Dec 8, 2012

Sudut Pandang Ru Su dan Zu #4 "Monolog Perpisahan"

Bandung, 2009

Sudut Pandang Ru


Kuberjalan terus tanpa henti, kini diapun telah pergi
Ku berdoa ditengah indah dunia, kuberdoa untuk dia yang kurindukan
Kumohon untuk tetap tinggal dan jangan engkau pergi lagi
Berselimut ditengah dingin dunia, berselimut dengan dia yang kurindukan
Jangan pernah lupakan aku, jangan hilangkan diriku...

Jangan ada tangis,, jangan ada sedih
Selamat tinggal keluh kesah dalam perjalanan jiwa yang mengembara..
“ya, salam dari jiwaku yang lama tak bernyawa sepi, dengan sebatang rokok dan kelelawar malam datang menyambut sesosok manusia tanpa nurani terlahir kembali menjadi orang asing dalam dunianya."

Kubuka tulisan ini hanya sebagai pemuas jiwa..

Jangan ada duka, jangan ada luka
Selamat tinggal rasa bosan dalam perjalanan jiwa yang mengembara..
lewati belantara sunyi sendiri, lewati padang luas kering berbatu, lewati gelombang bencana yang dingin, lewati haru deru yang tak bergeming..

“tidak, cukuplah, biarkan hati ini bebas dari penjara tirani yang semakin menyiksa, tak ada lagi nurani, tak ada lagi hati, biarkan bias seperti warna pelangi yang tak pernah berujung sampai didasar bumi, dunia memang begini ada nya.”

Oh, rindu, rindu lagu tentang ketegaran jiwa
Oh  jiwa, jiwa yang menggeliat bukan gelisah
Jangan, menangis jangan bersedih lagi..
Jangan, berduka jangan terluka lagi...

“jiwa yang selalu haus akan petualangan, dunia yang berbeda, juga jiwa-jiwa yang berbeda. semua kandas, semua terhempas, orang bilang itu losting time, yach semua tak berasa, semua makna hilang, semua kebersamaan sia-sia belaka, satu tahun bahagia, tahun kedua bertemu duka dan tahun ketiga semua menjadi realita yang hampa akan makna. jiwa yang penuh semangat hilang terkekang dalam perjalanan konyol untuk memberi makna kepada kelelawar malam yang tak setia. Cukuplah semua tertawaan fatamorgana itu, cukup pula semua cercaan yang tak sengaja terhempas dalam nuansa persaingan reposisi dan dilema moral yang tak berujung pada kedamaian jiwa. Jangan ada lagi retorika dalam bahasa, biarkan jiwa merdeka, bebaslah nurani dari tikaman tirani tanpa dibumbui aroma khas kepentingan duniawi.

Rasa bosan, keluh kesah sudah pergi,
Perjalanan jiwa merdeka menanti...

“ impian, ekspektasi dan harapan, bersatu dalam irama waktu yang terbuang, penantian adalah usang, pengorbanan menjadi sampah yang menyakitkan, kesempatan tlah terbuang dalam nafas yang menyesakkan, irama waktu tlah menari mencemooh, semua tentang perbedaan, berbeda impian, berbeda ekspektasi, berbeda harapan."

"waktu, lagi dan lagi waktu mempermainkan jiwa yang lama tak bernyawa suka. album kenangan pun tlah terbuka jelas dan tergambar dalam penuh nya debu dan masa-masa yang tlah usang, hanya nada dan dawai dari alunan syahdu doa seorang wanita yang selalu membesarkan jiwa ini, ketegaran hatinya selalu membesarkan lemahnya jiwa, kesucian doanya membawa jiwa ini kedalam kedamain nurani,, sampai pada akhirnya jiwa ini kembali pada cahaya dimana ia akan berlari, dan meninggalkan pelabuhan kesunyian, meninggalkan para kalelawar yang membuatnya terpenjara sepi, melangkah untuk meninggalkan duri perjalanan, berlari penuh semangat, seperti sebelum 36 purnama yang tlah lalu.. kini jiwa ini bercahaya dalam doa, tersenyum dalam bahagia, dan merdeka dalam dunia yang tak seindah surga.”

**

Sudut Pandang Su


tak ada penyesalan datang dari awal cerita
dan penyesalan dari diri ini telah membawa seseorang kedalam dunia yang sulit untuk dimengerti terluka dan tersayat

jiwa ini terlalu egois untuk selalu hadirkan dia dalam bayangan diri ini
sampai akhirnya terasa sulit untuk memberikan yang terbaik untuk dirinya
sebelum penyesalan itu berlanjut dan membuatnya semakin terluka
aku ingin dia pergi dari bayangan diri ini

agar dia bisa tersenyum bahagia kembali seperti saat pertama ia dikenal
dan biarkan diri ini kosong dengan para kalelawar malam..
sebuah rumah sederhana di ujung sebuah kota tua
bunga itu layu bunga itu mekar


**

Sudut Pandang Zu


Sendirian kadang lebih menyenangkan, Dalam kesendirian kita bisa merasakan kebebasan, dalam kesendirian kita bisa menarik nafas dengan lega, dalam kesendirian kita bisa berpikir dengan lebih jernih dan rasional, dalam kesendirian kita bisa melepaskan segala beban yang telah lama bertumpuk dalam diri kita, dalam kesendirian kita bisa  mengisi kembali energi untuk memulai hidup pada esok hari.



Kadang kita tak sadar dengan waktu yang kita buang dengan sia-sia, waktu kita habis karena kita menunggu sahabat yang kadang datang terlambat, terbuang karena obrolan tak bermutu yang sebenarnya hanya mengulang dari apa yang telah di katakan pada hari-hari sebelumnya, Tercuri oleh jalan-jalan melelahkan tanpa tujuan.



Hidup adalah pilihan, tak semua ajakan harus kita penuhi dan kita terima, target yang ingin di capai hendaknya harus bisa menjadi prioritas utama kita dalam mengambil keputusan antara menerima atau menolak ajakan yang di ajukan. Menolak tidak selalu harus di artikan sebagai pemutusan jalinan terhadap apa yang telah kita rangkai. Kadang menolak bisa di artikan sebagai bukti bahwa kita memiliki pendirian dan prinsip yang teguh.

Malam sunyi,
untuk merah dan biru...
 

Hidup adalah pilihan, kesalahan dalam menentukan pilihan akan menimbulkan penyesalan yang tiada akhirnya di masa depan kelak. 









Penyesalan datang ketika telah melakukan perbuatan, tak ada penyesalan yang terjadi pada awal cerita, ia akan datang pada akhir dari sebuah cerita. Karenanya selalulah berhati-hati dalam menentukan pilihan.

Ingatlah……

Penyesalan datang dari,
Waktu yang tak pernah bisa di ulang  


Nov 27, 2012

Sudut Pandang Ru, Su dan Zu #3 "Dialog RU dan SU"


Di tepi bibir tebing ini, aku duduk menatap ujung bukit...menunggu, aku menunggu mentari datang.
Kabut sedikit demi sedikit menghilang, suasana saat itu tampak begitu damai, hanya beberapa burung tampak terbang melintas dalam remang pagi...sudah jam 6, sejam aku duduk disini selesai subuh.



Akhirnya surya datang, dengan sinar merahnya, memberi hangat...
ku hisap dalam...rokok ku...mug berisi kopi panas ku, sudah mulai terasa hangat...saat itu ku sadar Su datang, dan duduk disebelah ku...
ku tawarkan kopiku, dia menggeleng
ku tawarkan rokok yang masih ada ditangan ku dia menggeleng...


