Feb 16, 2013

PENJABARAN PERHITUNGAN PELAYANAN JAM BK




Pelayanan  konseling  di  sekolah/madrasah  merupakan  usaha  membantu  peserta  didik  dalam pengembangan  kehidupan  pribadi,  kehidupan  sosial,  kegiatan  belajar,  serta  perencanaan  dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual dan atau kelompok, sesuai  dengan kebutuhan,  potensi,  bakat,  minat,  perkembangan,  serta peluangpeluang yang dimiliki. 

Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah  yang dihadapi peserta didik. Dalam pratik penyelenggaraan di sekolah banyak kendala yang dihadapi; apalagi dengan adanya  tuntutan sertifikasi bagi konselor sekolah, permasalahan yang sering dihadapi diantaranya banyak  konselor sekolah yang masih belum menyetahui tentang bagaimana sebenarnya perhitungan jam bagi  konselor sekolah dengan beban perminggu 24 jam pelajaran sementara untuk guru Mata Pelajaran jelas,  mereka harus mengajar sebanyak 24 jam pelajaran/minggu lalu bagaimana dengan konselor sekolah?

1. SUBYEK SASARAN 1 : 150 
SETIAP GURU BK BERTANGGUNGJAWAB ATAS
MINIMUN 150 ORANG SISWA SEPANJANG TAHUN MENDAPATKAN PELAYANAN
BK.
2. JUMLAH JAM PEMBELAJARAN/PELAYANAN
SETIAP GURU BK WAJIB MELAKSANAKAN KEGIATAN NYATA PELAYANAN BK
TERHADAP SEMUA SISWA (150) YANG MENJADI TANGGUNGJAWABNYA,
MELALUI BERBAGAI JENIS LAYANAN DAN KEGIATAN PENDUKUNG BK (MIN 24
JAM PELAYANAN SETIAP MINGGU )

KEGIATAN PELAYANAN BK YANG BERSIFAT KLASIKAL : 1 JAM PEMBELAJARAN
DI DALAM KELAS EKUIVALEN DENGAN SATU JAM PEMBELAJARAN BK
PELAYANAN BK DI LUAR KELAS, BERUPA JENIS LAYANAN/KEGIATAN
PENDUKUNG BK : 1 SESI LAYANAN/KEGIATAN EKUIVALEN DENGAN 2 JAM
PEMBELAJARAN BK

Adapun jenis layanan BK:

1.LAYANAN ORIENTASI (ORI)
2.LAYANAN INFORMASI ( INF)
3.LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN (PPY)
4.LAYANAN PENGUASAAN KONTEN (PKO)
5.LAYANAN KONSELING PERORANGAN (KPO)
6.LAYANAN. BIMBINGAN KELOMPOK (BKP)
7.LAYANAN. KONSELING KELOMPOK (KKP)
8.LAYANAN KONSULTASI ( KTI)
9.LAYANAN MEDIASI (MED)
10.LAYANAN ADVOKASI ( ADV)

KEGIATAN PENDUKUNG BK YANG DAPAT DI IMPLEMENTASIKAN
TERHADAP SELURUH SISWA YANG MENJADI TANGGUNGJAWAB GURU
BK

KEGIATAN PENDUKUNG BK : 1 SESI LAYANAN/ KEGIATAN EKUIVALEN
DENGAN 2 JAM PEMBELAJARAN BK

1.KEGIATAN HIMPUNAN DATA (HDA).
2.KEGIATAN APLIKASI INSTRUMENTASI (AIN)
3.KEGIATAN KONFERENSI KASUS (KKA)
4.KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH (KRU)
5.KEGIATAN TAMPILAN KEPUSTAKAAN (TKP)
6.KEGIATAN ALIH TANGAN KASUS ( ATK)

Perhitungan 24 Jam /perminggu Konselor Sekolah

Pelayanan  konseling  di  sekolah/madrasah  merupakan  usaha  membantu  peserta  didik  dalam  pengembangan  kehidupan  pribadi,  kehidupan  sosial,  kegiatan  belajar,  serta  perencanaan  dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual dan atau kelompok, sesuai  dengan kebutuhan,  potensi,  bakat,  minat,  perkembangan,  serta peluangpeluang yang dimiliki.

Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik. Dalam pratik penyelenggaraan di sekolah banyak kendala yang dihadapi; apalagi dengan adanya tuntutan sertifikasi  bagi  konselor  sekolah,  permasalahan yang sering dihadapi  diantaranya  banyak konselor sekolah yang masih belum menyetahui tentang bagaimana sebenarnya perhitungan jam bagi Konselor sekolah dengan beban perminggu 24 jam pelajaran sementara untuk guru Mata Pelajaran jelas, mereka harus mengajar sebanyak 24 jam pelajaran/minggu lalu bagaimana dengan konselor sekolah?

Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh konselor sekolah berkenaan dengan penyelenggaraan BK di Sekolah diantaranya :

1.  Kegiatan pelayanan konseling dapat  dilaksanakan di  dalam atau di  luar  jam pembelajaran sekolah/madrasah. Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran maksimum 50 %. 

2. Pelayanan konseling dilaksanakan dalam empat bidang Bidang Pelayanan Konseling

• Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
•  Pengembangan kehidupan sosial,  yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat  dan efektif dengan teman sebaya,  anggota keluarga,  dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
• Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan  kemampuan  belajar  dalam  rangka  mengikuti  pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
•  Pengembangan  karir,  yaitu  bidang  pelayanan  yang  membantu  peserta  didik  dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir. 

