angeles di lokasi itu.

Karena kondisinya yang ekstrem, sulit bagi ilmuwan untuk menentukan apa sebenarnya yang sedang terjadi di bawah Yellowstone. Apakah ini berkaitan dengan ramalan kiamat 2012?

Sumber : Yahoo Indonesia
situsdunia.tk

Ceri Akhir Kisah Doraemon dan Nobita


Doraemon adalah salah satu karakter manga yang paling populer di Indonesia. Hampir semua orang kenal dengan tokoh ini – baik orang dewasa maupun kanak-kanak. Seri kartunnya atau anime yang pertama di TVRI Yogyakarta tahun 1974 pada Senin sampai Jumat jam 06:00 dan kedua di TVRI pada tahun 1979 sampai 1989 jam 07:00 pada hari Senin sampai Minggu dan yang ketiga di RCTI setelah belasan tahun (sejak 1989-kini) pada waktu yang sama – pukul 08:00 di hari Minggu simultan dari MNC International, Palembang TV, Batam TV, PJTV Bandung, JTV Surabaya, Riau TV, Padang TV dan Jakarta TV membuktikan kesuksesannya di negeri ini.
Doraemon adalah judul sebuah manga populer yang dikarang Fujiko F. Fujio sejak tahun 1969 dan berkisah tentang kehidupan seorang anak pemalas kelas 5 SD yang bernama Nobi Nobita yang didatangi oleh sebuah robot kucing bernama Doraemon yang datang dari abad ke-22. Dia dikirim untuk menolong Nobita agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesannya daripada harus menderita dari utang finansial — yang akan terjadi di masa depan — yang disebabkan karena kebodohan Nobita.
Nobita, setelah gagal dalam ulangan sekolahnya atau setelah diganggu oleh Giant dan Suneo, akan selalu mendatangi Doraemon untuk meminta bantuannya. Doraemon kemudian biasanya akan membantu Nobita dengan menggunakan peralatan-peralatan canggih dari kantong ajaibnya; peralatan yang sering digunakan misalnya “baling-baling bambu” dan “Pintu ke Mana Saja”. Sering kali, Nobita berbuat terlalu jauh dalam menggunakan peralatannya dan malah terjerumus ke dalam masalah yang lebih besar.

Sejak tahun 1980-an, banyak sekali bermunculan cerita dan spekulasi tentang akhir kisah Doraemon.
Inilah Akhir Cerita Kisah Sukses Doraemon
  • Kisah pertama —dan paling optimistik— dipublikasikan oleh Nobuo Satu beberapa tahun yang lalu. Diceritakan suatu hari, Nobita pulang ke rumah dan merengek-rengek mengadu ke Doraemon. Tapi tak lama, ia menyadari ada sesuatu yang salah dengan Doraemon; robot kesayangannya itu hanya diam dan tak menjawab keluhannya. Ia pun segera menelepon Dorami, adik Doraemon, dan meminta petunjuk darinya. Dorami kemudian memberi tahu bahwa baterai milik Doraemon habis. Lebih jauh lagi, Dorami menjelaskan bahwa robot kucing versi lama seperti Doraemon seharusnya memiliki cadangan baterai pendukung memoridi bagian telinga, tetapi karena Doraemon telah kehilangan telinganya, ia tidak memiliki tenaga cadangan untuk menyimpan memori dan ingatannya. Satu-satunya cara untuk menghidupkan kembali Doraemon adalah dengan mengganti baterainya, namun itu berarti Doraemon akan kehilangan seluruh ingatan tentang diri dan kawan-kawannya; termasuk tentang Nobita.Disaat bersamaan, polisi-waktu membuat peraturan baru dan melarang adanya “perjalanan waktu” dan menghalangi Nobita yang berusaha membawa Doraemon untuk diperbaiki di masa depan. Dorami kemudian memberikan pilihan: nekat menerobos polisi-waktu, memperbaiki Doraemon di masa depan dan menghapus ingatannya atau menunggu seseorang dari masa depan datang dan memperbaiki Doraemon; Nobita memilih cara kedua. Nobita —yang sangat kehilangan Doraemon— kemudian berjanji untuk belajar keras demi Doraemon. Usaha Nobita berhasil, tiga tahun kemudian Nobita lulus SMA dengan nilai terbaik dan menjadi seseorang yang sangat populer di sekolahnya. Meskipun demikian, sifat Nobita yang ceria dan optimistik hilang, ia menjadi seorang kutubuku yang selalu menyendiri. Dua puluh sembilan tahun kemudian, diceritakan Dekisugi yang telah menjadi presiden Jepang, mengadakan reuni dengan Suneo dan Jaian. Ketiganya membahas mengenai masalah tentang “hilangnya” Doraemon dan tentang Time Paradox; sebuah teori yang menjelaskan bahwa sejarah dunia dapat berubah dengan diciptakannya mesin waktu. dan dari percakapan itulah terpapar alasan kenapa patroli waktu tak memberikan izin nobita untuk memperbaiki Doraemon di masa depan, karena Nobita itu sendiri yang menciptakan Doraemon. Setelah diperbaiki, doraemon menjadi mempunyai telinga dan berwarna kuning, dipeluknya erat-erat Doraemon. Dan mereka hidup bahagia selamanya.[2][3]
  • Yang kedua, akhir yang lebih pesimistik mengusulkan bahwa Nobita menderita autisme dan semua karakter yang ada (termasuk Doraemon) hanyalah karakter fiksi dalam imajinasinya saja. Gagasan bahwa Nobita yang sakit dan sekarat membayangkan semua seri di tempat tidurnya untuk membantunya menghilangkan depresi dan rasa sakitnya membuat marah banyak fans. Banyak fans di Jepang protes di luar kantor utama penerbit dari seri setelah mengetahui tentang hal ini. Penerbit akhirnya mengeluarkan pernyataan publik bahwa hal ini tidak benar.
  • Yang ketiga berisi bahwa Nobita jatuh dan kepalanya terbentur batu. Ia mengalami koma. Untuk mendapatkan uang operasi agar Nobita selamat, Doraemon menjual seluruh peralatannya di kantong ajaibnya. Sayangnya, operasi tersebut gagal. Doraemon menjual semua peralatannya kecuali satu alat yang ia gunakan untuk memperbolehkan Nobita pergi kemanapun ia mau. Pada akhirnya, Nobita ingin pergi ke surga.
Semua kemungkinan ini didiskusikan dan diputuskan tidak ada akhir untuk kisah Doraemon.[4]
Terdapat tiga akhir yang resmi untuk kisah Doraemon yang dibuat. Doraemon tidak dilanjutkan di dua media karena pembaca semakin besar dan akhir dari kisah ini dipercaya dibutuhkan.
  • Pada bulan Maret tahun 1971, di majalah Shogaku 4-nensei [5]: Karena fakta bahwa pengunjung dari masa depan menyebabkan masalah, pemerintah pada abad ke-22 melarang adanya perjalanan waktu, berarti Doraemon harus kembali ke waktunya di zamannya dan meninggalkan Nobita.
  • Pada bulan Maret tahun 1972, isi dari majalah Shogaku 4-nensei: Doraemon, untuk beberapa alasan harus kembali ke masa depan dan berbohong untuk masalah mekanik sehingga Nobita memperbolehkannya pergi. Nobita mempercayainya dan berjanji untuk menunggu sampai Doraemon sembuh. Menyadari bahwa Nobita dapat merelakan kepergiannya, Doraemon memberitahu yang sebenarnya dan Nobita menerimanya. Doraemon kembali ke masa depan.
Akhir dari Doraemon yang ketiga merupakan akhir resmi karena rating TV yang rendah dan Fujiko Fujio sibuk dengan pekerjaan lainnya, tetapi Doraemon tidak meninggalkan pikiran mereka dan mengulang kembali untuk isu bulan depan. Pada tahun 1981, episode ini dibuat menjadi anime (disebut “Doraemon Comes Back”), dan pada tahun 1998, film ini dirilis sebagai film anime.
  • Pada bulan Maret tahun 1973, isi dari majalah Shogaku 4-nensei, Nobita kembali kerumah setelah kalah bertempur melawan Jaian. Doraemon lalu menjelaskan bahwa ia harus kembali. Nobita mencoba untuk menghalangi hal ini, tetapi setelah mendiskusikannya dengan orang tuanya, ia menerima kepergian Doraemon. Mereka melakukan perjalanan terakhir di taman. Setelah mereka berpisah, Nobita menemui Jaian dan kembali bertempur. Setelah pertarungan yang lama dengan Nobita mencoba untuk menang sehingga Doraemon dapat pergi tanpa khawatir, Jaian membiarkan Nobita menang karena Nobita tidak menyerah. Doraemon menemukan Nobita pingsan dan membawanya pulang. Ia duduk disebelah Nobita yang tidur dan setelah itu, Doraemon kembali ke masa depan. (cerita ini dapat ditemukan di bagian terakhir komik Doraemon nomor 6)
  • Versi animasi mirip tetapi lebih panjang. Pada saat hari April Mop, Nobita ditipu oleh Suneo dan Jaian yang menipunya tentang kembalinya Doraemon. Ia dengan senang pulang dan menanyakan kepada ibunya dimana Doraemon dan ternyata ia tahu bahwa ia ditipu. Nobita sedih dan membuka kotak dari Doraemon. Isinya adalah botol liquid. Ia mendengarkan suara Doraemon yang menjelaskan bahwa cairan tersebut disebut Uso 800 (Bohong 800) yang digunakan agar semua hal yang tidak benar yang diucapkan orang yang minum cairan tersebut sebagai hal yang benar. Nobita menggunakannya untuk menipu Jaian dan Suneo, seperti ia mengatakan cuaca hari ini sangat bagus, yang menjadi bohong dan mulai turun hujan deras sebelum ia mengatakan hari ini hujannya deras dan hujan tersebut berhenti. Jaian dan Suneo takut setelah beberapa trik dan ketika Nobita mengatakan apa yang akan terjadi. Nobita sangat gembira pada awalnya, tetapi segera hilang karena kangen akan Doraemon. Ia pulang, dan ibunya mengatakan Doraemon sudah pulang, ia tetapi tidak yakin dan yakin Doraemon tidak akan pernah kembali, seperti yang dikatakan Doraemon terhadap Nobita sebelum ia pergi. Cairan tersebut masih berfungsi, ketika ia sampai di kamarnya ia menemukan Doraemon, dan mereka gembira, tetapi karena pengaruh dari cairan, semua kata-katanya berubah menjadi Aku sangat tidak senang bahwa kita dapat kembali lagi.
  • Bagian ekstra dari animasi ini berasal dari buku komik Doraemon nomor tujuh.
Ketika duo Fujiko Fujio berpisah pada tahun 1987, ide akan akhir Doraemon yang tidak resmi tidak pernah didiskusikan. Sejak Fujiko F. meninggal tahun 1996 sebelum pilihan apapun tercapai, akhir dari Doraemon adalah fiksi para fans, tetapi, pada banyak episode dan film ketika Nobita melakukan perjalanan waktu menampilkan akhirnya ia menikahi Shizuka, memimpin menuju kehidupan yang bahagia dan terpisah dari Doraemon, walaupun Nobita dan temannya masih ingat dengannya.
sumber : wikipedia dan berbagai sumber lainnya