- gimana bisa tidur ?
- sedikit
- yang lain masih di tenda ya ?
- sepertinya

Dia menatap ku
- sejak kapan lo mulai merokok
- sejak kapan kamu mulai tahu aku merokok
- bisa gak pertanyaan gw dijawab ga pake pertanyaan lagi...
- sejak kapan kamu bisa mengatur jawaban ku ?
- masih ya ?
- apanya ?
- lo masih belum bisa mengerti gw
- apa yang mesti aku pahami dari kamu ?
- sudahlah...
- dari dulu juga jawaban itu yang aku dapat dari kamu
- maksudnya ?
- iya sudah...itu saja yang bisa kamu beri buat aku...kata sudahlah itu yang selalu memberi aku jawaban
- ... Gw??

Su pun beranjak berdiri...ku raih tangannya...

- aku butuh teman saat ini..duduk lah

Dia pun kembali duduk...
- untuk saat ini maukah kamu temani aku menunggu pagi...?
- iya
- hanya menunggu...tak perlu bicara apa2...please
- iya gw temwnin lo...sampai matahari datang...

Sinar nya perlahan mulai menyusuri setiap sudut lembah yang ada di hadapan ku...hingga menyentuh wajah ku yang sejak tadi tampak beku...
Tiba2, di raihnya gelas kopi ku...dia pun minum...sesaat dia melihat ku...

- apa ?
- nothing...
- apa ? ( desak ku )
- kamu pucat sekali ...
- biasa...
- maksudnya...
- tak usah memulai dengan kata itu...
- sinis amat,  lo kenapa sih dari kemarin.. apa cuma ini yang bisa lo  lakuin...
- sejak kapan ?
- sejak kita berangkat kesini...ke gunung sialan ini...rencana siapa seh, lo atau temen temen lo yang baru pulang dari luar itu ?
- raind...namanya raind...kamu juga kenal dia... saya sudah cerita sebelumnya..
- iya gue tahu...cuma
- cuma apa, nyesel aku ajak kesini, ya sudah pulang saja...aku gak maksa...tempo hari aku ajak kamu kesini kamu yang mau
- gw emang nyesel karena perjalanan ini sia2 buat gw...
- buat kamu ?
- iya...buat gw...gw berharap...camping kita ini bisa...bisa........
- kenapa diam ?
- sudahlah...
- nah...itu kan ...kembali lagi
- gwww...

Dan tangis pun menyeruak diantara embun yang mulai hilang pagi ini
ku diam saja...
kepalanya mulai bersandar di bahuku
rokok ku matikan... ku panggil namanya... dan ku pegang tangannya.

- sudah
- belum
- hehe maafin aku...
- gw tahu
- tahu apa
- ....
- kamu tuh mau tahu atau memang tak mau tahu...
- jangan bikin gw bingung...
- ok

ku angkat kepalanya dari bahu ku...ku berikan secangkir kopi yang menghangatkan ku untuknya... dan ku tatap tajam matanya, dia berusaha menunduk...tapi ku paksakan untuk kembali tengadah...
pandangan kita bertemu...ku tersenyum...dia pun akhirnya tersenyum...

- kamu masih seperti yang dulu
- lo berharap gw berubah
- gak...
- kamu masih marah ?
- gak
- tak ada maksud untuk memperlakukan kamu seperti ini...hanya
- hanya apa...
- kita tahu kita sama2 bingung...aku kamu...mereka
- kenapa dengan mereka ? mereka tahu apa ?
- mereka tahu semuanya...aku tak bisa bohong sama mereka...
- oh
- mungkin tanpa disadari, aku lebih suka menyakiti kamu
- maksudnya
- karena dengan menyakiti kamu, aku mencoba untuk mencari tahu jawaban tentang semuanya
- tidak ada cara yang lebih baik ?
- sudah
- lalu
- sudahlah...itu jawaban yang aku dapat...
- terus sekarang ?
- aku sudah tahu jawabnya...

ku berdiri...menghadap ke arah matahari yang mulai bersinar dengan terangnya...hangat...hangat sekali...
aku berdiri dan berteriak lantang...aku seperti baru dilahirkan kembali....

ku ulurkan tangan ku padanya...
- terima kasih ya...aku harus pergi..kamu pasti baik2 saja..aku yakin
- apa maksud lo
- aku harus pergi...kamu bisa pulang sama mereka...mereka sudah tahu semuanya...mereka tahu kemana mesti mengantar mu pulang...aku pergi sekarang...
- lalu...
- ini kan yang kamu mau...
- kamu tuh masih saja tak bisa membaca semua...
- lalu kenapa lo ga bantu gw untuk menterjemahkan semuanya...

- aku pergi...

langkah ku tegap...dia hanya memandang ku
aku pergi...sekarang dan selamanya...


( awan tak pernah serindu ini pada angin )



Ketidak berdayaan, itu jawaban yang menyebabkan awan mengeluarkan air mata. Semua masalah yang ada didepannya seakan begitu abstrak dan tampak tak jelas, apalagi kalau bukan masalah pasangan hidup. Walau hanya bisa menangis sendiri, disuatu tempat tanpa diketahui orang lain.

Menangis bukanlah emosi. Tapi menangis adalah ekspresi dari sebuah emosi. Emosi sendiri mempunyai beragam definisi yang mempunyai penekanan pada faktor-faktor tertentu. Tapi umumnya disepakati bahwa emosi adalah timbulnya suatu perubahan dalam tubuh manusia (dalam sistem saraf) yang menimbulkan suatu respon psikologis tertentu yang diakibatkan suatu peristiwa. Dalam emosi banyak faktor yang terlibat seperti limbic system  (amygdala dan hippocampus di otak manusia), sistem hormon, kondisi psikologis, sampai kondisi fisik. Banyak sekali faktor-faktor yang terlibat dalam suatu emosi.

Emosi juga punya emosi-emosi dasar (primary emotion) yang juga sangat beragam dari sudut pandang beberapa orang, tetapi Paul Ekman membagi emosi dasar manusia menjadi 6 yaitu :

·         Anger
·         Fear
·         Disgust
·         Sadness
·         Joy
·         Surprise

Menangis (cry) tidak termasuk dalam emosi primer diatas. Menangis adalah ekspresi emosi yang timbul bukan hanya dari satu emosi primer saja tapi bisa berupa penggabungan emosi primer. Emosi yang paling sering menjadikan menangis sebagai ekspresinya adalah Kesedihan (sadness) tapi bukan berarti kita hanya boleh menangis jika sedih saja. Tidak. Ada juga orang yang menangis karena marah, takut, bahagia, atau terkejut.  

Nov 26, 2012

Berbagi semangat


“Cuy, kamu lagi sibuk nulis apa sekarang ini?”