3.  Keempat bidang Pelayanan Konseling tersebut diselenggarakan didalam 9 (sembilan) Jenis Layanan Konseling dan enam kegiatan pendukung;

Sembilan jenis layanan tersebut adalah:
a)  Orientasi,  yaitu  layanan  yang  membantu  peserta  didik  memahami  lingkungan  baru,  terutama  lingkungan  sekolah/madrasah  dan  obyek-obyek  yang  dipelajari,  untuk menyesuaikan  diri  serta  mempermudah  dan  memperlancar  peran  peserta  didik  di lingkungan yang baru.
b) Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.
c)  Penempatan dan Penyaluran,  yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
d)  Penguasaan  Konten,  yaitu  layanan  yang  membantu  peserta  didik  menguasai  konten tertentu,  terumata  kompetensi  dan  atau  kebiasaan  yang  berguna  dalam kehidupan  di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
e)  Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya. 
f)  Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi,  kemampuan hubungan sosial,  kegiatan belajar,  karir/jabatan,  dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
g) Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
h)  Konsultasi,  yaitu  layanan  yang  membantu  peserta  didik  dan  atau  pihak  lain  dalam memperoleh  wawasan,  pemahaman,  dan  cara-cara  yang  perlu  dilaksanakan  dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
i)  Mediasi,  yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarpeserta didik.

Enam kegiatan pendukung tersebut adalah:

a.  Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik  dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
b.  Himpunan Data,  yaitu kegiatan menghimpun data  yang relevan dengan pengembangan  peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
c. Konferensi Kasus,  yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus  yang  dihadiri  oleh  pihak-pihak  yang  dapat  memberikan  data,  kemudahan  dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
d. Kunjungan  Rumah,  yaitu  kegiatan  memperoleh  data,  kemudahan  dan  komitmen  bagi terentaskannya  masalah  peserta  didik  melalui  pertemuan  dengan  orang  tua  dan  atau keluarganya. 
e. Tampilan Kepustakaan,  yaitu kegiatan menyediakan berbagai  bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan diri, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
f. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya. 

4.  Satu  kali  penyelenggaraan  salah  satu  layanan  konseling  ekuivalen  2  (dua)  jam
pembelajaran;contohnya :

•  Seorang konselor sekolah meyelenggarakan layanan konseling perorangan dengan salah satu  siswa  yang  diselenggarakan  diluar  maupun  didalam jam sekolah  nilainya  sama dengan 2 jam pelajaran walaupun didalam penyelenggaraan konseling perorangan tersebut hingga 3 jam nyata; 
•  Konselor  sekolah menyelenggarakan satu kali  bimbingan kelompok terhadap 10 orang siswa dinilai ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran; 
•  Konselor  sekolah  menyelenggarakan  layanan  informasi  dengan  topik  misalnya ”peningkatan motivasi  belajar  siswa” terhadap siswa kelas  XI.  ekuivalen 2 (dua)  jam pembelajaran.
• Pengadministrasian AUM umum atau PTSDL atau sosiometri kepada siswa kelas X dinilai ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran.

Dengan syarat pemberian layanan dilengkapi dengan Satuan Layanan (SATLAN)  atau SATKUNG ) dan Penilaian Segera (Laiseg) (harus tertulis).

• Dengan katalain 2 jam pelajaran yang dimaksud bukan berarti 2 jam pelajaran melakukan pelayanan. Melainkan satu kali pelayanan ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran.
•  Kesalah pahaman yang muncul misalnya untuk mendapat 24 jam pembelajaran Konselor sekolah harus masuk kelas sebanyak 24 kali dalam satu minggu karena biasanya waktu yang disediakan sekolah hanya 1 jam pelajaran tiap kelas satu minggu, hal itu dianggap tidak mungkin jika dihubungkan dengan 150 orang siswa asuh. 150 orang siswa asuh biasanya 4 kelas; artinya kalu masuk keempat kelas tersebut konselor Cuma memiliki 4 jam pembelajaran satu minggu; untuk mencukupi itu harus masuk 6 kali tiap kelas dalam satu minggu dan itu dipandang tidak mungkin; sehingga muncul pertanyaan kalau 150 orang 18 jam pembelajaran berapa orang siswa untuk 24 jam pembelajaran??.
•  Sekali  lagi ditegaskan bahwa satu kali  layanan ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran dan konselor sekolah dapat menyelenggarakan Kegiatan pelayanan konseling di dalam atau diluar  jam pembelajaran  sekolah/madrasah.  Kegiatan  pelayanan  konseling  di  luar  jam pembelajaran maksimum 50 %.
• 150 orang siswa adalah lahan yang bisa digarap konselor sekolah untuk penyelenggaraan pelayanan konseling:  artinya untuk mendapatkan 24 jam pembelajaran sangat  mudah: misalnya dengan melakukan konseling perorangan kepada 12 orang siswa dalam waktu satu  minggu  artinya  hal  tersebut  sudah  bernilai  24  jam pembelajaran.  Atau  dengan menyelenggarakan 12 kali bimbingan kelompok juga bernilai 24 jam pembelajaran. Sekali lagi  ditegaskan harus  dilengkapi  Dengan syarat  pemberian layanan dilengkapi  dengan Satuan  Layanan  (SATLAN)  atau  SATKUNG )  dan  Penilaian  Segera  (Laiseg)  (harus tertulis).

* CATATAN :  BUKTI DARI PELAYANAN 24 JAM INI  DI BUKTIKAN DENGAN ADANYA LAPORAN BERKALA BAIK LAPORAN MINGGUAN,  BULANAN, SEMESTER DAN TAHUNAN OLEH MASING-MASING GURU BK KEPADA SUPERVISI BK (KEPALA SEKOLAH/MADARASAH)

No comments:

Post a Comment

Ayo semua...

jadikan hidup kita lebih berarti dan bermanfaat bagi kita
bagi dunia kita...

salam selalu untuk Kalian...