Sejarah Letusan Krakatau

  • Fri, Jun 10 7:34 PM WIT

    REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG - Peluncuran hari meletusnya Gunung Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, pada 27 Agustus 1883 menjadi paket wisatawan manca negara. Setiap turis akan dikenakan biaya sebesar Rp 100 juta untuk menikmati paket terpadu yang disiapkan kabupaten tersebut.
    "Kami akan meluncurkan setiap tanggal 27 Agustus sebagai hari Kunjungan ke Gunung Krakatau. Paket wisata terpadu kami siapkan untuk turis asing dengan biaya Rp 100 juta per orang," kata Sekretaris Daerah Pemkab Lampung Selatan, Sutono, di Kalianda, Jumat (10/6).
    Menurut dia, selama ini hari meletusnya Gunung Krakatau tidak pernah dilirik sebagai momen untuk menunjang kepariwisataan Lampung terutama Lampung Selatan. "Bupati menyambut baik gagasan ini, sehingga setiap tahun khusus ada paket wisata terpadu di kabupaten bersejarah ini," terangnya.
    Mengenai paket wisata Rp 100 juta, ia mengemukakan hal ini hanya diperuntukkan untuk turis manca negara bukan orang Indonesia. Dalam paket ini, selain menginjakkan kaki di gunung Anak Krakatau, tuan rumah akan menyediakan paket wisata lain yang ada di kabupaten ini.
    Paket wisata yang ditawarkan yakni menapak di kaki gunung Anak Krakatau, Krakatau Night, Festival Budaya, kunjungan kuliner Dermaga Bom, kunjungan sentra peternakan dan kerajinan, dan pengenalan potensi kabupaten Lampung Selatan.
    Ia berharap tahun ini dapat diluncurkan dan tahun depan menjadi paket wisata manca negara yang rutin setiap tahun. Ia optimistis paket kunjungan ke Gunung Anak Krakatau ini akan menargetkan 100 orang turis.
    Gunung Krakatau menjadi terkenal ke manca negara sejak meletus. Menurut buku 100 Natural Wonders of The World tahun 1995, Krakatau meletus pukul 10 pagi dengan kekuatan 1.482 megaton atau 26 kali lebih kuat dari bom hidrogen terbesar.
    Letusan melontarkan batu sejauh 34 mil (55 km) ke udara dan menewaskan 36.380 orang. Letusan juga menghasilkan gelombang pasang Tsunami setinggi 40 meter yang melahap 295 desa.
    Ledakannya terdengar ke Benua Afrika, Austria Selatan, Ceylon, dan Filipina. Langit menyala merah hingga dapat dilihat hingga di Eropa dan Amerika Utara. Material yang dimuntahkan mencapai 18 km kubik.
    --
    Foto: Tempo/Santirta M
    sumber: yahoo.com

Ramalan Jayaba



Prabu Jayabaya adalah Raja Kediri bertemu pendita dari Rum yang sangat sakti, Maulana Ali Samsuyen. Ia pandai meramal serta tahu akan hal yang belum terjadi. Jayabaya lalu berguru padanya, sang pendeta menerangkan berbagai ramalan yang tersebut dalam kitab Musaror dan menceritakan penanaman orang sebanyak 12.000 keluarga oleh utusan Sultan Galbah di Rum, orang itu lalu ditempatkan di pegunungan Kendeng, lalu bekerja membuka hutan tetapi banyak yang mati karena gangguan makhluk halus, jin dsb, itu pada th rum 437, lalu Sultan Rum memerintahkan lagi di Pulau Jawa dan kepulauan lainnya dgn mengambil orang dari India, Kandi, Siam. Sejak penanaman orang-orang ini sampai hari kiamat kobro terhitung 210 tahun matahari lamanya atau 2163 tahun bulan, Sang pendeta mengatakan orang di Jawa yang berguru padanya tentang isi ramalan hanyalah Hajar Subroto di G. Padang. Beberapa hari kemudian Jayabaya menulis ramalan Pulau Jawa sejak ditanami yang keduakalinya hingga kiamat, lamanya 2.100 th Matahari. Ramalannya menjadi “TRI-TAKALI”, yaitu:
  1. Jaman permulaan disebut KALI-SWARA, lamanya 700 th matahari (721 th bulan). Pada waku itu di jawa banyak terdengar suara alam, gara-gara geger, halintar, petir, serta banyak kejadian-kejadian yang ajaib dikarenakan banyak manusia menjadi dewa dan dewa turun kebumi menjadi manusia.
  2. Jaman pertengahan disebut KALI-YOGA, banyak perobahan pada bumi, bumi belah menyebabkan terjadinya pulau kecil-kecil, banyak makhluk yang salah jalan, karena orang yang mati banyak menjelma (nitis).
  3. Jaman akhir disebut KALI-SANGARA, 700 th. Banyak hujan salah mangsa dan banyak kali dan bengawan bergeser, bumi kurang manfaatnya, menghambat datangnya kebahagian, mengurangi rasa-terima, sebab manusia yang yang mati banyak yang tetap memegang ilmunya.
Tiga jaman tersebut masing-masing dibagi menjadi Saptama-kala, artinya jaman kecil-kecil, tiap jaman rata-rata berumur 100 th. Matahari (103 th. bulan), seperti dibawah ini:
  1. I. JAMAN KALI-SWARA dibagi menjadi :
1).  Kala-kukila 100 th, (th. 1-100): Hidupnya orang seperti burung, berebutan mana yang kuat dia yang menang, belum ada raja, jadi belum ada yang mengatur/memerintah.
2).  Kala-buddha (th. 101-200): Permulaan orang Jawa masuk agama Buddha menurut syariat Hyang agadnata (Batara Guru).
3).  Kala-brawa* (th. 201 – 300): Orang-orang di Jawa mengatur ibadahnya kepada Dewa, sebab banyak Dewa yang turun kebumi menyiarkan ilmu.
4).  Kala-tirta (th. 301-400): Banjir besar, air laut menggenang daratan, di sepanjang air itu bumi menjadi belah dua. Yang sebelah barat disebut pulau Sumatra, lalu banyak muncul sumber-sumber air, disebut umbul, sedang,telaga, dsb.
5).  Kala-swabara (th. 401-500): Banyak keajaiban yang tampak atau menimpa diri manusia.
6).  Kala-rebawa (th. 501-600): Orang Jawa mengadakan keramaian2-kesenian dsb.
7).  Kala-purwa (th. 601-700): Banyak tumbuh2an keturunan orang2 besar yang sudah menjadi orang biasa mulai jadi orang besar lagi.
  1. II. JAMAN KALA-YOGA dibagi menjadi :
1).  Kala-brata (th. 701-800): Orang mengalami hidup sebagai fakir.
2).  Kala-drawa (th. 801-900): Banyak orang mendapat ilham, orang pandai menerangkan hal-hal yang gaib.
3).  Kala-dwawara (th. 901-1.000): Banyak kejadian yang mustahil.
4).  Kala-praniti (th. 1.001- 1.101): Banyak orang mementingkan ulah pikir.
5).  Kala-teteka (th. 1.101 – 1.200): Banyak orang datang dari negeri-negeri lain.
6).  Kala-wisesa (th. 1.201 – 1.300): Banyak orang yang terhukum.
7).  Kala-wisaya (th. 1.301 – 1.400): Banyak orang memfitnah.
  1. III. JAMAN KALA-SANGARA dibagi menjadi :
1).  Kala-jangga (th. 1.401 – 1.500): Banyak orang ulah kehebatan.
2).  Kala-sakti (th. 1.501 – 1.600): Banyak orang ulah kesaktian.
3).  Kala-jaya (th. 1.601 – 1.700): Banyak orang ulah kekuatan untuk tulang punggung kehidupannya.
4).  Kala-bendu (th. 1.701 – 1.800): Banyak orang senang berbantahan, akhirnya
bentrokkan.
5).  Kala-suba (th. 1.801 – 1.900) : Pulau Jawa mulai sejahtera, tanpa kesulitan, orang bersenang hati
6).  Kala-sumbaga (th. 1.901 – 2.000) : Banyak orang tersohor pandai dan hebat.
7).  Kala-surasa (th. 2.001 – 2.100): Pulau Jawa ramai sejahtera, serba teratur, tak ada kesulitan, banyak orang ulah asmara.

