Jun 13, 2011

Bermain & Kreatifitas


Anda melihat anak bermain dan hal itu sangat mirip dengan melihat seorang seniman melukis, karena dalam permainan itu seorang anak mengatakan sesuatu tanpa mengungkapkan suatu kata. Anda dapat melihat bagaimana dia memecahkan masalahnya. Anda juga dapat melihat apa yang sedang terjadi. Anak kecil, pada khususnya, memiliki kreativitas yang luar biasa, dan apapun yang ada dalam diri mereka muncul ke permukaan  ketika bermain bebas (Erik Erikson, 1994, Mei)

Dalam kutipan ini, Erikson mengomentari persamaan antara bermain-nya seorang anak dan proses kreativitas orang dewasa. Dia juga menyatakan secara tidak langsung bahwa bermain merupakan sebuah jendela yang melaluinya Anda dapat belajar tentang proses emosional anak. Bermain merupakan sebuah alat diagnostik yang bercerita tentang anak kepada kita. Erikson menggarisbawahi dua di antara fungsi-fungsi yang paling penting dari bermain dalam kutipan ini.  Fungsi utama bermain yang pertama adalah ekspresi kreatif.  Fungsi utama yang kedua dari bermain adalah untuk memecahkan masalah. Kedua fungsi bermain tersebut dan proses-proses kognitif serta afektif  yang terlibat di dalamnya saling menjalin dan memiliki implikasi bagi wilayah kreativitas.
            Banyak proses yang terjadi dalam bermain yang terlibat dalam kreativitas. Banyak penelitian tentang bermain dan perkembangan anak telah menginvestigasi kreativitas karena hubungan teoretis antara bermain pura-pura dan imajinasi kreatif. Sawyer (1997) mengkonseptualisasikan bermain pura-pura pada anak kecil sebagai improvisasional. Improvisasi merupakan suatu fitur dari kreativitas orang dewasa. Sawyer menyatakan bahwa bermain yang tidak dinaskahkan  memiliki outline-outline yang longgar untuk diikuti.
            Agar dapat menteorikan tentang hubungan antara bermain dan kreativitas, seseorang hendaknya dapat menspesifikasikan tentang tipe proses yang terlibat dalam pemikiran kreatif.  Proses kognitif dan afektif yang diekspresikan dan dikembangkan dalam bermain juga penting dalam kreativitas. Dalam bidang kreativitas, biasanya dibuat suatu perbedaan antara produk kreatif  dan  proses kreatif  (Golann, 1963; Mackinnon, 1962). Produk kreatif merupakan output dari individu yang dapat dinilai sebagai  kumpulan kreativitas. Terdapat suatu konsensus di lapangan bahwa suatu produk harus memenuhi dua kriteria untuk dinilai sebagai kreatif. Suatu produk harus baru (asli, belum pernah ada sebelumnya) dan  harus bagus (adaptif,  penuh manfaat, menyenangkan secara estetis). Para ahli dari berbagai disiplin biasanya adalah penilai-penilai dari kebaruan dan kebagusan suatu kreasi/hasil karya. Bagi suatu produk yang betul-betul kreatif untuk dihasilkan di kebanyakan bidang, basis pengetahuan dari  bidang itu harus dikuasai sebelum gagasan-gagasan lama  dapat diintegrasikan dalam cara yang baru  (Wallas, 1926). Hal ini memberikan suatu kerugian yang besar bagi anak-anak dan tidak dimungkinkan bagi mereka dapat berkontribusi terhadap suatu disiplin dalam cara-cara yang baru. Akan tetapi, jika norma-norma usia dipertimbangkan sebagai poin rujukan, sebagaimana yang biasanya dipakai dalam menilai anak-anak, maka kemudian kita dapat berbicara tentang produk kreatif yang baru dan bagus untuk suatu kelompok usia tertentu. Solusi seorang anak berusia 9 tahun terhadap masalah  dapat dinilai berdasarkan kriteria adaptivitas  dan originalitas untuk kelompok usia tersebut. Konsep kreativitas sehari-hari, juga sangat relevan bagi anak-anak. Richards (1993) mendefinisikan kreativitas sehari-hari sebagai kreativitas kehidupan nyata baik pada saat bekerja maupun pada saat waktu luang.  Anak-anak kreatif dalam sejumlah aktivitas keseharian, termasuk bermain.
            Proses kreatif merujuk pada banyaknya proses yang terlibat dalam tindakan kreatif. Proses-proses kognitif, afektif, dan kepribadian semuanya terlibat dalam suatu tindakan kreatif. Individu yang tinggi dalam proses kreatif tersebut akan memiliki kemungkinan lebih tinggi dalam menghasilkan suatu produk kreatif. Perbedaan individual dalam proses tersebut dapat diidentifikasi pada anak-anak, dan banyak dari proses tersebut diekspresikan dan dikembangkan dalam bermain pura-pura.

No comments:

Post a Comment

Ayo semua...

jadikan hidup kita lebih berarti dan bermanfaat bagi kita
bagi dunia kita...

salam selalu untuk Kalian...