Blarr! Seolah ada sebuah petir menyambar di telingaku manakala kudengar pertanyaan temanku di siang hari kemarin.
Aku bingung mau menjawab apa. Padahal temanku hanyalah menanyakan pertanyaan sederhana dan biasa saling kami lontarkan manakala bertemu. Sebuah kalimat sederhana yang seringkali menjadi penggugah semangat di antara kami.
Lalu, mengapa sekarang pertanyaan itu membuatku bingung? Tidak lain adalah karena ketika temanku bertanya, aku sedang dalam kondisi mandeg menulis. Memang ada banyak keinginan dan ide dalam kepala, namun belum ada satupun yang terealisasikan. Semuanya masih dalam bayang-bayang dan semuanya belum nyata adanya.
Padahal dalam target harianku, selalu ada alokasi waktu untuk menulis. Dan aku selama ini selalu berusaha menetapinya walau kadang mood tidak mendukung. Apalagi jika sedang banyak masalah di kampus. Apabila moodku lagi bagus, aku bisa menulis beberapa halaman dalam waktu 60 menit yang selalu kusediakan setiap hari. Tetapi ada kalanya aku hanya bisa menuliskan beberapa baris dalam waktu yang sama. Bahkan terkadang tidak bisa sama sekali.
Jika kemandegan itu hadir, dan aku tidak bisa menulis sama sekali, aku berusaha membuka file dan membaca tulisan apapun terutama tulisan-tulisan yang menggugah semangat. Ada kalanya usaha ini berhasil dan membuatku kembali bisa menulis. Namun pernah juga usaha ini tidak berhasil.
Kemudian, akupun berhenti sejenak dan mengganti suasana. Tetapi dalam perjalanannya seringkali kemudian justru aku disibukkan dengan aktivitas yang lain dan lupa bahwa aku harus kembali menulis. Di saat seperti inilah aku banyak membutuhkan pengingat. Dan seringkali aku mendapatkannya ketika berkumpul dengan teman-teman dalam 1 komunitas.
Inilah salah satu keuntungan bergabung dengan komunitas yang mempunyai ketertarikan di bidang yang sama. Aku merasa bisa saling berbagi dan saling menyemangati. Lalu sebuah kalimat sederhana itupun menjadi pemicu semangat kembali. Barulah kusadari sekarang sudah berapa lama aku tidak menghasilkan tulisan. Bahkan kesibukan di kampus pun menjadi kambing hitam. Padahal sudah jelas-jelas ada alokasi waktu untuk masing-masing kegiatan tersebut.
Kesadaran lain yang timbul adalah bahwa ternyata manusia itu memang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Niat dalam diri yang kuat-pun ternyata terkadang tidak cukup. Masih dibutuhkan suatu lingkungan luar yang kondusif, yang mendukung dari niatan pribadi tersebut. Hal ini berlaku dalam aktivitas apapun. Karena kita sebagai manusia seringkali mempunyai sifat jenuh dan ketika kita sedang jenuh maka sebaiknya kita berhenti sejenak dan mencari pemicu semangat untuk kemudian kembali lagi.
Dalam melakukan ibadah, hal di atas juga berlaku. Sudah sewajarnya jika dalam hidup ini kita ingin beribadah kepada Allah dengan sebaik-baiknya. Kita ingin melakukan perintah Allah yang wajib maupun yang sunnah. Kalau ibadah wajib sudah tidak perlu kita pertanyakan, apakah keadaan kita semangat atau jenuh kita tetap harus melaksanakannya. Namun kadangkala godaan itu datang dari ibadah sunnah. Hal ini sangat kurasakan pada pribadiku sendiri.
Ketika sedang semangat, melakukan ibadah sunnahpun menjadi hal yang ringan. Bangun di tengah malam untuk sholat lail, melakukan sholat dhuha sebelum berangkat kerja, tilawah Al-Qur’an beberapa ayat setelah sholat dan ibadah sunnah yang lain. Tetapi jangan ditanya manakala sedang jenuh. Ibadah-ibadah sunnah itu bukan hanya berkurang, tetapi bisa terkikis habis. Mulai dari enggan melakukan sholat rawatib, tidak terbangun tengah malam untuk sholat lail. Yang lebih parah adalah sudah bangun tengah malam tetapi karena malas lalu tertidur lagi.
Jika berada dalam keadaan jenuh seperti di atas, akupun berhenti sejenak. Hanya sejenak. Biasanya aku menggantinya dengan ibadah yang lain atau dengan memperbanyak muamalah. Misalnya bisa sementara diganti dengan memperbanyak puasa sunnah, bersodaqoh, bersilaturahmi ke saudara atau teman dan kegiatan positif yang lain. Berbarengan dengan kegiatan itu, biasanya aku menghubungi teman-teman yang bisa menyemangatiku untuk kembali.
Aku dan teman-teman juga punya agenda pertemuan rutin di dekat tempat tinggalku. Ketika bertemu, kami melakukan kegiatan bersama. Mulai dari membaca al-Qur’an bersama, mengecek hafalan surat pendek, membahas materi ke-Islaman yang bisa memperbaiki akhlaq dan menambah semangat, juga saling berbagi tentang pengalaman keseharian. Dari sinilah perlahan semangat itu kembali tumbuh.
Pengalaman menghadapi kejenuhan tersebut membuatku berfikir, rupanya kontrol niatan itu harus berbarengan antara satu dengan yang lain. Niatan dari dalam diri saja tidak cukup kuat jika tidak ditunjang dnegan lingkungan yang mendukung. Begitupula sebaliknya. Lingkungan yang baik saja juga tidak akan bisa membuat kita berubah jika kita tidak mempunyai niat yang kuat dari dalam diri. Karena itulah kedua hal ini harus bersinergi dan saling mendukung.

Jika dengan sebuah kalimat sederhana saja temanku bisa menyadarkanku dan membuatku menulis kembali, maka akupun ingin melakukan hal yang serupa. Aku juga ingin membagi semangatku dengan teman yang lain. Maka segeralah ku sms salah seorang teman yang akhir-akhir ini jarang berbagi tulisan dan jarang muncul di komunitas kami. Aku hanya ingin berbagi semangat menulis dengannya. Walaupun aku sendiri sedang berusaha keras untuk menumbuhkan semangat dalam diriku sendiri.

Nov 25, 2012

aku dan pertemananku yang berlumur dosa

Kawan lama bercanda tawa
Terbahak terlihat gila
Bau alkohol menyelimuti udara
Tapi lawannya tak pula berat menerima
Ia sudah lama bersama

Terbagi rata bagi semua
Lima puluh dua untuk bertiga
Seratus empat untuk berlima
Begitu seterusnya
Namun kawanku tak mau
Semua hanya untuknya

Kini hanya ada lima puluh tiga
Ia dan mereka yang terkemas bersama
Mempercayakan nasib dari buatan manusia
Kawanku telah tersadar lama
Namun mereka itu candu
Kurang satu gemuruh membatu

Kini mereka hanya berbicara
Dengan berbagai hilang rasa
Dengan setumpuk temannya
Lima puluh dua yang telah setia
Dengan bertumpuk kalah
Ia berlumur darah
Kawannya hanya diam membisu
Sedang kawanku telah berlalu
Ke tempat itu
Dimana maaf selalu dinanti
Dimana lelah selalu dinanti
Dimana sesal selalu datang silih berganti

Tapi persahabatan itu tak berlalu
Berjuta turun berganti
Kawan lama ku telah pergi
Kawan baru ku datang kembali
Berbuat dosa bersamaku
Meski aku tak mau
Apa daya ku?
Hanya setumpuk kartu
Tugasku tuk diam membisu
Selama kawan-kawanku
Berbagi dengan ku
Bertumpuk dosa dari jalannya waktu








*tulisan lama.. namun nampaknya sedang cocok untuk hari ini...


dan semoga ia yang datang hari ini membaca tulisan ini dan betapa diri ini sangat menyesal dengan semua yang terjadi... kata maaf telah usang, karena berkali kali diri ini menkhianatinya.. ketakutan dan kegelisahan menghantui diri ini.. dan sedih melihat diri mu kawan.. 

Sudut pandang Ru Su dan Zu #2


**
Bandung, 2012
sudut pandang RU

hari ini bertemu dengan Su, ah entahlah perasaan bersalah ini semakain menghantui diri ini.
dan aku tak pernah merasa begitu bersalah pada siatuasi apapun, sebelum hari ini..
aku amati Su, kami tidak bertemu setelah sekian lama, mungkin pada situasi hari ini, yah 2 tahun yang lalu terakhir kami berbincang seperti hari ini. ini lah yang aku rindukan, saat Su menceritakan apa yang menjadi  bebannya, masih seperti dulu gaya berbicaranya, dengan tense yang khas, namun kali ini aku mengerti apa yang dialami Su
“hei Su, kemana kamu melangkah. kenapa langkahmu begitu gontai.”