Ramalan Jayabaya bagi Indonesia setelah tahun 2001 Indonesia akan menjadi sebuah negeri yang aman, makmur, adil dan sejahtera sebagai akhir dari Ramalan Jayabaya (Kala-surasa, 2001-2100 M), zaman yang tidak menentu (Kalabendu) berganti dengan zaman yang penuh kemuliaan, sehingga seluruh dunia menaruh hormat. Akan muncul seorang Satriya Piningit sebagai Pemimpin baru Indonesia dengan ciri-ciri sudah tidak punya ayah-ibu, namun telah lulus Weda Jawa, bersenjatakan Trisula yang ketiga ujungnya sangat tajam, sbb:

“Mula den upadinem sinatriya iku wus tan abapa, abibi, lola, wus pupus weda Jawa mung angendelake trisula, landepe trisula sing pucuk gegawe pati utawa untang nyawa, sing tengah sirik gawe kapitunaning liyan, sing pinggir-pinggir tolak colong njupuk winanda.”

Ramalan selanjutnya adalah:

“Inilah jalan bagi yang selalu ingat dan waspada! Agar pada zaman tidak menentu bisa selamat dari bahaya atau “jaya-baya”, maka jangan sampai keliru dalam memilih pemimpin. Carilah sosok Pemimpin yang bersenjatakan Trisula Weda pemberian dewa. Bila menyerang tanpa pasukan, kalau menang tidak menghina yang lain. Rakyat bersukaria karena keadilan Tuhan telah tiba. Rajanya menyembah rakyat yang bersenjata Trisula Weda; para pendetapun menghargainya. Itulah asuhannya Sabdopalon – yang selama ini menanggung rasa malu tetapi akhirnya termasyhur- karena segalanya tampak terang benderang. Tidak ada lagi yang mengeluh kekurangan; itulah pertanda bahwa zaman tidak menentu telah usai berganti zaman penuh kemuliaan, sehingga seluruh dunia pun menaruh hormat.”
Di zaman modern abad ke-21 saat ini dengan berbagai persenjataan modern dan alat tempur yang canggih, mulai dari senjata nuklir, roket, peluru kendali, dan lain-lainnya, maka senjata Trisula Weda mungkin bukanlah senjata dalam arti harafiah, tetapi adalah senjata dalam arti kiasan, tiga kekuatan yang mebuat seorang Pemimpin disegani segenap Rakyatnya. Bisa saja itu adalah tiga sifat-sifat sang Pemimpin, seperti: Benar, Lurus, Jujur (bener, jejeg, jujur) seperti yang diungkapkan dalam tembang-tembang Ramalan Jayabaya.

Demikian pula tentang sosok sang Pemimpin yang digambarkan sebagai Satriya Piningit, bukanlah seseorang yang tiba-tiba muncul, tetapi Ia adalah seorang Pemimpin Indonesia yang sifatnya tidak mau menonjolkan diri, tetapi Ia bekerja tanpa pamrih, menyumbangkan tenaga dan pikirannya bagi kemajuan bangsa dan negara. Sudah ada langkah-langkahnya yang nyata yang dapat ditelusuri dalam kehidupannya sehari-hari. Bisa saja Ia akan terpilih dalam Pilpres 2009 ini, atau mungkin juga dalam periode Kepemimpinan Indonesia pada periode berikutnya untuk mengantarkan Indonesia kepada Cita-cita para Pendiri Bangsa sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, yaitu negeri yang aman, makmur, adil dan sejahtera bagi segenap Rakyat Indonesia.

Siapakah dia? Monggo ditanggepi…..

Selengkapnya Ramalan Jayabaya

Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.
Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.
One day there will be a cart without a horse.
Tanah Jawa kalungan wesi.
Pulau Jawa berkalung besi.
The island of Java will be circled by an iron necklace.
Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.
Perahu berlayar di ruang angkasa.
There will be a boat flying in the sky.
Kali ilang kedhunge.
Sungai kehilangan lubuk.
The river will loose its current.
Pasar ilang kumandhang.
Pasar kehilangan suara.
There will be markets without crowds.
Iku tanda yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak.
Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat.
These are the signs that the Jayabaya era is coming.
Bumi saya suwe saya mengkeret.
Bumi semakin lama semakin mengerut.
The earth will shrink.
Sekilan bumi dipajeki.
Sejengkal tanah dikenai pajak.
Every inch of land will be taxed.
Jaran doyan mangan sambel.
Kuda suka makan sambal.
Horses will devour chili sauce.
Wong wadon nganggo pakaian lanang.
Orang perempuan berpakaian lelaki.
Women will dress in men’s clothes.
Iku tandane yen wong bakal nemoni wolak-waliking jaman.
Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik.
These are the signs that the people and their civilization have been
turned upside down.
Akeh janji ora ditetepi.
Banyak janji tidak ditepati.
Many promises unkept.
Akeh wong wani mlanggar sumpahe dhewe.
Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.
Many break their oath.
Manungsa pada seneng nyalah.
Orang-orang saling lempar kesalahan.
People will tend to blame on each other.
Ora ngindahake hukum Allah.
Tak peduli akan hukum Allah.
They will ignore God’s law.
Barang jahat diangkat-angkat.
Yang jahat dijunjung-junjung.
Evil things will be lifted up.
Barang suci dibenci.
Yang suci (justru) dibenci.
Holy things will be despised.
Akeh manungsa mung ngutamake duwit.
Banyak orang hanya mementingkan uang.
Many people will become fixated on money.
Lali kamanungsan.
Lupa jati kemanusiaan.
Ignoring humanity.
Lali kabecikan.
Lupa hikmah kebaikan.
Forgetting kindness.
Lali sanak lali kadang.
Lupa sanak lupa saudara.
Abandoning their families.
Akeh Bapa lali anak.
Banyak ayah lupa anak.
Fathers will abandon their children.
Akeh anak wani nglawan ibu.
Banyak anak berani melawan ibu.
Children will be disrespectful to their mothers.
Nantang bapa.
Menantang ayah.
And battle against their fathers.
Sedulur pada cidra.
Saudara dan saudara saling khianat.
Siblings will collide violently.
Kulawarga pada curiga.
Keluarga saling curiga.
Family members will become suspicious of each other.
Kanca dadi mungsuh.
Kawan menjadi lawan.
Friends become enemies.
Akeh manungsa lali asale.
Banyak orang lupa asal-usul.
People will forget their roots.
Ukuman Ratu ora adil.
Hukuman Raja tidak adil
The queen’s judgements will be unjust.
Akeh pangkat sing jahat lan ganjil.
Banyak pejabat jahat dan ganjil
There will be many peculiar and evil leaders.
Akeh kelakuan sing ganjil.
Banyak ulah-tabiat ganjil
Many will behave strangely.
Wong apik-apik pada kepencil.
Orang yang baik justru tersisih.
Good people will be isolated.
Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin.
Banyak orang kerja halal justru malu.
Many people will be too embarrassed to do the right things.
Luwih utama ngapusi.
Lebih mengutamakan menipu.
Choosing falsehood instead.
Wegah nyambut gawe.
Malas menunaikan kerja.
Many will be lazy to work.
Kepingin urip mewah.
Inginnya hidup mewah.
Seduced by luxury.
Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka.
Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.
They will take the easy path of crime and deceit.
Wong bener thenger-thenger.
Orang benar termangu-mangu.
The honest will be confused.
Wong salah bungah.
Orang salah gembira ria.
The dishonest will be joyful.
Wong apik ditampik-tampik.
Orang baik ditolak – tolak
The good will be rejected.
Wong jahat munggah pangkat.
Orang jahat naik pangkat.
The evil ones will rise to the top.
Wong agung kesinggung.
Orang yang mulia dilecehkan
Noble people will be wounded by unjust criticism.
Wong ala kepuja.
Orang yang jahat dipuji-puji.
Evil doers will be worshipped.
Wong wadon ilang kawirangane.
Perempuan hilang malunya.
Women will become shameless.
Wong lanang ilang kaprawirane.
Laki-laki hilang kejantanannya
Men will loose their courage.
Akeh wong lanang ora duwe bojo.
Banyak laki-laki tak beristri.
Men will choose not to get married.
Akeh wong wadon ora setya marang bojone.
Banyak perempuan tidak setia  pada suaminya.
Women will be unfaithful to their husbands.
Akeh ibu pada ngedol anake.
Banyak ibu menjual anaknya
Mothers will sell their babies.
Akeh wong wadon ngedol awake.
Banyak perempuan menjual dirinya
Women will engage in prostitution.
Akeh wong ijol bebojo.
Banyak orang tukar pasangan.
Couples will trade partners.
Wong wadon nunggang jaran.
Perempuan menunggang kuda.
Women will ride horses.
Wong lanang linggih plangki.
Laki-laki naik tandu.
Men will be carried in a stretcher.
Randa seuang loro.
Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).
A divorcee will be valued at 17 cents.
Prawan seaga lima.
Perawan lima picis.
A virgin will be valued at 10 cents.
Duda pincang laku sembilan uang.
Duda pincang laku sembilan uang.
A crippled men will be valued at 75 cents.
Akeh wong ngedol ngelmu.
Banyak orang berdagang ilmu.
Many will earn their living by trading their knowledge.
Akeh wong ngaku-aku.
Banyak orang mengaku diri.
Many will claims other’s merits as their own.
Njabane putih njerone dhadu.
Di luar putih di dalam jingga.
It is only a cover for the dice.
Ngakune suci, nanging sucine palsu.
Mengaku suci, tapi sucinya palsu belaka.
They will proclaim their righteousness despite their sinful ways.
Akeh bujuk akeh lojo.
Banyak tipu banyak muslihat.
Many will use sly and dirty tricks.
Akeh udan salah mangsa.
Banyak hujan salah musim.
Rains will fall in the wrong season.
Akeh prawan tuwa.
Banyak perawan tua
Many women will remain virgins into their old age.
Akeh randa nglairake anak.
Banyak janda melahirkan bayi.
Many divorcees will give birth.
Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne.
Banyak anak lahir mencari bapaknya.
Newborns will search for their fathers.
Agama akeh sing nantang.
Agama banyak ditentang.
Religions will be attacked.
Perikamanungsan saya ilang.
Perikemanusiaan semakin hilang.
Humanitarianism will no longer have importance.
Omah suci dibenci.
Rumah suci dijauhi.
Holy temples will be hated.
Omah ala saya dipuja.
Rumah maksiat makin dipuja.
They will be more fond of praising evil places.
Wong wadon lacur ing ngendi-endi.
Di mana-mana perempuan lacur
Prostitution will be everywhere.
Akeh laknat.
Banyak kutukan
There will be many worthy of damnation.
Akeh pengkhianat.
anyak pengkhianat.
There will be many betrayals.
Anak mangan bapak.
Anak makan bapak.
Children will be against father.
Sedulur mangan sedulur.
Saudara makan saudara.
Siblings will be against siblings.
Kanca dadi mungsuh.
Kawan menjadi lawan.
Friends will become enemies.
Guru disatru.
Guru dimusuhi.
Students will show hostility toward teachers.
Tangga pada curiga.
Tetangga saling curiga.
Neighbours will become suspicious of each other.
Kana-kene saya angkara murka.
Angkara murka semakin menjadi-jadi.
And ruthlessness will be everywhere.
Sing weruh kebubuhan.
Barangsiapa tahu terkena beban.
The eyewitness has to take the responsibility.
Sing ora weruh ketutuh.
Sedang yang tak tahu disalahkan.
The ones who have nothing to do with the case will be prosecuted.
Besuk yen ana peperangan.
Kelak jika terjadi perang.
One day when there will armagedon.
Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.
Datang dari timur, barat, selatan, dan utara
In the east, in the west, in the south, and in the north.
Akeh wong becik saya sengsara.
Banyak orang baik makin sengsara.
Good people will suffer more.
Wong jahat saya seneng.
Sedang yang jahat makin bahagia.
Bad people will be happier.
Wektu iku akeh dandang diunekake kuntul.
Ketika itu burung gagak dibilang bangau.
When this happens, a rice cooker will be said to be an egret.
Wong salah dianggep bener.
Orang salah dipandang benar.
The wrong person will be assumed to be honest.
Pengkhianat nikmat.
Pengkhianat nikmat.
Betrayers will live in the utmost of material comfort.
Durjono saya sempurna.
Durjana semakin sempurna.
The deceitful will decline even further.
Wong jahat munggah pangkat.
Orang jahat naik pangkat.
The evil persons will rise to the top.
Wong lugu kebelenggu.
Orang yang lugu dibelenggu.
The modest will be trapped.
Wong mulyo dikunjoro.
Orang yang mulia dipenjara.
The noble will be imprisoned.
Sing curang garang.
Yang curang berkuasa.
The fraudulent will be ferocious.
Sing jujur kojur.
Yang jujur sengsara.
The honest will unlucky.
Pedagang akeh sing keplarang.
Pedagang banyak yang tenggelam.
Many merchants will fly in a mess.
Wong main akeh sing ndadi.
Penjudi banyak merajalela.
Gamblers will become more addicted to gambling.
Akeh barang haram.
Banyak barang haram.
Illegal things will be everywhere.
Akeh anak haram.
Banyak anak haram.
Many babies will be born outside of legal marriage.
Wong wadon nglamar wong lanang.
Perempuan melamar laki-laki.
Women will propose marriage.
Wong lanang ngasorake drajate dhewe.
Laki-laki merendahkan derajat sendiri.
Men will lower their own status.
Akeh barang-barang mlebu luang.
Banyak barang terbuang-buang.
The merchandise will be left unsold.
Akeh wong kaliren lan wuda.
Banyak orang lapar dan telanjang.
Many people will suffer from starvation and inability to afford clothing.
Wong tuku nglenik sing dodol.
Pembeli membujuk penjual.
Buyers will become more sophisticated.
Sing dodol akal okol.
Si penjual bermain siasat.
Sellers will have to use their brains and muscle to do business.
Wong golek pangan kaya gabah diinteri.
Mencari rizki ibarat gabah ditampi.
In the way they earn a living, people will be as rice paddies being swung around and blown up.
Sing kebat kliwat.
Siapa tangkas lepas.
Some will go wild out of control.
Sing telah sambat.
Siapa terlanjur menggerutu.
Those who are not ambitious will complaint of being left behind.
Sing gede kesasar.
Si besar tersasar.
The ones on the top will get lost.
Sing cilik kepleset.
Si kecil terpeleset.
The ordinary people will slip.
Sing anggak ketunggak.
Si congkak terbentur.
The arrogant ones will be impaled.
Sing wedi mati.
Si takut mati.
The fearful ones will not survive.
Sing nekat mbrekat.
Si nekat mendapat berkat.
The risk takers will be successful.
Sing jerih ketindhih.
Si hati kecil tertindih
The ones who are afraid of taking the risks will be crushed under foot.
Sing ngawur makmur,
Yang ngawur makmur
The careless ones will be wealthy.
Sing ngati-ati ngrintih.
Yang berhati-hati merintih.
The careful ones will whine about their suffering.
Sing ngedan keduman.
Yang main gila menerima bagian.
The crazy ones will get their portion.
Sing waras nggagas.
Yang sehat pikiran berpikir.
The ones who are mentally and physically healthy will think wisely.
Wong tani ditaleni.
Si tani diikat.
The farmers will be controlled.
Wong dora ura-ura.
Si bohong menyanyi-nyanyi
Those who are corrupt will spend their fortune lavishly.
Ratu ora netepi janji, musna kekuasaane.
Raja ingkar janji, hilang wibawanya.
The queen who does not keep her promises will lose her power.
Bupati dadi rakyat.
Pegawai tinggi menjadi rakyat.
The leaders will become ordinary persons.
Wong cilik dadi priyayi.
Rakyat kecil jadi priyayi.
The ordinary people will become leaders.
Sing mendele dadi gede,
Yang curang jadi besar.
The dishonest persons will rise to the top.
Sing jujur kojur.
Yang jujur celaka.
The honest ones will be unlucky.
Akeh omah ing nduwur jaran.
Banyak rumah di punggung kuda.
There will be many people own a house on horseback.
Wong mangan wong.
Orang makan sesamanya
People will attack other people.
Anak lali bapak.
Anak lupa bapak
Children will ignore their fathers.
Wong tuwa lali tuwane.
Orang tua lupa ketuaan mereka.
Parents will not want to take their responsibility as parents.
Pedagang adol barang saya laris.
Jualan pedagang semakin laris.
Merchants will sell out of their merchandise.
Bandane saya ludes.
Namun harta mereka makin habis.
Yet, they will lose money.
Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan.
Banyak orang mati lapar di samping makanan.
Many people will die from starvation in prosperous times.
Akeh wong nyekel banda nanging uripe sengsara.
Banyak orang berharta tapi hidup sengsara.
Many people will have lots of money yet, be unhappy in their lives.
Sing edan bisa dandan.
Yang gila bisa bersolek
The crazy one will be beautifully attired.
Sing bengkong bisa nggalang gedong.
Si bengkok membangun mahligai.
The insane will be able to build a lavish estate.
Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil.
Yang waras dan adil hidup merana dan tersisih.
The ones who are fair and sane will suffer in their lives and will be
isolated.
Ana peperangan ing njero.
Terjadi perang di dalam.
There will be internal wars.
Timbul amarga para pangkat akeh sing pada salah paham.
Terjadi karena para pembesar banyak salah faham.
As a result of misunderstandings between those at the top.
Durjana saya ngambra-ambra.
Kejahatan makin merajalela.
The numbers of evil doers will increase sharply.
Penjahat saya tambah.
Penjahat makin banyak
There will be more criminals.
Wong apik saya sengsara.
Yang baik makin sengsara.
The good people will live in misery.
Akeh wong mati jalaran saka peperangan.
Banyak orang mati karena perang.
There will be many people die in a war.
Kebingungan lan kobongan.
Karena bingung dan kebakaran.
Others will be disoriented, and their property burnt.
Wong bener saya tenger-tenger.
Si benar makin tertegun.
The honest will be confused.
Wong salah saya bungah-bungah.
Si salah makin sorak sorai.
The dishonest will be joyful.
Akeh banda musna ora karuan lungane.
Banyak harta hilang entah ke mana
There will be disappearance of great riches.
Akeh pangkat lan drajat pada minggat ora karuan sababe.
Banyak pangkat dan derajat lenyap entah mengapa.
There will be disappearance of great titles, and jobs.
Akeh barang-barang haram, akeh bocah haram.
Banyak barang haram, banyak anak haram.
There will be many illegal goods.
Bejane sing lali, bejane sing eling.
Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar.
There will be many babies born without fathers.
Nanging sauntung-untunge sing lali.
Tapi betapapun beruntung si lupa.
Those people who forget God’s Will may be happy on earth.
Isih untung sing waspada.
Masih lebih beruntung si waspada.
But those who are remember God’s will are destined to be happier still.
Angkara murka saya ndadi.
Angkara murka semakin menjadi.
Ruthlessness will become worse.
Kana-kene saya bingung.
Di sana-sini makin bingung.
Everywhere the situation will be chaotic.
Pedagang akeh alangane.
Pedagang banyak rintangan.
Doing business will be more difficult.
Akeh buruh nantang juragan.
Banyak buruh melawan majikan.
Workers will challenge their employers.
Juragan dadi umpan.
Majikan menjadi umpan.
The employers will become bait for their employees.
Sing suwarane seru oleh pengaruh.
Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh.
Those who speak out will be more influential.
Wong pinter diingar-ingar.
Si pandai direcoki.
The wise ones will be ridiculed.
Wong ala diuja.
Si jahat dimanjakan.
The evil ones will be worshipped.
Wong ngerti mangan ati.
Orang yang mengerti makan hati.
The knowledgeable ones will show no compassion.
Banda dadi memala.
Harta benda menjadi penyakit
The pursuit of material comfort will incite crime.
Pangkat dadi pemikat.
Pangkat menjadi pemukau.
Job titles will become enticing.
Sing sawenang-wenang rumangsa menang.
Yang sewenang-wenang merasa menang
Those who act arbitrarily will feel as if they are the winners.
Sing ngalah rumangsa kabeh salah.
Yang mengalah merasa serba salah.
Those who act wisely will feel as if everything is wrong.
Ana Bupati saka wong sing asor imane.
Ada pejabat (raja) berasal orang beriman rendah.
There will be leaders who are weak in their faith.
Patihe kepala judi.
Maha menterinya benggol judi
Their vice regent will be selected from among the ranks of the
gamblers.
Wong sing atine suci dibenci.
Yang berhati suci dibenci
Those who have a holy heart will be rejected.
Wong sing jahat lan pinter jilat saya derajat.
Yang jahat dan pandai menjilat makin kuasa.
Those who are evil, and know how to flatter their boss,will be
promoted.
Pemerasan saya ndadra.
Pemerasan merajalela.
Human exploitation will be worse.
Maling lungguh wetenge mblenduk.
Pencuri duduk berperut gendut
The corpulent thieves will be able to sit back and relax.
Pitik angkrem saduwurane pikulan.
Ayam mengeram di atas pikulan.
The hen will hacth eggs in a carrying pole.
Maling wani nantang sing duwe omah.
Pencuri menantang si empunya rumah.
Thieves will not be afraid to challenge the target.
Begal pada ndugal.
Penyamun semakin kurang ajar.
Robbers will dissent into greater evil.
Rampok pada keplok-keplok.
Perampok semua bersorak-sorai.
Looters will be given applause.
Wong momong mitenah sing diemong.
Si pengasuh memfitnah yang diasuh
People will slander their caregivers.
Wong jaga nyolong sing dijaga.
Si penjaga mencuri yang dijaga.
Guards will steel the very things they are to protect.
Wong njamin njaluk dijamin.
Si penjamin minta dijamin.
Guarantors will ask for collateral.
Akeh wong mendem donga.
Banyak orang mabuk doa.
Many will ask for blessings.
Kana-kene rebutan unggul.
Di mana-mana berebut menang.
Everybody will compete for personal victory.
Angkara murka ngombro-ombro.
Angkara murka menjadi-jadi.
Ruthlessness will be everywhere.
Agama ditantang.
Agama ditantang.
Religions will be questioned.
Akeh wong angkara murka.
Banyak orang angkara murka.
Many people will be greedy for power, wealth and position.
Nggedeake duraka.
Membesar-besarkan durhaka.
Rebelliousness will increase.
Ukum agama dilanggar.
Hukum agama dilanggar.
Religious law will be broken.
Perikamanungsan di-iles-iles.
Perikemanusiaan diinjak-injak.
Human rights will be violated.
Kasusilan ditinggal.
Tata susila diabaikan
Ethics will left behind.
Akeh wong edan, jahat lan kelangan akal budi.
Banyak orang gila, jahat dan hilang akal budi.
Many will be insane, cruel and immoral.
Wong cilik akeh sing kepencil.
Rakyat kecil banyak tersingkir.
Ordinary people will be segregated.
Amarga dadi korbane si jahat sing jajil.
Karena menjadi kurban si jahat si laknat.
They will become the victims of evil and cruel persons.
Banjur ana Ratu duwe pengaruh lan duwe prajurit.
Lalu datang Raja berpengaruh dan berprajurit.
Then there will come a queen who is influential.
Lan duwe prajurit
Dan punya prajurit.
She will have her own armies.
Negarane ambane sapra-walon.
Lebar negeri seperdelapan dunia.
Her country will measured one-eighth the circumference ofthe world.
Tukang mangan suap saya ndadra.
Pemakan suap semakin merajalela.
The number of people who commit bribery will increase.
Wong jahat ditampa.
Orang jahat diterima.
The evil ones will be accepted.
Wong suci dibenci.
Orang suci dibenci.
The innocent ones will be rejected.
Timah dianggep perak.
Timah dianggap perak.
Tin will be thought to be silver.
Emas diarani tembaga.
Emas dibilang tembaga
Gold will be thought to be copper.
Dandang dikandakake kuntul.
Gagak disebut bangau.
A rice cooker will be thought to be an egret.
Wong dosa sentosa.
Orang berdosa sentosa.
The sinful ones will be safe and live in tranquility.
Wong cilik disalahake.
Rakyat jelata dipersalahkan.
The poor will be blamed.
Wong nganggur kesungkur.
Si penganggur tersungkur.
The unemployed will be rooted up.
Wong sregep krungkep.
Si tekun terjerembab.
The diligent ones will be forced down.
Wong nyengit kesengit.
Orang busuk hati dibenci.
The people will seek revenge against the fiercely violent ones.
Buruh mangluh.
Buruh menangis.
Workers will suffer from overwork.
Wong sugih krasa wedi.
Orang kaya ketakutan.
The rich will feel unsafe.
Wong wedi dadi priyayi.
Orang takut jadi priyayi.
People who belong to the upper class will feel insecure.
Senenge wong jahat.
Berbahagialah si jahat.
Happiness will belong to evil persons.
Susahe wong cilik.
Bersusahlah rakyat kecil.
Trouble will belong to the poor.
Akeh wong dakwa dinakwa.
Banyak orang saling tuduh.
Many will sue each other.
Tindake menungsa saya kuciwa.
Ulah manusia semakin tercela.
Human behaviour will fall short of moral enlightenment.
Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi.
Para raja berunding negeri mana yang dipilih dan disukai.
Leaders will discuss and choose which countries are their favourites
and which ones are not.
Wong Jawa kari separo.
Orang Jawa tinggal separo.
The Javanese will remain half.
Landa-Cina kari sejodo.
Belanda-Cina tinggal sepasang.
The Dutch and the Chinese each will remain a pair.
Akeh wong ijir, akeh wong cethil.
Banyak orang kikir, banyak orang bakhil.
Many become stingy.
Sing eman ora keduman.
Si hemat tidak mendapat bagian.
The stingy ones will not get their portion.
Sing keduman ora eman.
Yang mendapat bagian tidak berhemat.
The ones who receive their portion will be generous.
Akeh wong mbambung.
Banyak orang berulah dungu
Street beggars will be everywhere.
Akeh wong limbung.
Banyak orang limbung.
Bewildered persons will be everywhere.
Selot-selote mbesuk wolak-waliking jaman teka.
Lambat-laun datanglah kelak terbaliknya zaman.
These are the signs that the people and their civilization have been
turned upside down
 