“sudahlah Ru biarkan aku menikmati semua ini, sejak pengkhiatanmu itu aku tak pernah ingin  kamu peduli tentang kehidupan ku, biarkan aku dengan semua ini, aku tahu apa yang aku lakukan.”

aku tahu, akulah penyebab semua itu, kenapa Su kembali ke alkohol, kembali ke obat-obatan sialan itu. ketololan diri ini yang terlalu egois menyebabkan semua itu, seandainya saja dulu aku tak mengkhianatinya mungkin Su saat ini lebih baik.
aku sedih, tapi apa guna nya kini, seharusnya dulu aku berpikir lebih jauh tidak egois mementingkan kepentingan ego pribadi. dan akhirnya sahabat ku Su harus menderita sampai detik ini. Su aku menyesal dengan semua yang terjadi ini, seharusnya dulu aku pergi saja dan tidak menyeretmu kedalam dunia ku. seharusnya aku terbang bersama para kalelawar malam itu dan tidak hadir dalam bayangan indah kehidupan mu. aku ingat, aku pernah berkata, “aku memiliki masalalu yang indah, tapi karena dia aku sadar semua itu kosong, semua itu hampa dan kenyataannya kebahagian ku adalah masalaluku yang kosong”.
Su yang merubah aku dari kubangan hitam penuh lumpur menjadikan aku orang yang berguna dan berlogika. namun saat ini ku lihat Su terjatuh kedalam kubangan itu dan aku yang menjatuhkanya. tuhan parodi seperti apa ini, kenapa kau gariskan hal seperti ini pada diri ini. Su aku mohon kembalilah pada dirimu, diri yang mampu memberi inspirasi bagi sahabat-sahabatmu. diri yang selalu memandang optimis setiap permasalahan. Aku tau tak bisa bersamamu saat ini,
dan hari ini, Tuhan memberikan aku jalan untuk meneteskan air mata. untuk dia, yah untuk dia sahabatku Anaiyze Ratsuga. doa dan salam ku untuk kebahagian mu selalu.

*sudut pandang Zu

kehidupan tak selalu sama, setiap detik menit yang terlampaui selalu saja meninggalkan sebuah kesan. saat ini aku tak ingin menyalahkan siapapun dan apapum, karena aku tau setiap orang pernah dan pasti akan melakukan kesalahan. tidak terkecuali pada dia yang pernah aku sayangi dan aku benci deru hyrlf.
hari ini aku menyengajakan untuk mampir sejenak, sudah lama rasanya tidak bertemu orang itu, sedikit rasa penasaran memang mengganggu tentang dia yang dulu selalu ada dalam kesedihan dan kesenangan ku. dia nampaknya bisa mulai menjalani hari-hari yang indah, aku bahagia melihat dia seperti itu. kembali menjadi Ru yang dulu, ru yang selalu memberikan perhatian, kasih sayang dan senyuman yang selalu aku rindukan dari wajah polosnya yang kadang terlihat tolol dan bodoh.
sebenarnya tak banyak yang ingin ceritakan saat ini, hanya saja entah ini perasaan rindu setelah sekian lama tidak berjumpa atau, memang emosi diri ini sedang menigkat dengan semua masalah akhir-akhir ini.
yahh aku tau Ru selalu memperhatikan ku, meski dua tahun ini hanya kebencian yang terjadi antara aku dan Ru. namun kali ini aku tak melihat semua itu, dan aku pun sungguh Tuhan mengajarkan aku untuk ikhlas menjalani semua ini.
aku lihat wajahnya masih sama, sedikit lebih cerah saat ini, aku menyayanginya namun dengan sudut pandang yang berbeda saat ini. aku hanya ingin tau bahwa aku sudah memaafkannya, jangan lagi ia menyimpan perasaan bersalah. aku tau ia sangat tersiksa dengan semua pengkhianatannya. sudah cukup ia menderita, aku hanya ingin tertawa saat ini, tanpa beban, bebas seperti angin, mengalir dalam air yang hangat. dan bersama dalam trilogi emosi.

*sudut pandan Zu

merah dan biru.. ada apa dengan mereka, selalu saja mereka tak pernah untuk membagi warna mereka.. aku hanya menikmati warna hijau ini sendiri. bersama angin seolah aku terlupakan begitu saja oleh merah dan biru. mengapa mereka tak mengerti warna ini, aku takpernah lagi melihat Ru dan Su..
namun aku merasakan, lewat doa yang kulantunkan.. lewat bait yang kutuliskan pada angin dan lewat hati yang merasakan kedua sahabatku itu sedang bergejolak dan terjebak dalam ritme kehidupan.
ingin sesekali aku berkata, hei Ru .. Hei Su.. aku disini, mengapa seolah-olah aku tak nampak dalam pandangan kalian. aku tau antara Ru dan Su terjadi konflik hebat yang tak bisa aku mengerti dan maknai. ru dan su menutup rapat mulut mereka setiap kali aku bertanya tentang mereka, dan mereka selalu menghindar untuk hadir dalam trilogi.
ah kadang aku jenuh dengan mereka, namun merah dan biru terlanjur menyatu dalam rona alam kehidupan ku.. akupun tak kuasa untuk menutup mataku untuk tidak melihat mereka bersama seperti saat kami berjumpa.
dan akhirnya aku seperti awan yang melukis senyuman itu sendiri, bukan nya untuk nya, bukan untku tapi untuk Ru dan Su..

seperti warna, kata pun membaur dalam goresan tinta
yang meninggalkan arti dalam setiap maknanya...
merah biru dan hijau
trilogi emosi...

Nov 22, 2012

Sudut pandang RU SU dan ZU #bagian 1


sudut pandang  deru hyrf (RU)
terhanyut dalam kubangan masa lalu itu selalu menyakitkan. banyak kenangan indah yang terhempas begitu saja tanpa bisa menorehkan secuil rasa manis kepada waktu.
sudut pandang anaize ratsuga (SU)
kenangan itu indah namun kamu yang membuat semua nya menjadi hitam, sehitam sebuah masa yang tak ingin ku ingat lagi bersama waktu. engkau yang dulu begitu dekat denganku kau tembok penopang dan tempatku bersandar, kau orang yang membuatku bisa kembali tersenyum, kau yang membuatku yaman, kau yang membuatku merasakan kehangatan yang sebelumnya tak pernah aku dapatkan, namun kau hancurkan aku dari keberadaanku.
sudut pandang ruzu leikyl (ZU)
aku tak pernah mengerti ada apa dengan mereka, mereka berbicara dalam logika yang takpernah mereka izinkan aku tuk masuk dalam maknanya, mereka begitu indah ketika bersama, menyatu bagai melody, menyemai persaudaraan yang membuatku detik cemburu pada waktu. namun entahlah dunia hanyalah tempat dari ketidakbermaknaan , karena kebersamaan berubah mengikuti alur waktu mengikuti ritme yang berjalan sesuai garis Tuhan.

**
bandung 2007
* sudut pandang  RU
langit senja bagitu indah, aku lihat Su dan ZU menikmati awan senja dengan asiknya. Su membawakan kami sebuah lagu yang cukup populer saat kami remaja dulu. ku lihat Su begitu menghayati lagu itu, pada ada penekanan yang sangat mendalam pada bait “just for my mom I sing this song”.  terlihat Zu sangat merindukan Ibunya yang telah pergi lebih dahulu. aku dan Zu menikmati setiap petikan gitar yang dibawakan Su dengan penuh penghayatan, sesekali diselingi dengan gelak canda yang membuat kami terbahak. kemudian kami terdiam saat Su membawakan lagu berjudul “sahabat sejati”. diakhir lagu Zu berkata
“guys, tiga atau lima tahun lagi percayalah perasaan ini akan tetap terjaga untuk kalian”

*sudut pandang  SU
aku ingin bernyanyi, sedikit melepas rasa penat dan rasa rinduku untuk Alm bundaku. aku bernyanyi bersama dua orang sahabatku. ibu, yah aku sangat merindukan, wnita yang membesarkan jiwaku. aku bernyanyi kini bersama senja, bersama mereka yang aku sayangi seumur hidupku lebih dari apapun setelah Ibuku. Ru, dia yang paling tua diantara aku dan Hu, tapi ah dasar Deru Hyrlf namanya saja sudah aneh seaneh kelakuannya, aneh memang kenapa banyak wanita yang menggilainya dengan, pikiran singkatku wanita yang menggilainya sama aneh nya dengan Ru. sikap Ru cool abis, tapi itu hanya diawal perkenalan, klo udah kenal  lo bakal ilfeel setengah mati. but overall Ru teman sejati, ia selalu membuat kami tertawa entahlah, tapi aku dan Zu sepakat bahwa antara polos, bodoh, tolol dan psikopat itu beda tipis, dan semua itu ada di dalam pikiran Ru.
sementara Zu, sulita membedakan antara muka Zu saat sedih, marah, dan bahagia. hampir tanpa ekpresi. tatapan matanya selalu membuat aku dan Ru merasa damai. hobinya photografy dan maksain orang buat curhat sama dia, tapi emang enak diajakin curhat sih orang nya. pembawaan Zu kalem banget, dan Zu penengah saat aku dan Ru terjebak dalam konflik karena berbeda pandangan. yah Zu itu kayak angin penyejuk disaat kami sedang gersang.
*sudut pandang ZU
aku hanya orang biasa yang menyukai kesederhanaa, tentang dua orang itu aku hanya ingin berkata, bahwa Ru dan Su perpaduan warna merah dan biru dan aku mnikmati warna hijau. aku menikmati irama gitar Su dan Ru merusaknya dengan suara cemprengnya, tapi ini yang selalu ku rindukan.

to be continued

Autismo The Lunarian


Lelaki di Persimpangan
bersama kedua sayap kau berjalan
kau angin,
berhembuslah menantang angan
sibak kelam yang membelenggu malam
hingga awan mengundang hujan
malam tak lagi mencekam
kau sepi,
bersandarlah pada bumi
tanam sunyi di pekarangan hati
hingga sajak tumbuh magis
petiklah, jangan menangis
kau sendiri,
berteriaklah lepas tanpa henti
seperti serigala di puncak tebing
melolong pada pelangi dibawah purnama
kau adalah kau
angin, sepi, sendiri
kau adalah kau,
metafora jati diri

Nov 13, 2012

Lebih Baik dari Kesan Orang Lain



Selama ini Anda sudah dikenal sebagai seorang suami yang setia, jujur, di hadapan isteri. Atau sebaliknya, seorang isteri yang senantiasa memegang amanah suaminya. Tak pernah ingkar janji, bahkan selalu menepatinya. Tak henti kalimat sayang dan cinta terhadiahkan untuk pasangan terkasih. Hingga pada satu kesimpulan, pasangan Anda menganggap Anda-lah sosok terbaik anugerah terindah dari Tuhan yang pernah dimilikinya. Jika sudah demikian, Anda sudah mendapatkan kesan baik dari orang terdekat Anda, yakni dari pasangan Anda sendiri. Jadi, buatlah tetap demikian. Kalau perlu jadilah diri ini lebih baik dari kesan yang ada sekarang.
"Ibuku, ibu terbaik sedunia. Ayahku lah yang terhebat." Tak salah jika anak-anak lantang menyatakan perasaan bangganya terhadap Anda. Sebagai ibu, kasih sayang selalu tercurah kepada mereka. Cinta adalah bahasa sehari-hari Anda terhadap mereka, kasih sayang adalah perilaku yang selalu didapat anak-anak dari Anda. Kenakalan anak-anak dibalas dengan kesabaran, tangis mereka selalu mereda di pelukan Anda, egoisme dan amarah anak-anak terjawab dengan kata manis Anda. Sebagai Ayah, Anda tak pernah mengingkari janji, meski sekadar untuk menemaninya tidur tadi malam. Tak ada makian, delikkan mata, atau bahkan pukulan yang akan melukai fisik dan hati mereka. Jika sudah demikian, kesan baik sudah Anda peroleh dari anak-anak. Buatlah tetap demikian, dan bila perlu jadilah lebih baik dari kesan yang ada saat ini.
Anda sekeluarga dikenal sebagai tetangga yang baik, yang tidak pernah terlibat konflik dengan warga di sekitar tempat tinggal Anda. bahkan tak sedikit yang menjadikan keluarga Anda tauladan bagi keluarga lain, tak sedikit pula yang iri dengan keharmonisan keluarga Anda. Orang lain tak pernah mendengar suara pertengkaran di rumah Anda, tak terkecuali tetanggap satu dinding dengan rumah Anda. tak sekalipun ada catatan buruk mengenai keluarga Anda, sekalipun hanya berbentuk gosip atau kabar burung. Semua kesan tetangga dan masyarakat tentang Anda dan keluarga bernilai positif. Buatlah tetap demikian, dan sangat perlu untuk menjadi lebih baik dari kesan orang lain tersebut.
Seluruh jajaran di kantor, dari Direksi hingga office boy menyukai kepribadian Anda. Anda adalah karyawan yang jujur, menghormati atasan, mencitai rekan kerja sekaligus menghargai bawahan. Tak pernah Ada atasan yang marah akibat sikap tidak disiplin Anda, tak satupun rekan kerja yang kecewa karena ketidakprofesionalan Anda, bahkan office boy pun balik menghargai Anda yang tak pernah membuatnya merasa rendah. Tak hanya itu, rekan-rekan bisnis pun mengenal Anda sebagai sosok yang bisa dipercaya. Jika demikian, Anda sudah menciptakan kesan baik di tempat kerja. Buatlah tetap demikian, dan jadilah lebih baik dari kesan yang Anda dapatkan itu.
Di manapun, kapan pun Anda berada, di mata siapa pun Anda dikenal baik. Diam, duduk, berdiri, berjalan, bersikap serta cara Anda bertutur kata memberikan kesan baik diri Anda. Maka buatlah tetap demikian, jadilah lebih baik dari kesan yang Anda terima saat ini. Dan hindari berbuat kesalahan yang menjadikan Anda lebih buruk dari kesan orang lain terhadap Anda.
Jadilah lebih baik dari kesan orang lain, dan jangan menjadi lebih buruk dari kesan orang lain... semoga.

kalimat terakhir saya dapatkan dari seorang sahabat, terima kasih atas nasibatnya

Nov 12, 2012

Pria di Usia ke 25 tahun


Pernikahan memang selalu dikesankan indah. Atau memang benar-benar indah. Terutama bagi mereka yang ingin segera mengalaminya. Seorang kawan bilang, dunia setelah pernikahan bagi para bujangan adalah alam ghaib yang penuh misteri. Keindahan dan kenikmatannya-juga pahit getirnya-hanya bisa dirasakan oleh mereka yang telah memasuki alam ghaib itu. Dan keindahan itu jadi lebih awal dirasakan jika tanpa disangka-sangka orang tua menawarkan "seseorang" yang sangat sesuai dengan kriteria yang diidamkan-dan tentunya kita dalam kondisi siap. Orang tua yang sangat memahami anaknya, seperti Umar bin Khatab.

Mungkin terlalu melankolis jika seorang lelaki mengharapkan penawaran dari orang tuanya. Tapi, mau gimana lagi, realita yang ada memaksa sikap melankolis itu bertunas. Kesiapan membangun rumah tangga selalu diidentikan dengan kesiapan materi, dan itu seringkali tidak dimiliki oleh kebanyakan lelaki seusia Rasulullah Saw.-ketika Beliau menikah-yang baru saja selesai kuliah. Memang kesiapan materi sangat penting untuk membangun mahligai rumah tangga, terutama kalau kita ingin mencontoh Rasulullah Saw. Selain usianya 25 tahun ketika beliau menikah, kita juga harus tau bahwa mahar Rasulullah untuk masing-masing isterinya tak kurang dari 400 dinar (atau kira-kira senilai 180 juta rupiah, untuk uang sekarang). Tapi itu juga bukan segalanya, bukankah Rasulullah juga menikahkan Sayidina Ali dengan puterinya, Fatimah Az-Zahra, hanya dengan mahar baju besi yang tidak seberapa?