 Sumber : situsdunia.tk

Kabuyutan Galunggung



Jika masyarakat Arabia mengenal Mekkah dan Yerusalem sebagai wilayah keramat, maka di tatar Sunda orang mengenal Galunggung sebagai sebuah kabuyutan. Di Mekkah terdapat 'maqom' (bekas petilasan) Ibrahim, maka di Galunggung terdapat 'sanghyang tapak Parahyangan' (bekas petilasan para leluhur awal). Seorang sesepuh bernama Aki Anang alias Raden Anang Daryan Jayadikusumah (1926 -- 2000), pemimpin kelompok kebatinan 'jati Sunda' yang juga keturunan Batara di Galunggung, pernah menuturkan berita turun-temurun kurang lebih sebagai berikut : Bahwasanya pada jaman yang telah lampau sekali, tatar Sunda adalah daerah perairan yang hanya terdapat satu daratan yang tidak terlalu luas (jaman air). Daerah tertinggi dari daratan itu adalah puncak dari sebuah gunung yang kini disebut Galunggung. Pada jaman itu puncak Galunggung adalah daratan tertinggi di tatar Sunda. Pada hari yang diberkahi, tibalah sebuah perahu besar yang memuat banyak sekali manusia dan hewan peliharaan. Sebagian orang-orang perahu itu turun dan tinggal menetap membangun komunitas manusia yang baru. Itulah nenek moyang manusia Sunda sekarang, dan menjadikan Galunggung sebagai sebuah kabuyutan atau 'sanghyang tapak Parahyangan'.

Galunggung sebagai sebuah kabuyutan nyata disebut dalam guratan naskah lontar yang temukan di Ciburuy, Garut, yakni sebuah naskah yang setelah diteliti merupakan naskah lontar tertua di Indonesia dengan kode Kropak 632. Kropak 632 ini diperkirakan dibuat pada tahun 1030-an masehi. Dalam naskah itu diberitakan bahwa Rakeyan Darmasiksa memberikan petuah kepada anak cucunya tentang pegangan hidup, dan bahwa kabuyutan di Galunggung harus dijaga dan dipertahankan agar tidak dikuasai oleh orang asing (Danasasmita, 2006). Pesan Sang Darmasiksa bahwa Galunggung jangan sampai dikuasai orang asing nampaknya mirip dengan larangan bagi kaum non muslim memasuki tanah al Haram di Makkah (tanah larangan di Mekkah, Arab Saudi). Mengapa kabuyutan perlu dijaga, tentulah karena kabuyutan adalah cikal dan simbol jatidiri. Rusaknya kabuyutan Galunggung berarti pudarnya jatidiri dan nilai-nilai asli yang khas dari masyarakat Sunda! Pesan Rakeyan Darmasiksa yang termuat dalam Kropak 632 dibukukan oleh Atja (1929--1991) dan Saleh Danasasmita (1933--1986) dengan judul 'Amanat Galunggung' (diterbitkan oleh Proyek Pengembangan Musium Jawa Barat).

Wibawa Galunggung sebagai sebuah kabuyutan, nampak pula dari petikan 'Babad Tanah Jawi ' dan 'Carita Parahyangan', bahwasanya putra sulung Raja Galuh yang bernama Sempak Waja menjadi Batara (raja pandita) di Galunggung dengan gelar Batara Dangiang Guru, yang melantik raja-raja yang akan berkuasa. Kedudukan Batara di Galunggung yang amat tinggi didukung pula oleh penemuan naskah kuno lain dengan kode Kropak 406, yang isinya menerangkan kurang lebih sekitar tahun 1030-an, datanglah Darmasiksa (Sri Jayabupati) menghadap Batara keturunan Batara Dangiang Guru Sempak Waja, meminta wilayah yang kemudian diberi nama oleh Batara yang berkuasa itu sebagai 'tempat tinggal Sang Karma' (Saunggalah). Darmasiksa atau Sri Jayabupati menurut Carita Parahyangan adalah anak dari Sang Lumahing Winduraja. Sedangkan menurut naskah Pangeran Wangsakerta, Jayabupati adalah Raja Sunda ke-20 yang memerintah tahun 1030--1042 (Ekadjati, 2005).

Demikianlah Galunggung disebut sebagai kabuyutan, sebagai 'sanghyang tapak Parahyangan' yang sangat dikeramatkan dan dijaga oleh para 'raja pandita' (Batara) yang memiliki kekuasaan yang sangat tinggi di atas raja-raja biasa.

Kabuyutan-kabuyutan lain yang muncul terkemudian, yang merupakan 'turunan' dari kabuyutan Galunggung banyak tersebar di wilayah Jawa Barat, diantaranya Denuh, Ciburuy, Sumedang, Linggawangi, dan Panjalu. Seperti halnya di Galunggung, kabuyutan-kabuyutan ini pun dipimpin oleh raja pandita bergelar Batara.

PARA BATARA DI GALUNGGUNG

Membahas kabuyutan Galunggung tidak bisa lepas dari topik para Batara yang mendudukinya. Sejauh ini naskah-naskah kuno paling banyak menyebutkan nama 'Batara Dangiang Guru Sempak Waja' yang menjadi Batara di Galunggung. Batara-batara lain sesudahnya pun kadang disebut dengan menyertakan nama besar Dangiang Guru Sempak Waja, seperti halnya yang tertulis pada Kropak 406 di atas. Dari Prasasti yang ditemukan di Gegerhanjuang, Tasikmalaya, diketahui nama seorang Batara wanita. Mungkin Batara wanita satu-satunya, bernama Batari Hyang, yang pada tahun 1111 mengubah bentuk kebataraan menjadi kerajaan, yaitu Kerajaan Galunggung. Menurut versi lokal, diketahui setidaknya enam orang Batara yang memerintah setelah Batari Hyang tahun 1111, dan tidak diketahui jumlah Batara sebelum masanya. Para Batara penguasa Galunggung yang dikenal masyarakat lokal diantaranya Batari Hyang, Batara Sempakwaja, Batara Kuncung Putih, Batara Kawindu, dan Batara Wastuhayu. Versi keluarga R. Anang Daryan Jayadikusumah menambahkan nama Batara Gunawisesa, juga disebutkan jumlah semua Batara yang pernah ada sejumlah 13 orang (lihat topik diskusi BATARA GALUNGGUNG kiriman Batara Gema).

Batara Gunawisesa adalah kakak sulung Batara Kuncung Putih. Adik-adik Batara Gunawisesa dari yang tertua hingga yang termuda adalah Wahyu Cakraningrat (makam di Curug Tujuh Galunggung), Ambu Sarigan (makam di Dinding Ari Galunggung), Ambu Hawuk alias Nyi Mas Garsih (makam di Dinding Ari Galunggung), dan Batara Kuncung Putih (makam di Kawah Galunggung).

Menindaklanjuti informasi dari prasasti Gegerhanjuang bahwasanya pada tahun 1111 masehi terjadi perubahan bentuk pemerintahan dari bentuk kebataraan menjadi kerajaan, tentulah menimbulkan pertanyaan mengenai perbedaan kedua bentuk pemerintahan tersebut. Sejauh ini belum ada rujukan pustaka yang menerangkan hal itu.. Namun menurut hemat Penulis, barangkali bentuk kebataraan dapat dimisalkan dengan bentuk kepausan katolik sekarang ini yang berkedudukan di Roma. Italia, yakni pemerintahan setingkat negara (bahkan lebih dari itu) yang hanya mengurusi keruhanian masyarakat. Kemudian barulah pada tahun 1111 masehi, yakni pada jaman Batari Hyang, Batara tidak hanya mengurusi masalah ruhani masyarakat, namun juga masalah kompleks sehari-hari seperti kesejahteraan rakyat, politik, budaya, dan lain-lain. Dengan demikian, bertambahlah fungsi Batara sejak saat itu, meminjam istilah Islam, yakni sebagai 'ulama' (tokoh ruhani) sekaligus 'umaro' (tokoh birokrat pemerintahan).

JATI SUNDA SEBAGAI ‘AGAMA’ PARA BATARA

Kini muncul sebuah pertanyaan baru. Sebagai tokoh ruhani, apakah 'agama' para Batara ? Menilik berdasar istilah, 'batara' tentulah kental dengan ke-Hinduan yang dibawa dari India. Bisa jadi para Batara di Galunggung beragama Hindu adanya. Tapi bisa jadi pula tidak, meski segala istilah meminjam unsur ke-Hinduan. Danasasmita (2006) dalam tulisannya berjudul 'Batu Nyantra dari Tapos' memberikan informasi yang disepakati oleh Penulis, bahwa agama orang Pajajaran (Sunda, Parahyangan) mengandung tiga unsur utama, yakni 'Hinduisme', 'Budhisme', dan 'Jati Sunda' dengan pemuliaan para leluhur. Dari ketiga unsur tersebut, ternyata 'Jati Sunda' yang paling mendominasi.

Merujuk pada pendapat Saleh Danasasmita (2006) pada tulisan berjudul 'Batu Nyantra dari Tapos' dan 'Hubungan Sri Jayabupati dengan Prasasti Geger Hanjuang, Penulis akan mengulas tentang alam spiritual masyarakat Sunda kuno, terutama para Batara di Galunggung :

Berdasar istilah-istilah dan nama-nama yang terdapat pada prasasti dan naskah kuno lainnya, para ahli berpendapat bahwa agama yang berkembang di tatar Sunda adalah Hindu. Namun setelah diteliti, apabila Hindu yang dianut, maka Hindu orang Sunda berbeda dengan Hindu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hindu di tatar Sunda tidak mengenal kasta, yang ada hanyalah feodalisme biasa. Agama Hindu yang agak cocok dengan profil spiritual di tatar Sunda adalah Hindu Tantrayana, yakni perpaduan Hindu dan Budha, namun lebih mengarah ke Budha. Hal ini didukung oleh penemuan "Batu Nyantra" di Tapos, Bogor, pada tahun 1979, yang pada bagian atasnya terdapat goresan serupa gajah, dimana gajah adalah simbol aliran Tantrayana yang lebih mengarah ke Budhiisme. Gambar gajah terdapat pula pada prasasti Kebon Kopi yang ditemukan di Kampung Muara, Cibungbulang, Bogor. Dengan demikian, Budhisme lebih dominan daripada Hinduisme dalam pengertian 'Siwaisme' pada masyarakat tatar Sunda kala itu.

Meminjam ungkapan Danasasmita, meninjau sejarah keagamaan di India, sebenarnya Budhisme dapat disebut sebagai salah satu aliran dalam agama Hindu. Sedangkan, agama Budha sendiri pada dasarnya lebih cenderung merupakan filsafat daripada agama. Ajaran agama Budha pada asal muasalnya tidak mengenal ritual ibadat karena menurut pahamnya keberhasilan mencapai nirwana semata-mata bergantung pada kebenaran karma (perbuatan) belaka.

Apa yang membedakan Budhisme dengan Hinduisme ialah watak Budhisme yang kosmopolit, dapat dianut oleh mereka yang bukan Hindu. Hinduisme pada dasarnya bercorak Aryan, bercorak khas Hindu, kerena menurut doktrin yang mendasarinya, seorang Hindu dilahirkan dalam kasta. Agama Budha tidak mengenal sistem kasta. Agaknya nilai-nilai Budhisme inilah yang menjadi bagian 'irisan' dengan falsafah asli Sunda, yaitu 'Jati Sunda'. Menurut hemat Penulis, bukan Hinduisme atau Budhisme yang mendominasi alam spiritual orang Sunda, terutama para Batara di Galunggung. Hinduisme dan Budhisme hanya memperkaya khasanah spiritual dan bahasa. Logika sejarah mendukung pendapat Penulis, bahwa semenjak filtrasi besar-besaran ajaran Islam dari Cirebon dan Banten abad ke-16 di tatar Sunda, Hinduisme dan Budhisme begitu mudah sirna, sementara 'Jati Sunda' masih tetap ada dan hidup di hati masyarakat Sunda hingga detik ini. Jadi mana yang lebih berurat-berakar : Hinduisme - Budhisme atau 'Jati Sunda' ?