Memasuki usia duapuluh lima tahun, seorang lelaki sering kali dihadapkan pada sebuah pertanyaan wajib, "kapan sih kamu nikah?" setiap orang selalu menanyakan hal tersebut. Atau kalau tidak, ia sendiri yang bertanya kepada diri sendiri. "Ya, kapan ya, aku nikah?"

Dalam lamunan, ketika seorang lelaki yang mendekati usia duapuluh lima tahun bervisualisasi tentang masa depannya, sering kali menciptakan gambaran ideal tentang pernikahan dan kehidupan rumah tangga. Bagaimana ia ingin menjadi suami dari isteri yang cerdik, cantik dan shalehah; bagaimana ia akan membahagiakan isterinya tersebut dengan memenuhi segala kebutuhannya; bagaimana ia juga akan senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tuanya dengan memberi berbagai hadiah dan perhatian, tidak lupa untuk menjadi menantu yang terbaik bagi ibu-bapak mertua, juga menjadi ipar yang baik; bagaimana ia ingin bisa membangunkan rumah yang luas untuk keluarga kecilnya; bagaimana ia memberi nama putera-puterinya dengan nama-nama yang indah dan baik, mendidik mereka dengan didikan yang baik dan benar. Semuanya dilamunkan dengan sangat ideal dan indah.

Tapi, ketika visualisasinya selesai dan kembali mendarat di bumi ia mendapati realita yang tidak seindah lamunan. Ia pun sadar bahwa semua yang dilamunkannya bukan sesuatu mudah untuk diwujudkan. Tidak mudah mendapatkan isteri yang cantik luar dalam, sama susahnya dengan mendidik diri sendiri agar tampan luar dalam, atau bahkan lebih susah. Bukan perkara gampang mewujudkan kemapanan ekonomi bagi pebisnis pemula. Tidak murah membangun rumah luas dan nyaman untuk keluarga kecilnya. Lalu, tidak gampang juga membagi cinta untuk semua, anak-isteri, ayah-ibu, mertua, dan saudara-saudara. Seringkali segala keterbatasan yang dimiliki mendatangkan kesalah-pahaman bagi orang-orang yang dicintai. Mendidik anak-anak juga tidak semudah memilihkan nama yang indah dan baik untuk mereka. Semuanya perlu persiapan yang benar-benar matang. Dan visualisasi adalah satu tahap persiapan itu. Karena kalau dalam lamunan saja belum pernah ada, apalagi dalam kenyataan.

Dari sini kita temukan inti persoalannya: kesiapan. "Kematangan" banyak lelaki usia duapuluh lima tahun tidak beriringan dengan kesiapan mereka untuk survive di jenjang kehidupan yang lebih tinggi. Ketidaksiapan secara finansial sering kali menjadi alasan utama untuk menunda pernikahan, padahal jawaban seorang kawan sangat bagus untuk menangkis alasan ini. Orang yang sudah bekerja sebelum menikah mungkin di-PHK , orang yang sudah berwiraswasta sejak masa lajang juga bisa bangkrut, kenapa mereka berani menikah? Sebaliknya, orang yang belum dapat kerja, setelah menikah mungkin dapat pekerjaan, orang yang masih belajar berwiraswasta, setelah menikah mungkin menjadi wiraswastawan yang berhasil, kenapa mereka takut menikah? Persoalannya adalah kepada siapa kita bertawakal? Apakah kita bertawakal kepada instansi tempat bekerja atau kepada Allah? Kalau kita tawakal kepada Allah yang Maha Memberi rizki, kenapa kita terlalu bersandar pada pekerjaan atau kesuksesan bisnis?

Sungguh, yang terpenting dari kesiapan itu bukan ketersediaan, melainkan mentalitas. Kesiapan mental untuk menghadapi apapun kondisi dan situasi kehidupan. Inilah inti ajaran tawakal. Ketersediaan akan ada habisnya, sedangkan mentalitas yang kuat bisa meyelamatkan kita dari segala bentuk ujian dan cobaan hidup. Sayangnya, mentalitas ini pula jarang ditemukan pada kebanyakan lelaki menjelang usia mereka yang keduapuluh lima tahun. Menambah lengkap ketidak-siapan mereka.

Mungkin inilah yang harus dipahami oleh semua lelaki yang mendekati usia duapuluh lima tahun tetapi masih ragu untuk memasuki "alam ghaib" pernikahan. Selain harus tahu juga bahwa usia duapuluh lima tahun yang sesuai contoh Rasulullah adalah duapuluh lima tahun dalam hitungan Tahun Hijriyah, atau sekitar duapuluh tiga tahun setengah dalam hitungan Tahun Masehi. Jadi, kalau sekarang sudah menjelang usia duapuluh lima tahun dalam hitungan Masehi, artinya sudah lewat setahun lebih dari usia Rasulullah ketika Beliau menikah. Nah lho! 

Mar 25, 2012

Asal Usul Kata "Kamseupay"


Ghiboo.com - Perseteruan yang terjadi antara Marissa Haque-Dee Djumadi Kartika-Memes sempat meramaikan pemberitaan media di bulan Januari 2012 kemarin.

Berawal dari kicauan penyanyi Dee Djumadi di akun twitternya @DeeDeeKartika, pada 2 Januari 2012, yang menyatakan disertasi artis era 80-an dan politisi, Marissa Haque dalam memperoleh gelar S3 gagal, bahkan disertasi tersebut dibuatkan orang lain, sontak membuat geram Marrisa.

Merasa nama baiknya sudah dicemarkan oleh Dee Djumadi, Marissa membalas dengan memaki Dee Djumadi lewat blognya, marissahaque.blogdetik.com. Melalui tulisan diblognya tersebut, Icha (sapaan Marissa) tidak hanya memaki Dee, tapi juga mengkait-kaitkan masalah dengan Memes dan Adi MS.

Dalam blog marissahaque.blogdetik.com, Icha menulis pembelaannya bahkan kecamannya terhadap Dee Djumadi sampai lima paragraf, tulisan yang cukup panjang untuk meluapkan emosi dan amarah. Di tulisan blog ini juga Icha menyebut Dee Djumadi 'kamseupay' yang artinya kampungan atau kampungan sekali.

Setelah menulis di blog yang membawa serta nama keluarga musisi Adi MS, sontak perang twitter pun dimulai, antara Marrisa-Memes dan Adi MS. Tidak hanya itu, merasa kedua orangtuanya terpojok,leader band Vierra yang juga putra pertama Memes dan Adi MS, Kevin Aprilio ikut serta dalam alur perang di twitter.

Memanas hampir sebulan, akhirnya perang twitter antara tiga selebritis lawas ini pun meredam. Baik pihak Marissa dan pihak Memes pun setuju melupakan masalah ini begitu saja.

Namun, dibalik selesainya perang twitter ini, ternyata kata 'Kamseupay' yang dilontarkan Icha dalam blognya malah menarik perhatian para tweeps (pengguna twitter), bahkan menjadi kata tren dikalangan tweeps.

Sama halnya dengan Icha, kini kata 'kamseupay' juga digunakan di penguna jejaring sosial untuk meluapkan emosi, memaki seseorang, sesuatu, barang atau apa saja yang dianggap menyebalkan.

Biasanya bila sudah mengucapkan 'kamseupay' seseorang akan merasa puas, karena telah meluapkan emosinya lewat kata, tanpa harus mengeluarkan kata kotor atau tidak senonoh.

Kini, makna 'kamseupay' menjadi lebih luas. Ada yang mengartikan kalau kamseupay adalah sebuah singkatan, dari "Kampungan Sekali Udik Payah!".