Ajaran 'Jati Sunda' mengajarkan keimanan kepada Tuhan Yang Satu, hidup sederhana (meurih), saling tolong menolong, bersahaja, dan 'kembali ke alam' atau 'back to nature', yakni bahwa alam dan manusia saling memberi sebab - akibat (Suganda, 2006). Ajaran 'Jati Sunda' ini masih nampak kental pada beberapa komunitas masyarakat di wilayah tatar Sunda, diantaranya masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya, Kampung Kuta di Ciamis, Kampung Dukuh dan Kampung Pulo di Garut, Kampung Urug di Bogor, Kampung Ciptarasa - Sirnarasa di Sukabumi, dan Kanekes di Banten. ‘Jati Sunda’, jika dianggap agama, maka agama ini mirip dengan agama Nabi Ibrahim as. Agama Ibrahim belum bernama Islam. Para ulama menyebut agama Ibrahim adalah agama Hanif, yakni agama ‘Jalan Lurus’.

Demikianlah, bahwa banyak istilah Kehinduan yang memperkaya khasanah bahasa di tatar Sunda, khususnya di kabuyutan Galunggung, yang faktanya tak terbantahkan. Begitu pula sumbangan ajaran Hinduisme dan Budhaisme yang memperkaya falsafah asli 'Jati Sunda'. 'Jati Sunda' agaknya sudah ada jauh sebelum Hinduisme - Budhisme dikenal di Galunggung.

'Jati Sunda' mungkinkah 'agama' yang dibawa para Parahyangan (leluhur awal) yang merapat di Galunggung pada jaman air seperti cerita yang ditutur oleh mendiang Aki Anang ? Benarkah cerita Aki Anang tentang hal ikhwal karuhun Sunda di Galunggung ? Kita semua masih menunggu jawaban ilmiah dari para ahli.

Kabuyutan Galunggung : masih misteri yang belum terpecahkan ...

TAMBAHAN :
SILSILAH AKI ANANG (R. ANANG DARYAN JAYADIKUSUMAH) KE BATARA DI GALUNGGUNG


R. Anang Daryan Jayadikusumah (Aki Anang) adalah putra dari R. Waspian Sacakusumah bin Altasan Sacakusumah dan R. Surkiah Wiarsih binti Suyatma Adiwijaya.

Adapun silsilah dari garis ayah adalah sebagai berikut : R. Anang Daryan Jayadikusumah bin Waspian Sacakusumah bin Altasan Sacakusumah bin Adijaya Sacakusumah bin Sunarya Sacakusumah bin Dalem Rana Yudakusumah bin Dalem Paringga Yudakusumah bin Dalem Singaparna. Dalem Singaparna menikah dengan Dewi Manasih binti Prabu Tajiwulung bin Susuhunan Alengga Galunggung bin Batara Gunawisesa.

Silsilah dari garis ibu sebagai berikut : Surkiah Wiarsih (Ibu) binti Suyatma Adiwijaya bin Karta Adiwijaya bin Arpan Adiwijaya. Arpan Adiwijaya memiliki Ibu bernama Ambu Lembok alias Dewi Arsih binti Dalem Pasarean bin Dalem Brajagalong bin Dalem Pakuluran bin Dalem Jamsu bin Dalem Heulang Mangkak bin Prabu Linggawestu bin Prabu Syech Jiwa Raga dst.




DAFTAR PUSTAKA

Suganda, Her. 2006. 'Kampung Naga Mempertahankan Tradisi'. Penerbit PT Kiblat Buku Utama. Bandung

Danasasmita, Saleh. 2006. 'Hubungan antara Sri Jayabupati dan Prasasti Gegerhanjuang' dalam 'Mencari Gerbang Pakuan dan Kajian Lainnya Mengenai Budaya Sunda' - Kumpulan makalah. Pusat Studi Sunda. Bandung

Danasismita, Saleh. 2006. Batu Nyantra dari Tapos' dalam 'Mencari Gerbang Pakuan dan Kajian Lainnya Mengenai Budaya Sunda' - Kumpulan makalah. Pusat Studi Sunda. Bandung

Ekadjati, Edi. 2005. 'Polemik Naskah Pangeran Wangsakerta'. Pustaka Jaya. Jakarta

sumber http://hamdanarfani.blogspot.com

47 Piagam Madinah

Mukadimah

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang "Inilah Piagam Tertulis dari Nabi Muhammad SAW di kalangan orang-orang yang beriman dan memeluk Islam (yang berasal) dari Quraisy dan Yatsrib, dan orang-orang yang mengikuti mereka, mempersatukan diri dan berjuang bersama mereka."

I. Pembentukan Ummat

Pasal 1

Sesungguhnya mereka satu bangsa negara (ummat), bebas dari (pengaruh dan kekuasaan) manusia.

Pasal 2

Kaum Muhajirin dari Quraisy tetap mempunyai hak asli mereka, saling menanggung, membayar dan menerima uang tebusan darah (diyat) karena suatu pembunuhan, dengan cara yang baik dan adil di antara orang-orang beriman.

Pasal 3

  1. Banu 'Awf (dari Yathrib) tetap mempunyai hak asli mereka, tanggung menanggung uang tebusan darah (diyat).
  2. Dan setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan uang tebusan dengan baik dan adil di antara orang-orang beriman.

Pasal 4

  1. Banu Sa'idah (dari Yathrib) tetap atas hak asli mereka, tanggung menanggung wang tebusan mereka.
  2. Dan setiap keluarga dari mereka membayar bersama akan wang tebusan dengan baik dan adil di antara orang-orang beriman.

Pasal 5

  1. Banul-Harts (dari suku Yathrib) tetap berpegang atas hak-hak asli mereka, saling tanggung-menanggung untuk membayar uang tebusan darah (diyat) di antara mereka.
  2. Setiap keluarga (tha'ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan adil di kalangan orang-orang beriman.

Pasal 6

  1. Banu Jusyam (dari suku Yathrib) tetap berpegang atas hak-hak asli mereka, tanggung-menanggung membayar wang tebusan darah (diyat) di antara mereka.
  2. Setiap keluarga (tha'ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan adil di kalangan orang-orang beriman

Pasal 7

  1. Banu Najjar (dari suku Yathrib) tetap berpegang atas hak-hak asli mereka, tanggung-menanggung membayar wang tebusan darah (diyat) dengan secara baik dan adil.
  2. Setiap keluarga (tha'ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan adil di kalangan orang beriman.

Pasal 8

  1. Banu 'Amrin (dari suku Yathrib) tetap berpegang atas hak-hak asli mereka, tanggung-menanggung membayar wang tebusan darah (diyat) di antara mereka.
  2. Setiap keluarga (tha'ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan adil di kalangan orang-orang beriman.

Pasal 9

  1. Banu An-Nabiet (dari suku Yathrib) tetap berpegang atas hak-hak asli mereka, tanggung-menanggung membayar wang tebusan darah (diyat) di antara mereka.
  2. Setiap keluarga (tha'ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan adil di kalangan orang-orang beriman.

Pasal 10

  1. Banu Aws (dari suku Yathrib) berpegang atas hak-hak asli mereka, tanggung-menanggung membayar wang tebusan darah (diyat) di antara mereka.
  2. Setiap keluarga (tha'ifah) dapat membayar tebusan dengan secara baik dan adil di kalangan orang-orang beriman.

III. Persatuan Se-agama

Pasal 11

Sesungguhnya orang-orang beriman tidak akan melalaikan tanggung jawabnya untuk memberi sumbangan bagi orang-orang yang berhutang, karena membayar uang tebusan darah dengan secara baik dan adil di kalangan orang-orang beriman.

Pasal 12

Tidak seorang pun dari orang-orang yang beriman dibolehkan membuat persekutuan dengan teman sekutu dari orang yang beriman lainnya, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari padanya.

Pasal 13

  1. Segenap orang-orang beriman yang bertaqwa harus menentang setiap orang yang berbuat kesalahan , melanggar ketertiban, penipuan, permusuhan atau pengacauan di kalangan masyarakat orang-orang beriman.
  2. Kebulatan persatuan mereka terhadap orang-orang yang bersalah merupakan tangan yang satu, walaupun terhadap anak-anak mereka sendiri.

Pasal 14

  1. Tidak diperkenankan seseorang yang beriman membunuh seorang beriman lainnya karena lantaran seorang yang tidak beriman.
  2. Tidak pula diperkenankan seorang yang beriman membantu seorang yang kafir untuk melawan seorang yang beriman lainnya.

Pasal 15

  1. Jaminan Tuhan adalah satu dan merata, melindungi nasib orang-orang yang lemah.
  2. Segenap orang-orang yang beriman harus jamin-menjamin dan setiakawan sesama mereka daripada (gangguan) manusia lain

IV. Persatuan Segenap Warga Negara

Pasal 16

Bahwa sesungguhnya kaum-bangsa Yahudi yang setia kepada (negara) kita, berhak mendapatkan bantuan dan perlindungan, tidak boleh dikurangi haknya dan tidak boleh diasingkan dari pergaulan umum.