Siapa sangka, celotehan Icha saat emosi dengan mengeluarkan kata 'kamseupay' kini menjadi tren di dunia twitter dan jejaring sosial lainnya.

sumber redaksi : yahoo.com

Mar 19, 2012

Perbandingan Asuransi dan Bank Biasa





Diatas Merupakan perbandingan beberapa Produk Asuransi AJB Bumi Putera dengan Bank, terlihat hasil yang berbeda jauh antara Investasi di Asuransi dengan perbankan biasa. ;)

Best Regards
Fredy Ardiwinata, S.Pd.
Consultan Financial Agen
AJB Bumi Putera 1912
Kc. Supratman Bandung 085220047002

Program Asuransi Pendidikan Anak


Memberikan perlindungan anak dan biaya pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi
mewujudkan cita-cita dan impian pendidikan putera puteri anda

Setiap orang tua menginginkan masa depan yang cerah bagi anak-anak mereka, dan memberikan mereka awal yang lebih baik. Namun banyak orang tua kuatir bahwa melonjaknya biaya sekolah akan menempatkan pendidikan yang baik di luar jangkauan anak-anak mereka, dan kuatir akan masa depan anak-anaknya jika terjadi sesuatu terhadap mereka.
Mitra Beasiswa disediakan dalam mata uang Rupiah dan merupakan program Mitra Beasiswa yang menjamin pembiayaan pendidikan anak sepenuhnya, mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, terlepas dari perubahan keadaan keuangan.
Mitra Beasiswa dirancang khusus untuk menjadi mitra anak dalam pendidikan, memastikan anak-anak Anda secara teratur mendapatkan uang yang mereka butuhkan untuk melanjutkan pendidikan mereka. Masa depan anak-anak juga terlidungi karena program ini dirancang untuk memastikan agar mereka tetap mendapatkan dana beasiswa hingga mereka lulus, walaupun jika orang tua mereka meninggal dunia.
Beragam Manfaat
Melalui Mitra Beasiswa, manfaat yang Anda akan dapatkan meliputi:
a Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap, sesuai dengan tingkat usia anak, baik Tertanggung hidup atau meninggal dunia.
b. Dana Beasiswa anak, dibayarkan pada saat periode asuransi berakhir, baik tertanggung masih hidup atau meninggal dunia.
c. Santunan meninggal dunia sebesar 100% dari uang pertanggungan.
d. Bebas premi bagi polis jika Tertanggung meninggal dunia.
e. Pengembalian simpanan premi bagi polis saat Tertanggung meninggal dunia jia premi dibayarkan secara penuh setelah jumlah premi diperhitungkan.
f. Hak untuk mendapatkan Reversionary Bonus, jika Tertanggung meninggal dunia, penebusan polis, atau habis kontrak.
Persyaratan
Jika Anda berusia 21 tahun atau sudah menikah, Anda berhak untuk menjadi seorang pemegang polis. Pemegang polis belum tentu termasuk Tertanggung, tetapi antara Pemegang Polis dan Tertanggung, harus ada bunga jaminan - suami, istri dan anak yang sah.
Masa pertanggungan untuk asuransi ini adalah minimum 2 tahun dan maksimum 17 tahun. Premi dibayar dalam mata uang Rupiah, dan dapat dibayar sekaligus, tahunan, setengah tahunanan, atau tiap tiga bulan.
Asuransi dapat diperoleh dengan atau tanpa pemeriksaan kesehatan. Masa observasi untuk kewajiban tanpa pemeriksaan kesehatan adalah 2 tahun, kecuali jika terjadi kecelakaan atau adanya wabah penyakit yang telah dinyatakan oleh lembaga kesehatan setempat, di mana ketentuan untuk masa observasi tanpa pemeriksaan kesehatan tidak berlaku.

untuk premi Mitra Beasiswa Berencana ini sangat terjangkau
Contoh : Tn. A Premi per triwulan Rp. 328.000,- (perbulan Rp. 109.333,33,-) UP (uang pertanggungan) Rp. 15.000.000,- untuk masa kontrak 17 tahun maka Tn. A akan mendapatkan :
1. Beasiswa masuk TK sebesar           : Rp.    750.000,-
2. Beasiswa Masuk SD sebesar           : Rp. 1.500.000,-
3. Beasiswa Masuk SMP Sebesar        : Rp. 3.000.000,-
4. Beasiswa Masuk SMA Sebesar        : Rp. 4.500.000,-
5. Beasiswa Masuk Perguruan TInggi  : Rp. 15.000.000,-
6. Beasiswa Ekstra                          :  Rp.  6.000.000,-
7. Beasiswa Reversianary Bonus        : Rp.   1.125.000,-
 total Beasiswa yang di terima          : Rp. 31.875.000,-


ilutrasi ini jika tertanggung hidup sampai akhir masa kontrak. jika tertanggung meninggal dunia, maka ilustrasinya sebagai berikut :
Santunan Sebesar 100% Uang Pertanggungan : Rp. 15.000.000,- 
1. Beasiswa masuk TK sebesar          : Rp.    750.000,-
2. Beasiswa Masuk SD sebesar          : Rp. 1.500.000,-
3. Beasiswa Masuk SMP Sebesar       : Rp. 3.000.000,-
4. Beasiswa Masuk SMA Sebesar       : Rp. 4.500.000,-
5. Beasiswa Masuk Perguruan TInggi : Rp. 15.000.000,-
6. Beasiswa Ekstra                         :  Rp.  6.000.000,-
 total Beasiswa yang di terima     : Rp. 45.750.000,-
dan di bebaskan dari kewajiban membayar premi.

Best Regards
Fredy Ardiwinata, S.Pd.
Consultan Financial AJB Bumi Putera 1912
KC. Supratman Bandung
085220047002

Mitra Dana


Investasi makin berkembang, perlindungan asuransi juga meningkat.

Perpaduan dari Perlindungan, Tabungan, dan Investasi
Asuransi Mitra Dana dirancang untuk menjadi salah satu instrumen investasi Anda. Melalui program ini, dana Anda akan berkembang sesuai pola bunga majemuk (bunga berbunga), dengan tingkat bunga kompetitif. Mitra Dana memberikan fasilitas potongan premi tanpa mengurangi nilai Uang Pertanggungan asuransi Anda.
Investasi Dijamin Meningkat
  1. Mitra Dana memberikan jaminan perolehan hasil investasi minimal sebesar 4.5% efektif per tahun atau 0.37% per bulan, dari akumulasi dana premi.
  2. Pemegang Polis berhak mendapatkan tambahan hasil investasi jika hasil investasi yang diperoleh AJB Bumiputera 1912 melebihi hasil investasi 4.5% per tahun, sebagaimana yang dijamin pada butir 1.
Perkembangan Dana Asuransi
*) asumsi bunga 12%
Proteksi Ganda
Jika Tertanggung meninggal dunia, ahli waris yang ditunjuk berhak menerima santunan meninggal dunia, meliputi:
  1. Uang Pertanggungan sebesar 125% Premi Tunggal.
  2. Akumulasi dana premi sesuai hasil pengembangan investasi AJB Bumiputera 1912.
    Dapatkan Potongan Premi
    Mitra Dana dapat Anda miliki dengan Premi Tunggal mulai dari Rp. 250.000.000,-. Potongan premi tidak akan mengurangi manfaat asuransi, sebagai berikut :
    1. Potongan premi 5%: Premi Tunggal Rp. 250 juta s.d Rp. 500 juta
    2. Potongan premi 7.5%: Premi Tunggal Rp. 501 juta s.d Rp. 750 juta
    3. Potongan premi 10%: Premi Tunggal diatas Rp. 750 juta
    Fleksibel
    1. Masa asuransi minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun.
    2. Mitra Dana dapat Anda peroleh dengan pemeriksaan dokter (medis) atau tanpa pemeriksaan dokter (non medis), dengan mengacu pada ketentuan underwriting yang berlaku di AJB Bumiputera 1912.
    Persyaratan
    Jika Anda berusia minimal 21 tahun dan maksimal 65 tahun pada saat berakhirnya program Asuransi Mitra Dana maka Anda berhak menjadi Pemegang Polis Mitra Dana.
    Informasi perkembangan hasil investasi dapat Anda peroleh dengan menghubungi kantor cabang AJB Bumiputera 1912 terdekat.