Pasal 17

  1. Perdamaian dari orang-orang beriman adalah satu
  2. Tidak diperkenankan segolongan orang-orang yang beriman membuat perjanjian tanpa ikut sertanya segolongan lainnya di dalam suatu peperangan di jalan Tuhan, kecuali atas dasar persamaan dan adil di antara mereka.

Pasal 18

Setiap penyerangan yang dilakukan terhadap kita, merupakan tantangan terhadap semuanya yang harus memperkuat persatuan antara segenap golongan.

Pasal 19

  1. Segenap orang-orang yang beriman harus memberikan pembelaan atas tiap-tiap darah yang tertumpah di jalan Tuhan.
  2. Setiap orang beriman yang bertaqwa harus berteguh hati atas jalan yang baik dan kuat.

Pasal 20

  1. Perlindungan yang diberikan oleh seorang yang tidak beriman (musyrik) terhadap harta dan jiwa seorang musuh Quraisy, tidaklah diakui.
  2. Campur tangan apapun tidaklah diijinkan atas kerugian seorang yang beriman.

Pasal 21

  1. Barangsiapa yang membunuh akan seorang yang beriman dengan cukup bukti atas perbuatannya harus dihukum bunuh atasnya, kecuali kalau wali (keluarga yang berhak) dari si terbunuh bersedia dan rela menerima ganti kerugian (diyat).
  2. Segenap warga yang beriman harus bulat bersatu mengutuk perbuatan itu, dan tidak diizinkan selain daripada menghukum kejahatan itu.

Pasal 22

  1. Tidak dibenarkan bagi setiap orang yang mengakui piagam ini dan percaya kepada Tuhan dan hari akhir, akan membantu orang-orang yang salah, dan memberikan tempat kediaman baginya.
  2. Siapa yang memberikan bantuan atau memberikan tempat tinggal bagi pengkhianat-pengkhianat negara atau orang-orang yang salah, akan mendapatkan kutukan dan kemurkaan Tuhan di hari kiamat nanti, dan tidak diterima segala pengakuan dan kesaksiannya.

Pasal 23

Apabila timbul perbedaan pendapat di antara kamu di dalam suatu soal, maka kembalikanlah penyelesaiannya pada (hukum) Tuhan dan (keputusan) Muhammad SAW.

V. Golongan Minoritas

Pasal 24

Warganegara (dari golongan) Yahudi memikul biaya bersama-sama dengan kaum beriman, selama negara dalam peperangan.

Pasal 25

  1. Kaum Yahudi dari suku 'Awf adalah satu bangsa-negara (ummat) dengan warga yang beriman.
  2. Kaum Yahudi bebas memeluk agama mereka, sebagai kaum Muslimin bebas memeluk agama mereka.
  3. Kebebasan ini berlaku juga terhadap pengikut-pengikut/sekutu-sekutu mereka, dan diri mereka sendiri.
  4. Kecuali kalau ada yang mengacau dan berbuat kejahatan, yang menimpa diri orang yang bersangkutan dan keluarganya.

Pasal 26

Kaum Yahudi dari Banu Najjar diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu 'Awf di atas

Pasal 27

Kaum Yahudi dari Banul-Harts diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu 'Awf di atas

Pasal 28

Kaum Yahudi dari Banu Sa'idah diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu 'Awf di atas

Pasal 29

Kaum Yahudi dari Banu Jusyam diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu 'Awf di atas

Pasal 30

Kaum Yahudi dari Banu Aws diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu 'Awf di atas

Pasal 31

  1. Kaum Yahudi dari Banu Tsa'labah, diperlakukan sama seperti kaum yahudi dari Banu 'Awf di atas
  2. Kecuali orang yang mengacau atau berbuat kejahatan, maka ganjaran dari pengacauan dan kejahatannya itu menimpa dirinya dan keluarganya.

Pasal 32

Suku Jafnah adalah bertali darah dengan kaum Yahudi dari Banu Tsa'labah, diperlakukan sama seperti Banu Tsa'labah

Pasal 33

  1. Banu Syuthaibah diperlakukan sama seperti kaum Yahudi dari Banu 'Awf di atas.
  2. Sikap yang baik harus dapat membendung segala penyelewengan.

Pasal 34

Pengikut-pengikut/sekutu-sekutu dari Banu Tsa'labah, diperlakukan sama seperti Banu Tsa'labah.

Pasal 35

Segala pegawai-pegawai dan pembela-pembela kaum Yahudi, diperlakukan sama seperti kaum Yahudi.

VI. Tugas Warga Negara

Pasal 36

  1. Tidak seorang pun diperbolehkan bertindak keluar, tanpa ijinnya Muhammad SAW
  2. Seorang warga negara dapat membalaskan kejahatan luka yang dilakukan orang kepadanya
  3. Siapa yang berbuat kejahatan, maka ganjaran kejahatan itu menimpa dirinya dan keluarganya, kecuali untuk membela diri
  4. Tuhan melindungi akan orang-orang yang setia kepada piagam ini

Pasal 37

  1. Kaum Yahudi memikul biaya negara, sebagai halnya kaum Muslimin memikul biaya negara
  2. Di antara segenap warga negara (Yahudi dan Muslimin) terjalin pembelaan untuk menentang setiap musuh negara yang memerangi setiap peserta dari piagam ini
  3. Di antara mereka harus terdapat saling nasihat-menasihati dan berbuat kebajikan, dan menjauhi segala dosa
  4. Seorang warga negara tidaklah dianggap bersalah, karena kesalahan yang dibuat sahabat/sekutunya
  5. Pertolongan, pembelaan, dan bantuan harus diberikan kepada orang/golongan yang teraniaya

Pasal 38

Warga negara kaum Yahudi memikul biaya bersama-sama warganegara yang beriman, selama peperangan masih terjadi

VII. Melindungi Negara

Pasal 39

Sesungguhnya kota Yatsrib, Ibukota Negara, tidak boleh dilanggar kehormatannya oleh setiap peserta piagam ini

Pasal 40

Segala tetangga yang berdampingan rumah, harus diperlakukan sebagai diri-sendiri, tidak boleh diganggu ketenteramannya, dan tidak diperlakukan salah

Pasal 41

Tidak seorang pun tetangga wanita boleh diganggu ketenteraman atau kehormatannya, melainkan setiap kunjungan harus dengan izin suaminya

VIII. Pimpinan Negara

Pasal 42

  1. Tidak boleh terjadi suatu peristiwa di antara peserta piagam ini atau terjadi pertengkaran, melainkan segera dilaporkan dan diserahkan penyelesaiannya menurut (hukum ) Tuhan dan (kebijaksanaan) utusan-Nya, Muhammad SAW
  2. Tuhan berpegang teguh kepada piagam ini dan orang-orang yang setia kepadanya

Pasal 43

Sesungguhnya (musuh) Quraisy tidak boleh dilindungi, begitu juga segala orang yang membantu mereka

Pasal 44

Di kalangan warga negara sudah terikat janji pertahanan bersama untuk menentang setiap agresor yang menyergap kota Yathrib

IX. Politik Perdamaian

Pasal 45

  1. Apabila mereka diajak kepada pendamaian (dan) membuat perjanjian damai (treaty), mereka tetap sedia untuk berdamai dan membuat perjanjian damai
  2. Setiap kali ajakan pendamaian seperti demikian, sesungguhnya kaum yang beriman harus melakukannya, kecuali terhadap orang (negara) yang menunjukkan permusuhan terhadap agama (Islam)
  3. Kewajiban atas setiap warganegara mengambil bahagian dari pihak mereka untuk perdamaian itu

Pasal 46

  1. Dan sesungguhnya kaum Yahudi dari Aws dan segala sekutu dan simpatisan mereka, mempunyai kewajiban yang sama dengan segala peserta piagam untuk kebaikan (pendamaian) itu
  2. Sesungguhnya kebaikan (pendamaian) dapat menghilangkan segala kesalahan

X. Penutup

Pasal 47

  1. Setiap orang (warganegara) yang berusaha, segala usahanya adalah atas dirinya
  2. Sesungguhnya Tuhan menyertai akan segala peserta dari piagam ini, yang menjalankannya dengan jujur dan sebaik-baiknya
  3. Sesungguhnya tidaklah boleh piagam ini dipergunakan untuk melindungi orang-orang yang dhalim dan bersalah
  4. Sesungguhnya (mulai saat ini), orang-orang yang bepergian (keluar), adalah aman
  5. Dan orang yang menetap adalah aman pula, kecuali orang-orang yang dhalim dan berbuat salah
  6. Sesungguhnya Tuhan melindungi orang (warganegara) yang baik dan bersikap taqwa (waspada)
  7. Dan (akhirnya) Muhammad adalah Pesuruh Tuhan, semoga Tuhan mencurahkan shalawat dan kesejahteraan atasnya

Keterangan

  • Menurut riwayat Ibnu Ishaq dalam bukunya Sirah an-Nabi SAW juz II hal 119-123, dikutip Ibnu Hisyam (wafat : 213 H.828 M). Disistematisasikan ke dalam pasal-pasal oleh Dr. AJ Wensinck dalam bukunya Mohammad en de Yoden le Medina (1928), pp. 74-84, dan W Montgomery Watt dalam bukunya Mohammad at Medina (1956), pp. 221-225
  • Digandakan untuk keperluan pelajaran Pendidikan Ahlussunnah wal-Jama'ah Kelas I (satu) Program Madrasah Diniyyah Wustha (MDW) Al Muayyad Mangkuyudan, Surakarta, semester II, oleh Drs. M Dian Nafi'
 sumber :
id.wikisource.org