    Ilustrasi Mitra Dana

    Program Pendidikan Anak


    Sebuah program asuransi pendidikan yang nilainya bertambah ketika kebutuhan biaya pendidikan anak Anda bertambah. (IDR)
    Mitra Cerdas AJB Bumiputera 1912 merupakan program asuransi dalam mata uang Rupiah yang menyediakan biaya pendidikan yang terkait dengan investasi. Sehingga, dana yang dirancang untuk biaya pendidikan akan meningkat sejalan dengan hasil investasi.
    Menabung untuk pendidikan masa depan anak Anda merupakan gagasan yang bijaksana, tetapi biaya pendidikan dapat naik lebih cepat dari tabungan Anda, dan menimbulkan masalah nyata ketika Anda hanya dapat memenuhi sebagian kecil saja.
    Mitra Cerdas dirancang secara khusus untuk mengembangkan dana yang Anda alokasikan untuk pendidikan anak Anda. Berbeda dengan asuransi pendidikan pada umumnya yang hanya menawarkan perlindungan dan tabungan, program ini memberikan Anda kesempatan untuk mendapatkan hasil investasi yang kompetitif dari premi asuransi yang Anda bayar.
    Mitra Cerdas adalah program dengan beragam manfaat yang menawarkan keuntungan-keuntungan, seperti:
    1. Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap sesuai dengan tingkat usia anak-anak, baik Tertanggung hidup atau meninggal dunia.
    2. Jaminan perolehan hasil investasi sebesar 4,5% per tahun dari akumulasi premi tabungan.
    3. Tambahan hasil investasi jika dana investasi yang diperoleh AJB Bumiputera 1912 melebihi hasil investasi yang dijamin pada poin 2.
    4. Santunan kematian 100% dari Uang Pertanggungan.
      Bebas premi bagi polis untuk Tertanggung yang meninggal dunia.
    5. Pengembangan investasi sebagaimana dinyatakan pada butir 2 dan 3 untuk Dana Kelangsungan Belajar (DKB), yang tidak dapat diambil pada saat jatuh tempo.
    6. Jika Pemegang Polis menghendaki, setelah Tertanggung meninggal dunia, polis dapat diakhiri dengan penarikan Dana Kelangsungan Belajar (DKB) sekaligus, tanpa mengurangi hak-hak lain yang diuraikan sebelumnya pada butir 2, 3 dan 4.
    Persyaratan
    Jika Anda berusia minimum 21 tahun dan maksimum saat mulai asuransi ditambah dengan masa asuransi tidak lebih dari 65 tahun, Anda berhak menjadi Tertanggung. Masa asuransi minimum 3 tahun dan maksimum 17 tahun.
    Minimum uang pertanggungan untuk masing-masing Polis adalah Rp 100.000.000 (seratus juta Rupiah). Premi dapat dibayarkan dalam Rupiah, dengan sistem pembayaran tunggal atau tahunan, setengah tahunan, dan triwulanan.
    Anda bisa mendapatkan Mitra Cerdas dengan pemeriksaan dokter (medis) atau tanpa pemeriksaan dokter (non-medis), dengan mengacu pada ketentuan AJB Bumiputera 1912 yang berlaku. Batas maksimum Uang Pertanggungan yang dijamin tanpa pemeriksaan dokter (non-medis) adalah Rp 200.000.000 (dua ratus juta Rupiah).
     Best Regards Fredy Ardiwinata S.Pd. Consultan Financial AJB  Bumi Putera 1912 085220047002

    4 Alasan kenapa Kita haru ber Asuransi

    Bagi sebagian orang Asuransi adalah hal penting untu menjamin keadaan dan kondisi diri dan keluarga di masa depan. Namun tidak semua orang berpikir demikian, banyak orang Asuransi merugikan dan tidak memberi manfaat.
    di bawah ini saya ilustrasikan kenapa kita haru ber asuransi :
    1. Dianugerahi Usia yang panjang dan persiapan pensiun
        Memiliki Usia panjang tentu merupakan anugerah yang tidak setiap orang bisa merasakannya. namun timbul pertanyaan ketika usia kita beranjak tua kelak. apakah kita masih produktif seperti saat usia kita muda, tentu kondisi nya akan sangat berbeda dengan ketika kita muda dulu, pada usia kita beranjak tua, kita sudah tidak mampu untuk bekerja seperti dulu lagi. namun pengeluaran kebutuhan hidup kita tentu tidak mengalami perubahan. karena gaya hidup akan terus melekat pada diri seseorang. oleh karena itu untuk menjamin kehidupan anda pada masa tua asuransi menjawab segala kegelisahan anda, anda tidak perlu khawatir merepotkan atau menyusahkan orang lain karena secara financial asuransi menjamin kesehatan, keselamatan dan menyediakan biaya untuk meneruskan hidup anda sesuai dengan gaya hidup anda.

    2. Kematian terlalu dini.
        anda adalah seorang kepala rumah tangga, atau anda seorang ibu rumahtangga yang memiliki anak yang harus anda besarkan sebagai titipan dari Tuhan kepada Anda. tentu anda ingin menjaga keluarga anda agar tetap bisa melangsungkan kehidupannya, karena anda rela bekerja keras untuk mencukupi segala kebutuhan keluarga anda. Namun kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan diri kita esok atau sebulan kemudian. sangat mungkin jika Tuhan berkehendak kita bisa meninggal saat ini juga, yang jadi bahan pertimbangan anda saat ini adalah, sudah siapkah keluarga anda tinggalkan, setiap orang pasti menjawab tidak siap. ya memang tidak akan ada siap siapapun jika di tinggalkan oleh seseorang yang di sayangi. Untuk mengantisipasi hal yang tidak di inginkan ini, Asuransi adalah jawaban yang tepat, karena ketika anda mengikuti program Asuransi maka anda dan keluarga memperoleh perlindungan jiwa yang akan memberikan jaminan kepada keluar anda ketika anda wafat.

    3. Kesehetan yang tidak menentu.
       musim saat ini sangat tidak menentu, banyak dari teman-teman kita yang mengalami sakit baik ringan, sedang maupun berat. sebagai manusia kita tidak akan selamanya sehat, pasti akan mengalami sakit. namun kita tidak tahu kapan datang nya sakit tersebut oleh karena itu kita tidak perlu khawatir jika sakit dan sudah mengikuti program Asuransi, karena asuransi akan menanggung biaya kesehatan anda. sehingga anda tidak perlu lagi bingung saat anda mengalami sakit.

    4. Biaya pendidikan yang semakin mahal.
        bagi anda yang sudah berkeluarga tentu saja ingin melihat putra-putri kita bisa mengeyam pendidikan yang setinggi-tinggi, namun biaya pendidikan saat ini sangat tinggi apalagi masuk sekolah-sekolah Favorit, banyak orang tua yang dibuat pusing dengan biaya sekolah anak-anak mereka yang selangit, nah jika anda mengikuto program asuransi anda tidak usah lagi pusing dan bingung, karena asuransi akan menjamin biaya pendidikan anak anda sampai Perguruan Tinggi kelak.

    itulah 4 alasan yang bisa menjadi bahan pertimbangan bagi anda untuk mulai berasuransi dari sekarang,,
    jika ada pertanyaan tentang jenis asuransi yang sesuai dengan anda silahkan beri komentar pada tulisan ini atau sms ke no kontak di bawah ini.. ;)


    Best Regards
    Fredy Ardiwinata, S.Pd.
    085220047002
    Consultan Financila AJB BumiPutera 1912
    KC. Supratman Bandung